Sunday, October 17, 2021

Teknologi IT Mendukung Pencegahan Perubahan Iklim

 


Digital. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering 

Dalam pembahasan di salah satu webinar kami di EVENTCERDAS, kami secara khusus di bulan ini mengangkat tema ICT for Climate Change, Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung pencegahan perubahan iklim. 

Ada dua hal yang kami fokuskan angkat, pertama adalah pusat data (data center) yang semasa pandemi ini malah berkembang, serta  penggunaan daya listrik komputer desktop. 

Pembahasan pertama kami membidik pusat data , atau data center dengan upaya menghemat energi. Data Center mendadak tumbuh berkembang pesat dalam waktu di masa pandemi, karena memang sebagian orang bekerja remote, work from home. Sehingga ini membuat semua data yang ada di ruang server, data center perusahaan dan instansi, mulai dipindahkan bertahap ke data center bersama, atau kita kenal dengan cloud. Oleh karena itu, ruang server dan data center di perusahaan dan instansi tidak lagi menjadi optimal, sehingga bisa dikurangi penggunaan daya-nya. Untuk bisa mencapai ini, banyak perusahaan dan instansi mulai berbenah diri. Mereka melakukan rasionalisasi data center atau pusat data. Ruangan mereka kecilkan, server menggunakan virtualisasi, sehingga jumlahnya berkurang, dan semua dapat ditempatkan dalam fasilitas data center yang lebih hemat. 

Maka teknologi seperti virtualisasi, cloud serta penggunaan data center berbasis rack, seperti smart rack, micro data center, berkembang pesat di masa pandemi. Semua ini menekan penggunaan daya listrik yang ada di data center kita, yang semula tinggi di lingkungan perusahaan dan instansi. Dengan penggunaan teknologi informasi ini maka Net-Zero Emission bisa dicapai oleh perusahaan dan instansi.  

Kedua, kami mengangkat penggunaan daya listrik di komputer desktop, yang saat ini masih banyak juga digunakan di perkantoran, pabrik dan banyak tempat lainnya. Digantikan dengan menggunakan teknologi zero client computing. Sesuai dengan namanya, zero client computing tidak menggunakan prosesor dan memori, serta terkoneksi dengan menggunakan teknologi remote. Sehingga semua prosesing terjadi di pusat data, atau server utama yang menampung koneksi zero client ini. 

Teknologi ini sangat sesuai menggantikan penggunaan komputer desktop yang saat ini menggunakan daya minimal 250-450 watt per komputer, digantikan dengan zero client computing yang hanya menggunakan daya 5 watt. Maka otomatis penggunaan daya listrik untuk komputer menurun drastis. 

Kedua teknologi diatas setidaknya akan menolong upaya perusahaan dan instansi untuk melakukan Net-Zero Emission dengan mengurangi penggunaan daya di data center dan penggunaan desktop komputer di tempat mereka. 

Kami sangat bersyukur, ada beberapa perusahaan dan instansi yang telah kami bantu mengimplementasikan dan menggunakan teknologi ini karena mereka sadar pentingnya upaya nyata pengurangan dampak perubahan iklim.

sumber : https://www.kompasiana.com/startmeup/616a33e801019015237bf2e2/teknologi-it-mendukung-pencegahan-perubahan-iklim

Monday, October 11, 2021

Tentukan Kalkulasi Penjualan Anda

Salah satu yang saya diingatkan kembali dalam sesi GLEAM adalah Kalkulasi Penjualan. Ini sudah saya pernah dengar dan pelajari sebelumnya dari para coach yang saya ikuti dalam lima tahun terakhir, tapi tetap saja ada yang menarik untuk dibahas. 

Apa saja komponen dalam kalkulasi penjualan bisnis dan usaha anda ?

Traffik

Bagaimana calon pelanggan menemukan anda, bagaimana mereka kontak dengan anda, dan mengetahui bahwa anda menjual produk dan layanan yang mereka cari. Ini disebut dengan trafik. Yang lain menyebutnya prospek, atau LEAD. Semua sama. Yaitu bagaimana cara konsumen datang kepada anda, dan anda tahu bahwa mereka ada dan datang. Ini penting. Banyak yang tahu ada calon konsumen datang, tapi tidak bereaksi apa-apa. Cuek saja. 

Sekarang ini, LEAD atau trafik ini datangnya dari mana-mana. Bisa jadi dia datang ke toko anda. Bisa juga dia mampir ke website anda. Ataupun mungkin melihat sosial media anda. Semua ini membuat anda harus memastikan memiliki banyak cara (kanal) agar memudahkan mereka datang. Dalam sistem Customer Relationship Management, ini dimasukkan dalam modul LEAD dan OPPORTUNITY. 

Konversi

Setelah trafik ini datang, lead ini ada, dan ‘ditangkap’ datanya, lalu apa ? Memastikan mereka dapat kita konversi, dari yang calon konsumen menjadi konsumen. Dari yang calon pembeli, hanya lihat-lihat saja, lalu tertarik membeli dan bertransaksi. Potensi konversi juga dikelola dalam sistem CRM yang disebut dengan OPPORTUNITY, atau PELUANG. Berapa banyak KONVERSI yang bisa terjadi, ini adalah faktor penting dalam bisnis anda. 

Bila ada 1000 trafik, lalu 10% bisa terkonversi, maka anda punya 100 konsumen (baru). 

Rumusannya : Jumlah Pembeli = Trafik x Konversi (%)

Frekuensi

Dalam beberapa bidang usaha dan bisnis, ada yang bisa membuat bisnis tetap hidup, yaitu pembeli berulang. Pembeli yang membeli lagi ini lah yang disebut dengan frekuensi. Untuk bisa memastikan berapa kali mereka membeli, ada beberapa upaya yang harus dilakukan. Pertama tentu adalah kepuasan mereka waktu membeli pertama. First impression. Kalau transaksi pertama saja sudah puas, maka tentu mereka akan kembali lagi, dan lagi. 

Di beberapa bidang usaha, upaya untuk menjaga frekuensi ini membuat berbagai program, seperti program loyalty. Agar anda membeli terus , maka diberikan poin. Poin dikumpulkan untuk membeli lagi. Ada juga yang diberikan insentif, bonus apapun itu, semua untuk membuat konsumen kembali lagi.

Maka pastikan kita punya database customer kita , dalam sistem CRM akan jauh lebih baik. Kita bisa mencatat berapa kali konsumen membeli.

Nilai Pembelian

Selain berapa kali membeli, memastikan konsumen membeli barang yang lebih baik, lebih mahal, meningkatkan nilai pembeliannya juga sangat penting. Maka rumusan lengkapnya bisa menjadi :

Omzet = ( Jumlah Pembeli x Frekuensi x Nilai Pembelian ) 

Bila ada jumlah pembeli = 100 x 2 x 200.000 = 40.000.000

Maka untuk meningkatnya, bisa disesuaikan dengan bisnis dan usaha anda.

Untuk anda yang ingin mendapatkan jumlah pembeli tinggi, maka pastikan TRAFIK atau LEAD juga tinggi. Targetkan berapa banyak yang bisa dikonversi dari tiap LEAD yang masuk per minggu, per bulan. Bila TRAFIK atau LEAD tinggi, otomatis konversi juga tinggi. Bila tidak ada atau sedikit lead, bagaimana mungkin menjadi konversi dan muncul jumlah pembeli. 

TRAFIK/LEAD bisa saja menjadi tanggung jawab marketing, tapi memastikan KONVERSI menjadi tanggung jawab tim SALES. Memastikan customer yang membeli lagi, bisa menjadi tanggung jawab tim ACCOUNT atau CUSTOMER RELATION. Semua usaha ini akan menghasilkan bisnis yang berkesinambungan.

sumber : https://www.kompasiana.com/startmeup/6164e2c138350053ef775e84/tentukan-kalkulasi-penjualan-anda


Tuesday, September 7, 2021

Digital Saku Dukung Smart City Kab Bandung

 

Bupati Bandung Dadang Supriatna melaunching Payment Point Online Banking Digital Saku (PPOB DS), di Gedung Moh. Toha Soreang, Senin (6/9/21). by Hms


SOREANG – Bupati Bandung Dadang Supriatna melaunching Payment Point Online Banking Digital Saku (PPOB DS). PPOB DS merupakan sistem aplikasi hasil kerjasama antara PT. BPR Kerta Raharja, Alco Tech Indonesia dan Cv. Tunas Mandiri.

Aplikasi tersebut dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam transaksi keuangan. Antara lain pembayaran tagihan listrik, PDAM, iuran BPJS Kesehatan, TV berlangganan, hingga transfer ke seluruh bank yang ada di Indonesia.

Kegiatan launching yang dilakukan di Gedung Moh. Toha Soreang, Senin (6/9/21) tersebut, diikuti pemerintah desa, kelurahan, kecamatan, serta para mitra yang sudah bekerjasama, secara virtual.

Bupati Bandung mengapresiasi kehadiran aplikasi keuangan tersebut. Menurutnya PPOB DS dapat memenuhi bebagai kebutuhan masyarakat, agar dapat bertransaksi secara praktis.

“Aplikasi ini merupakan terobosan yang sangat luar biasa. Di tengah pandemi ini, kita harus membatasi kegiatan di tempat umum. Dengan adanya PPOB DS, kita bisa bertransaksi dari rumah secara mudah dan tentunya sangat aman,” ujar bupati didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung, Marlan.

Kang DS, sapaan Dadang Supriatna mengatakan, PPOB DS harus disosialisasikan kepada seluruh warga hingga ke tingkat RW. Sistem itu dinilainya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Dengan adanya agen kios pembayaran, akan menambah penghasilan masyarakat. Yang artinya, biasanya dia pergi sendiri ke bank untuk bertransaksi, sekarang tidak perlu jauh-jauh karena sudah ada agen yang tersebar hingga ke tingkat RW,” paparnya.

Kang DS menilai, PPOD DS mampu mendukung terwujudnya smart city di Kabupaten Bandung. Smart City merupakan salah satu konsep kota, yang diimpikan hampir semua daerah di Indonesia.

“Perwujudan smart city Kabupaten Bandung tidak sekedar wacana, tetapi sudah dibuktikan dengan berbagai aplikasi yang kita miliki hingga saat ini. Mari kita ciptakan pelayanan di Kabupaten Bandung berbasis digital,” tutur Kang DS.

Sementara itu Direktur Operasional BPR Kerta Raharja Boy Ferli Sumaatmaja mengungkapkan, kehadiran PPOB DS mampu mengembangkan teknologi pembayaran yang handal dan mudah digunakan.

“Aplikasi ini sudah tersedia di Google Play Store, tinggal didownload lalu bisa langsung digunakan sesuai dengan kebutuhan, masyarakat tidak perlu lagi ke bank atau ke ATM,” kata Boy.***


sumber : https://www.balebandung.com/digital-saku-dukung-smart-city-kab-bandung/

Monday, September 6, 2021

5 Trends di Perusahaan Yang Harus Anda Ketahui

 Perkembangan teknologi di masa pandemi berkembang sangat cepat, dan ada 5 tren yang sedang terjadi secara global dan juga di Indonesia, khususnya di perusahaan atau instansi.


Hal ini yang akan dibahas secara detail dalam berbagai webinar EVENTCERDAS.COM, didukung oleh BISKOM dan Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS).



Apa saja 5 tren itu ?

Pertama, AUTOMATION. Semua sistem sekarang dibuat otomatis bisa berjalan. Kecenderungan banyak perusahaan yang harus bisa menerima kondisi sebagian besar karyawannya bekerja secara remote (work of home). Akibatnya banyak pekerjaan yang biasanya dilakukan manusia, mulai dipikirkan untuk dilakukan oleh sistem secara otomatis. Kita membahasnya bersama STEM dengan solusi UIPath.

Kedua, DIGITAL WORKPLACE. Semua karyawan, baik yang bekerja secara remote, atau bekerja di kantor, sekarang dihadapkan pada tren baru, bekerja secara digital. Bekerja secara digital ini harus bisa mendukung mereka mengakses berbagai resource, aplikasi, file dan lainnya, dari mana saja dengan cepat dan tepat. Kita membahasnya bersama CLOUD ACE dengan solusi Google Workspace.

Ketiga, CYBERSECURITY. Mau tidak mau, karena semua karyawan mengakses dari rumah, mereka mengakses dari berbagai media koneksi yang ada. Perusahaan, instansi berpikir keras mengamankan akses mereka, serta memastikan aplikasi, database, bahkan email dapat diakses , digunakan dengan aman. Dalam kesempatan kali ini HGC akan mengupas phishing dan data breach sebagai pembahasan utama. 

Pelajari solusi Cybersecurity dari HGC lebih lanjut

Ketiga, HYBRID CLOUD. Karena tingginya keperluan akses data yang tinggi dari luar ruang server, data center kantor perusahaan, maka banyak mereka mulai melakukan migrasi ke cloud. Tapi tetap mengutamakan faktor kehati-hatian, banyak perusahaan cenderung menggunakan pendekatan hybrid cloud.

Kelima, BANK DIGITIZATION. Salah satu bidang industri yang ditantang bergerak cepat di Indonesia adalah perbankan. Mereka harus menyiapkan diri menjadi bank digital, memastikaan semua layanan tetap bisa berjalan, dan perusahaan, instansi tetap bisa terhubung, melakukan transaksi dengan mudah. Maka digitalisasi bank menjadi fokus utama dari banyak bank saat ini.

Semua ini akan dibahas dalam rangkaian webinar setiap Kamis siang, jam 14-16 WIB. Pastikan kehadiran anda dalam berbagai kegiatan webinar kami.


Wednesday, September 1, 2021

Maju Tak Gentar! Upaya Bangkit Pelaku UMKM di Tengah Pandemi

 

Maju Tak Gentar! Upaya Bangkit Pelaku UMKM di Tengah Pandemi

JAKARTA – Ketika pandemi Covid-19 tiba di Indonesia pada tahun lalu, Syarif yang berusia 36 tahun sempat berpikir bahwa dirinya adalah orang paling apes di dunia. Bekerja setiap hari sebagai pegawai di salah satu maskapai penerbangan dalam negeri, Syarif harus menerima nasib dirumahkan dan kehilangan sebagian besar penghasilannya.

“Sementara pengeluaran jalan terus, anak-anak saya masih tetap sekolah dan keluarga tetap butuh makan setiap hari,” keluh Syarif kepada Bisnis, Senin (30/8/2021).

Pertengahan September tahun lalu, Syarif lantas mencoba bangkit dengan merintis bisnis kuliner kecil-kecilan, yang melayani pesan antar via ojek daring (ojol).

Awalnya, hasil dari bisnis itu tak seberapa. Namun lama kelamaan penghasilan Syarif sudah lebih dari sekadar cukup untuk menghidupi keluarganya.

“Dulu memberanikan diri ambil kredit untuk usaha di salah satu [peer-to-peer lending/P2P] online. Sekarang sudah mau lunas, dan syukurnya bisnis sudah mulai balik modal,” imbuh Syarif.

Saat ini Syarif mengaku masih berharap kantor tempatnya bekerja memanggilnya lagi untuk menekuni pekerjaan lama. Namun, bilapun hal itu tidak terjadi, dia sudah siap hidup bergantung 100 persen dengan bisnis rintisannya untuk jangka panjang.

Wahyu (41), yang lebih lama malang melintang sebagai pelaku UMKM, punya pengalaman tidak jauh berbeda. Berdagang roti di dalam mal sejak 6 tahun lalu, Wahyu dihadapkan pada kenyataan pahit ketika sejak tahun lalu pemerintah membatasi jam operasional mal.

Di awal tahun ini, Wahyu memutuskan untuk memindahkan bisnisnya dengan membuka gerai di luar mal dan melayani pesan antar. Tentu saja dengan keberanian menjual jenis-jenis panganan selain roti, seperti kopi susu dan aneka minuman lain, dan menggelontorkan modal yang tidak sedikit.

Seperti Syarif, Wahyu memberanikan diri mengambil kredit usaha lewat salah satu platform P2P lending.

"Saya cukup berhati-hati, tanya-tanya dulu ke teman-teman dekat karena banyak kan gosip kalau pinjaman online berbahaya. Tapi yang saya pakai sudah terverifikasi [OJK] dan sejauh ini baik-baik saja, pembayaran lancar karena alhamdulillah bisnis juga sedang lumayan,” kata Wahyu kepada Bisnis.

Sejak kedatangan pandemi Covid-19, yang membuat interaksi fisik dibatasi, kenaikan permintaan kredit usaha di platform-platform pembiayaan digital memang meningkat pesat.

PT Modal Rakyat Indonesia alias Modal Rakyat misalnya, mengklaim telah berhasil menyalurkan pinjaman Rp660 miliar khusus pada 2020.

Beroperasi pada 2020, per awal Maret lalu pembiayaan Modal Rakyat, yang memang dikhususkan untuk segmen UMKM, telah menembus Rp1 triliun dan seiring berjalannya tahun ini perusahaan optimistis bisa menembus nominal penyaluran kredit Rp2 triliun.

“Ini adalah bukti nyata bahwa penggunaan teknologi secara tepat dan sinergis dengan kondisi pasar dapat mendukung permodalan dan pemberdayaan UMKM secara menyeluruh,” tutur Komisaris Utama Modal Rakyat Wafa Taftazani dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis belum lama ini.

Sebagai informasi, pada 2020, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) diprediksi menyusut hingga 38,14 persen akibat pandemi. Angka tersebut turun pesat dari proporsi 2019, ketika UMKM masih mampu menyumbang 60,3 persen PDB. Ini juga merupakan rekor terkecil kontribusi UMKM terhadap PDB sejak 2010.

Dengan adanya tren geliat pembiayaan segmen UMKM sejak pengujung tahun lalu sampai pertengahan tahun ini, Modal Rakyat berharap kontribusi UMKM bisa maksimal lagi.

“Dalam jangka menengah dan panjang, harapannya ini akan membawa dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” sambung Wafa. Hal serupa disuarakan perusahaan P2P lending lainnya, PT Mitrausaha Indonesia Group alias Modalku.

Terhitung sejak berdiri 5 tahun lalu hingga akhir kuartal I/2021 lalu, Modalku Group mengklaim telah menyalurkan kredit senilai Rp22,4 triliun ke pelaku UMKM di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Jumlah pinjaman tersebut telah mencakup 4 juta lebih UMKM.

Untuk memastikan peran memulihkan kinerja UMKM di dalam negeri, co-founder sekaligus direktur Modalku Iwan Kurniawan berkata perusahaannya mengembangkan proyek penelitian bersama konsultan DSInnovative. Penelitian tersebut berfokus untuk memberikan perspektif pendekatan baru dalam merangkul UMKM.

Sejauh ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku bisnis UMKM dapat mengatur arus kas lebih lancar, meningkatkan produksi bisnis, dan menjaga kelancaran operasional harian bisnis melalui pendanaan dari Modalku. Temuan ini didapat melalui survei online dan diskusi melalui telepon terhadap 350 pelaku UMKM yang merupakan peminjam Modalku.

“Melalui terobosan dan pendekatan berbasis teknologi, serta penilaian kelayakan kredit yang sesuai dengan karakteristik UMKM, sektor fintech terutama P2P lending memiliki peran penting dalam mendukung pelaku UMKM yang belum tersentuh akses pendanaan lembaga keuangan konvensional [bank dan multifinance],” kata Iwan dalam keterangan tertulisnya.

Usaha P2P lending menggencarkan pembiayaannya di sisa tahun ini juga mendapat respons positif dari perbankan.

Kini tidak hanya menyalurkan kredit lewat layanan konvensionalnya, perbankan terutama bank-bank berbasis digital mulai aktif menyuntik dana ke platform-platform P2P lending agar dapat menjangkau pelaku usaha.

PT Bank Jago Tbk. (ARTO) salah satunya, sejauh ini telah melakukan penyuntukan dana ke sejumlah fintech. Hampir Rp500 miliat dikucurkan perusahaan pada tahun ini untuk platform-platform seperti Modal Rakyat, Akseleran hingga Paper.id.

Hal serupa dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) alias BRI Agro, yang mengusung misi sebagai home of fintech.

“Pelaku UMKM adalah salah satu pilar pemulihan ekonomi di Indonesia. Ke depan, BRI Agro berharap dapat memperbanyak kolaborasi dengan penyelenggara teknologi finansial digital,” ujar Direktur Ritel Agri dan Pendanaan BRI Agro Sigit Murtiyoso saat menandatangani perjanjian dengan Modalku pada awal Mei lalu.

Berbagai upaya dan sinergi antara UMKM dan industri keuangan digital untuk memulihkan perekonomian di tengah pandemi sejalan dengan mandat pemerintah. Hal ini belum lama juga ditekankan lagi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

"Kita akan berdampingan dengan Covid-19 dalam jangka waktu yang belum bisa kita pastikan. Perlu kerja sama yang dipercepat, dengan protokol kesehatan, dan memanfaatkan semua kemampuan termasuk teknologi digital. Pemulihan [lewat digitalisasi] bisa dilakukan di bidang ekonomi yaitu dengan menaikkan produktivitas," kata Muhadjir dalam konferensi pers virtual Senin (30/8/2021).

Bersamaan dengan peningkatan secara berkala kapasitas vaksin dan pelaksanaan vaksinasi, Muhadjir yakin pemanfaatan teknologi dan digitalisasi akan menjadi rumus yang tepat bagi Indonesia untuk bertahan sampai pandemi lewat.

Hingga Senin (30/8/2021) dari sisi vaksinasi, data Satgas Penanganan Covid-19 BNPB merekapitulasi penyuntikan vaksin dosis kedua telah mencapai 35.315.460 warga atau setara 16,95 persen target, sementara untuk dosis pertama telah mencapai 62.294.896 warga atau setara 29,91 persen dari total target 208.265.720 warga.

Sumber : https://m.bisnis.com/ekonomi-bisnis/read/20210831/9/1436003/maju-tak-gentar-upaya-bangkit-pelaku-umkm-di-tengah-pandemi

Anies Baswedan Nilai Pameran UMKM Jakreatifest Percepat Pemulihan Ekonomi Jakarta

 

Anies Baswedan Nilai Pameran UMKM Jakreatifest Percepat Pemulihan Ekonomi Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai pameran UMKM tahunan Jakarta Creative Festival (Jakreatifest) berpotensi percepat pemulihan ekonomi di Ibu Kota karena kapasitas pelaku usaha didorong mulai dari akses pembiayaan, produksi hingga pemasaran produk.

“Semua kegiatan dari Jakpreneur, Jakreatifest ini adalah bagian dari ikhtiar menggerakkan pemulihan,” katanya dalam pembukaan Jakreatifest 2021 di Jakarta, Senin (30/8).

Menurutnya, Jakreatifest berpeluang memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM, industri kreatif, pariwisata dan digitalisasi bagi pelaku usaha khususnya di Jakarta.

Pertumbuhan ekonomi DKI yang mencapai 10,9 persen pada triwulan II-2021 diharapkan menjadi momentum yang harus dimanfaatkan pelaku usaha setelah sebelum nya mengalami pertumbuhan negatif selama 2020.

Jakreatifest dilaksanakan atas kerja sama BI Jakarta dengan Pemprov DKI Jakarta yang menyinergikan kegiatan pengembangan ekonomi kreatif di antaranya Festival Kopi Nusantara, Festival Kreatif dan Seni Jakarta, Festival Ekonomi dan Keuangan Digital dan Festival Ekonomi Syariah.

Berdasarkan data dari laman Jakreatifest, sekitar 144 pelaku UMKM mengikuti pameran virtual yakni kuliner sebanyak 67 usaha, kopi nusantara (10), fesyen (26), kerajinan (31) dan industri kreatif (10).

Seperti dilansir dari Antara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Onny Widjanarko menambahkan dalam Jakreatifest juga menghubungkan ekosistem di dalam UMKM di antaranya lembaga pembiayaan hingga pemasaran daring. Tercatat ada empat lembaga pembiayaan dari sektor perbankan yang terdaftar dalam Jakfreatifest.

“Jakretifest ini untuk mendukung gerakan nasional Gerakan Bangga Buatan Indonesia dan bangga wisata Indonesia,” ucapnya.

Tak hanya itu, ia juga mengharapkan makin banyak pelaku usaha yang juga memanfaatkan digitalisasi termasuk dalam berjualan hingga promosi.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia pada 2019 mencapai 65,4 juta unit usaha atau 99,9 persen dari total unit usaha di Tanah Air. Sektor ini menyerap 119,5 juta tenaga kerja, 109,8 juta di antaranya merupakan tenaga kerja usaha mikro.

Sektor UMKM menyumbang Rp9.580,7 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2019. Namun, dari 65,4 juta pelaku usaha itu, sekitar 13 persen di antaranya atau sekitar 8,5 juta yang sudah menggunakan ranah digital.

Sumber : https://m.merdeka.com/jakarta/anies-baswedan-nilai-pameran-umkm-jakreatifest-percepat-pemulihan-ekonomi-jakarta.html

Gandeng YCAB dan YBI, Standard Chartered Bantu Latih Calon Pelaku UMKM

 

Gandeng YCAB dan YBI, Standard Chartered Bantu Latih Calon Pelaku UMKM

JAKARTA - Standard Chartered Bank menggandeng YCAB Foundation dan Youth Business International (YBI) untuk meluncurkan program Pemulihan Ekonomi Covid-19. Program ini ditujukan untuk mendukung kaum muda, khususnya perempuan pelaku UMKM, untuk pulih dari dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

CEO YCAB Foundation Veronica Colondam mengatakan, lewat program ini pihaknya menargetkan 10.000 calon pengusaha dan pengusaha muda perempuan di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, yang dibantu dan diberikan pelatihan serta pendampingan dalam mengembangkan usahanya.

“Setelah bertahun-tahun bekerja dalam meningkatkan kesejahteraan, kami sedih melihat kemunduran yang disebabkan oleh pandemi ini. Itulah sebabnya kami bersemangat untuk menjadi bagian dari inisiatif global ini dalam mengambil langkah pertama yang diperlukan menuju pemulihan dan pertumbuhan baru," ujarnya dalam peluncuran program yang dilakukan secara virtual, Selasa (31/8/2021).

Menurut dia, melalui pendidikan dan pembiayaan inovatif, pihaknya berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha muda perempuan untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19.

Sementara itu, Head of Corporate Affairs, Brand & Marketing Indonesia & ASEAN Markets, Standard Chartered Diana Mudadalam mengatakan, program ini adalah bagian dari Futuremakers yang merupakan inisiatif global bank untuk mengatasi kesenjangan dengan menggalakkan inklusi ekonomi bagi kaum muda, termasuk mereka yang terdampak Covid-19.

Program ini mengintegrasikan elemen digital melalui pengembangan sistem pembelajaran pendidikan yang memiliki fitur Chatbot dengan Learning Management System (LMS) dan Helpline yang tertanam di dalamnya.

"Sistem pembelajaran ini khusus untuk melayani pengusaha dengan literasi digital rendah dan alat digital ini memanfaatkan platform WhatsApp untuk alasan kebiasaan dan kemudahan penggunaan," kata dia..

Selain itu akan disediakan juga modul baru yang melengkapi pelatihan literasi keuangan dasar yang mencakup informasi terkait Covid-19 baik untuk protokol kesehatan dan pembaruan vaksinasi, manajemen stres, dan pelatihan tentang cara mengubah bisnis mereka.

Selain dukungan teknologi, pelatihan ini juga diberikan mencakup literasi keuangan serta akses ke dukungan permodalan dan sesi pendampingan kelompok.

"Kami optimis bahwa program yang mulai dijalankan tahun ini akan dapat membawa dampak positif dan dapat menjadi katalis bagi para pengusaha muda dan UMKM Indonesia untuk bangkit dan berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional," ucapnya.

Sumber : https://money.kompas.com/read/2021/08/31/135639726/gandeng-ycab-dan-ybi-standard-chartered-bantu-latih-calon-pelaku-umkm

Komitmen Pemerintah Bangkitkan UMKM Melalui Pembiayaan UMi Terus Berlanjut

 

Komitmen Pemerintah Bangkitkan UMKM Melalui Pembiayaan UMi Terus Berlanjut

Jakarta, 30/08/2021 Kemenkeu - Pemerintah melindungi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar mampu bertahan dari dampak pandemi melalui berbagai program PEN seperti BPUM, Subsidi bunga KUR dan Non KUR, serta program UMi.

Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU PIP) hadir dan membantu para pelaku usaha mikro untuk bangkit dari pandemi. Tidak hanya melalui pembiayaan mudah dan cepat, BLU PIP juga memberikan program pelatihan dan pendampingan bagi para debitur secara menyeluruh dan masif.

“Dengan kondisi debitur dan permintaan pembiayaan yang masih belum stabil, para penyalur memiliki potensi terganggu cash flow-nya, dimana di satu sisi terdapat risiko penundaan pembayaran dari debitur, dan di sisi lain penyalur masih terbatas kemampuannya untuk menyalurkan pembiayaan baru karena demand masih belum stabil,” jelas Direktur Utama PIP Ririn Kandariyah pada acara Lelang Produk UMi Unggulan Tahun 2021 yang merupakan rangkaian peluncuran program ‘Bersama Sahabat – UMi Bangkit’, Senin (30/08) secara daring.

Oleh sebab itu, melalui program ini Ririn berharap agar para pelaku usaha ultra mikro yang belum memperoleh fasilitas Pembiayaan UMi bisa lebih tahu informasi mengenai program pembiayaan yang dilakukan oleh BLU PIP. Serta, debitur yang sudah memperoleh pembiayaan UMi akan semakin sehat dan meningkat usahanya, serta pada akhirnya akan bisa mengakses pembiayaan UMi dengan plafon yang lebih tinggi.

“Usaha ultra mikro paling banyak komposisinya dari seluruh pelaku UMKM (berada di piramida paling bawah), sekaligus paling sulit mengakses pembiayaan. Maka, inisiatif ini penting untuk memberi dukungan pembiayaan yang cepat, serta menghindari mereka dari rentenir,” jelas Direktur Jenderal Perbendaharaan Hadiyanto pada acara tersebut.

Di masa pandemi ini, usaha ultra mikro yang sebagian besar merupakan sektor informal tentu sangat terdampak, oleh karena itu pemerintah telah dan akan terus mengambil langkah-langkah dukungan bagi para pelaku usaha ultra mikro.

Selama masa pandemi ini, BLU PIP telah menyalurkan bantuan sebesar Rp5,32 triliun untuk pembiayaan modal kerja. Dengan rincian, sebesar Rp4,23 triliun untuk relaksasi pembayaran cicilan pokok, dan sebesar Rp552 miliar untuk subsidi bunga PEN, serta Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang saat ini sedang berjalan.

Sumber : https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/komitmen-pemerintah-bangkitkan-umkm-melalui-pembiayaan-umi-terus-berlanjut/

Mahasiswa KKN UNEJ Dampingi UKM Batik Tulis Inayah dengan Digital Marketing dan Packaging Menarik

Mahasiswa KKN UNEJ Dampingi UKM Batik Tulis Inayah dengan Digital Marketing dan Packaging Menarik
 
Pandemi Covid 19 yang terjadi di Indonesia menjadi permasalahan yang dihadapi oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hampir dari semua sektor usaha yang dilakukan oleh masyarakat mengalami penurunan, salah satunya yaitu Usaha Kecil Menengah (UKM). Berdasarkan hal tersebut, salah satu mahasiswi KKN BTV 3 UNEJ kelompok 74 yaitu Nur Saidah Kholiliyah melaksanakan kegiatan KKN dengan membantu mengatasi permasalahan UKM Batik Tulis Inayah yang berada di Kelurahan Bugul Kidul Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.

Permasalahan yang dimiliki UKM Batik Tulis Inayah ditengah pandemi ini, yaitu menurunnya omzet penjualan batik tulis selama pandemi dikarenakan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan sehingga jumlah pesanan dan pengunjung yang datang ke toko pemilik UKM Batik Tulis Inayah mengalami penurunan dibandingkan sebelum pandemi.

Permasalahan yang kedua adalah kurangnya memaksimalkan proses pemasaran produk batik tulis dengan digital marketing. Adanya kegiatan KKN BTV 3 ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi saya untuk mendampingi pelaku UKM Batik Tulis Inayah dalam mengembangkan usaha batik tulis yang dijalankan dengan memberikan empat kali pelatihan dan pendampingan.

Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan, yaitu dengan meningkatkan kualitas produk dari segi packaging serta memaksimalkan proses pemasaran produk dengan digital marketing melalui media sosial, e-commerce, dan website. Pelatihan pertama yang dilakukan adalah pelatihan penggunaan media sosial (Instagram dan Whatsapp Bisnis) dan e-commerce (Shopee) kemudian dilanjutkan pelatihan kedua mengenai pengambilan dan editing foto, video produk yang menarik.

Pelatihan ketiga mengenai packaging menarik dengan membuat kartu ucapan yang berisi terimakasih, kata menarik, serta mencantumkan media sosial dan e-commerce produk kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan katalog online melalui website linktree (berisi link Instagram, Whatsapp Bisnis, Shopee) dan justshop (https://inayahbatiktulis.justshop.id/).

Dengan diadakannya pelatihan dan pendampigan tersebut diharapkan dapat membantu penyelesaian permasalahan pelaku usaha yaitu dengan memperluas jaringan pemasaran serta inovasi produk dari segi packaging sehingga produk dapat dikenal masyarakat luas dan mampu menarik minat masyarakat untuk membeli. Semoga kedepannya UKM Batik Tuis Inayah dapat terus berkembang dan beradaptasi mengikuti situasi dan perkembangan masyarakat.

Sumber : https://www.kompasiana.com/nursaidahkh/612dccfc31a2876da56ba992/mahasiswa-kkn-btv-3-unej-dampingi-ukm-batik-tulis-inayah-dengan-digital-marketing-dan-packaging-menarik

Bank Mestika Duet Bareng Pemkab Dairi, Kembangkan Inkubasi Bisnis UKM

 

Bank Mestika Duet Bareng Pemkab Dairi, Kembangkan Inkubasi Bisnis UKM

Jakarta - PT Bank Mestika Dharma Tbk dan Pemerintah Kabupaten Dairi lakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dalam kegiatan “Inkubasi Bisnis UKM Pemkab Dairi bersama Bank Mestika”.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh Presiden Direktur Bank Mestika, Achmad S. Kartasasmita dan Bupati Pemkab Dairi Eddy Berutu. Dalam kesempatan ini juga, Bank Mestika menyerahkan secara simbolis 1 (satu) unit motor Viar kepada PMI Dairi yang akan digunakan untuk penyemprotan disinfektan di wilayah Dairi, bantuan ini diberikan kepada Ketua PMI Dairi, Elianor

Presiden Direktur Bank Mestika, Achmad S Kartasasmita mengatakan perseroan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya berkewajiban untuk memperhatikan kelangsungan masyarakat dan lingkungan.

"Dalam acara ini, kami berkomitmen melakukan pendampingan kepada 30 orang pelaku UKM di Pemkab Dairi," katanya, Selasa (31/8/2021).

Diharapkan dengan adanya pendampingan ini, dapat meningkatkan kualitas dan kapabilitas para pelaku UKM agar dapat berkembang lebih maju.

"Selain itu, Perseroan memberikan bantuan kepada PMI Dairi berupa 1 unit motor viar yang akan dipakai untuk sanitasi lingkungan di wilayah Dairi," ujarnya.

Perseroan berharap semua pihak agar dapat bertahan dalam menghadapi masa sulit saat ini.

Senada dengan hal tersebut, Bupati Dairi Eddy Berutu mengucapkan terima kasih kepada Bank Mestika atas inisiatif dalam mendukung pengembangan UKM di masa sulit saat ini yang memberikan dampak signifikan terhadap kelangsungan bisnis UKM.

"Semoga dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kelas para pelaku UKM dan membuka jalan diversifikasi pembiayaan untuk pengembangan bisnis kedepannya," katanya.

Untuk membantu keberhasilan program ini, Perseroan menunjuk Estubizi Network sebagai pendamping dan pelatih kepada para pelaku UKM. Pendampingan intensif ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan, dengan modul-modul menarik yakni dasar-dasar entrepreneurship, pengembangan produk, pemasaran/penjualan, dasar-dasar keuangan dan perpajakan, kemasan dan membangun brand serta SDM dan operasional.

Sumber : https://www.wartaekonomi.co.id/read358002/bank-mestika-duet-bareng-pemkab-dairi-kembangkan-inkubasi-bisnis-ukm?page=2

Kemenkop-UKM dan MSC kerja sama untuk persiapan menuju ekonomi digital

 

Kemenkop-UKM dan MSC kerja sama untuk persiapan menuju ekonomi digital

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM bersama MicroSave Consulting (MSC) menginisiasi kerja sama dalam rangka meningkatkan literasi digital dan kapasitas koperasi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menuju ekonomi digital dan inklusi keuangan.

“Kami berharap kolaborasi yang dilakukan dengan pihak MSC dapat membantu kami melakukan riset berkaitan dengan perkembangan koperasi dan UMKM di Indonesia,” ujar Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.

Adapun output dari riset tersebut, lanjutnya, diharapkan agar dapat digunakan untuk bahan perumusan kebijakan dan perencanaan program dalam mencapai target-target pemberdayaan koperasi dan UMKM.

Pada tahun 2020, hasil survei literasi digital yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih berada di angka 3,47 dari skala 1 hingga 4 dan berada di bawah tingkatan baik.

Berdasarkan data tersebut, Kemenkop-UKM menginginkan percepatan literasi digital dengan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, salah satunya MSC.

Kerja sama dalam hal literasi digital ini dinilai menjadi salah satu bentuk dukungan kepada para pelaku koperasi dan UMKM agar lebih berkembang dan dapat bersaing di pasar global.

Tujuan dari nota kesepahaman ini, kata Arif, adalah menjalankan kerjasama pengembangan koperasi dan UMKM secara inklusif, termasuk dalam pelaksanaan penelitian, kapasitas digital, seminar, dan dukungan kebijakan.

Ruang lingkup MoU ini meliputi pemanfaatan kajian berbasis bukti serta optimalisasi akses dan kapasitas koperasi dan UMKM yang bertujuan memberikan wawasan dan merancang kebijakan, layanan keuangan, dan penggunaan alat yang membantu koperasi dan UMKM berkembang.

Selain itu juga sosialisasi hasil penelitian terkait dengan pelaksanaan kajian melalui lokakarya atau seminar, perpustakaan digital, dan media publikasi.

MSC Asia and Africa Director, Manoj Sharma menambahkan pihaknya memberikan apresiasi terhadap Pemerintah Indonesia atas upaya yang telah dilakukan dalam pemulihan dan pemberdayaan UMKM dalam masa pandemi dengan mengalokasikan lebih dari Rp51 triliun.

Namun, katanya, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana UMKM dapat terintegrasi dengan ekosistem digital dan bagaimana supaya masyarakat lebih banyak membeli produk lokal atau dari produsen lokal.

Integrasi dengan ekosistem digital dianggap akan membantu UMKM untuk dapat bersaing di tengah banyak perusahaan besar yang menghasilkan produk dalam skala besar.

Sumber : https://m.antaranews.com/berita/2363126/kemenkop-ukm-dan-msc-kerja-sama-untuk-persiapan-menuju-ekonomi-digital

XL Axiata kenalkan merek baru untuk layanan UKM

XL Axiata kenalkan merek baru untuk layanan UKM

Jakarta - XL Axiata mengenalkan merek baru XL Axiata Business Solutions untuk layanan khusus segmen korporasi dan usaha kecil menengah/UKM, menggantikan XL Business Solution dalam upaya meningkatkan kualitas layanan agar mampu bersaing dalam kompetisi yang ketat.

"Transformasi merupakan salah satu langkah yang perlu kita lakukan untuk bisa ikut dalam kompetisi bisnis dan industri yang sangat dinamis. Apalagi tuntutan dunia usaha, termasuk UKM, atas layanan korporat di tengah kondisi pandemi berkepanjangan terus meningkat," kata Direktur & Chief Commercial-Home and Enterprise Officer XL Axiata, Abhijit J. Navalekar dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa.

Dia berharap, rebranding dan transformasi ini akan mampu memperkuat posisi XL Axiata Business Solutions sebagai salah satu merek pilihan untuk layanan bagi kalangan korporasi dan UKM.

Agar visi tersebut mampu terwujud, sejumlah penguatan layanan yang diterapkan antara lain adalah dengan peningkatan kinerja hasil yang dipercepat dengan memberikan solusi yang tepat dan berharga.

"Hal ini untuk menjawab kebutuhan pelanggan di semua sektor industri untuk mampu meningkatkan kinerja bisnis di tengah persaingan yang semakin ketat," katanya.

Saat ini, pelanggan XL Axiata Business Solutions telah mencapai lebih dari 3.000 perusahaan yang terdiri dari firma skala besar juga UKM. Perusahaan tersebut juga bergerak di lebih dari 330 sektor industri.

Membawa semangat baru pada rebranding, XL Axiata Business Solutions memberikan sejumlah penawaran menarik yang berkaitan dengan konektivitas internet korporat, layanan pendorong produktifitas perusahaan, dan juga Internet of Things beserta layanan konsultasi eksklusif yang dapat diakses pada www.xlaxiata.co.id/bisnis.

Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata, Feby Sallyanto menambahkan bahwa, perubahan merek baru menjadi XL Axiata Business Solutions bukan semata hanya pergantian nama dan logo, tetapi esensi yang mau ditekankan sejalan dengan 4 pilar pendukung transformasi XL Axiata, yaitu fokus pada ekspansi cakupan bisnis utama, memperkuat kapabilitas sistem pendukung layanan, otomasi dan digitalisasi dan mendorong terjalinnya kesepakatan besar.”

XL Axiata Business Solutions terus meningkatkan keragaman produk portofolionya menyesuaikan dan kebutuhan klien dan juga meningkatkan mutu layanan berstandar global dengan meraih beberapa sertifikat Internasional diantaranya Sertifikat MEF 3.0 CE, Sertifikasi ISO 9001:2015, dan ISO/IEC 20000-1 : 2018. Layanan ini juga ditopang oleh infrastruktur jaringan XL Axiata dengan total lebih dari 156 ribu BTS, termasuk lebih dari 65 ribu BTS 4G.

Jaringan 4G LTE XL Axiata juga terus diperluas dan saat ini mencapai lebih dari 458 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia. XL Axiata juga terus berinvestasi untuk jaringan fiber, transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan berbagai upgrade jaringan lainnya untuk meningkatkan stabilitas, kapasitas jaringan, dan kualitas layanan data seiring dengan terus meningkatnya trafik layanan data.

Sumber : https://m.antaranews.com/berita/2362214/xl-axiata-kenalkan-merek-baru-untuk-layanan-ukm

UMKM Go Digital Tidak cuma Taruh Barang di Lapak Daring

 

UMKM Go Digital Tidak cuma Taruh Barang di Lapak Daring

JAKARTA - Pemerintah mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital , salah satunya digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) . Ditargetkan ada 30 juta UMKM bisa go digital atau masuk pasar digital pada 2023.

Ketua Bidang UKM IKM Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ronald Walla mengatakan, UMKM go digital bukan semata menjual barang secara daring. Menurut dia, pelaku UMKM harus mempersiapkan banyak hal sebelum memutuskan go digital, baik dari sisi produksi maupun distribusi.

"Jangan salah dengan go digital karena perjalanannya masih panjang. Bukan hanya menaruh barang di marketplace saja," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Selasa (31/8/2021).

Menurut dia, pelaku UMKM harus konsisten dari jumlah produksi, layanan, hingga tanggap menjawab pertanyaan secara detail dari pembeli. "Itu harus disiapkan karena ketika go digital maka produk kita bisa dilihat ribuan orang dan produksinya harus disiapkan," imbuhnya.

Dia mengapresiasi upaya pemerintah dalam mendorong digitalisasi UMKM melalui pembinaan dan pendampingan. Selain go digital, UMKM juga membutuhkan akses pasar dan juga informasi pasar.

"Kami juga mengimbau pemerintah agar program klasterisasi pendampingan yang berkelanjutan dilakukan secara ekstensif. Karena komunitas UMKM banyak sekali yang mana mereka harus bisa berjuang bersama-sama," tuturnya.

Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/527576/34/umkm-go-digital-tidak-cuma-taruh-barang-di-lapak-daring-1630400927

Dorong Bisnis UKM Go Digital, Pancake Hadirkan Platform All-in-One

 

Dorong Bisnis UKM Go Digital, Pancake Hadirkan Platform All-in-One

JAKARTA - Pandemi yang melanda Indonesia hingga saat ini telah memberikan dampak yang besar kepada seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam berbisnis. Dalam hal ini, UMKM menjadi salah satu sektor ekonomi yang paling terdampak.

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia pada tahun 2020, terdapat lebih dari 64 juta UMKM di Indonesia. Jumlah ini hampir sebanyak 99% dari total populasi bisnis di Indonesia.

UMKM ini berkontribusi secara substansial terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memainkan peranan penting dalam inklusi sosial dan penyebarluasan teknologi di masyarakat.

Saat ini, UMKM menyumbang lebih dari 60% dari PDB Indonesia. Oleh karena itu UMKM diimbau memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan bisnis mereka, yang kemudian bisa membantu mengembangkan ekonomi Indonesia.

Melihat kondisi tersebut, Pancake hadirkan Platform All-in-One untuk Instagram, WhatsApp Messenger dan Facebook dengan Otomasi, CRM dan Digital Sales Tools Cerdas untuk berdayakan UKM di Indonesia.

Director dan Co-Founder dari Pancake Aditya Gupta menuturkan hadirnya Pancake ini bertujuan untuk meningkatkan usaha kecil dan menengah di Indonesia. Platform all-in-one ini menggabungkan banyak kemampuan termasuk perpesanan sosial, otomatisasi, dan CRM.

"Sangatlah penting bahwa UKM dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan bisnis mereka, yang kemudian bisa membantu mengembangkan ekonomi Indonesia," kata Aditya dalam keterangannya dikutip, Selasa (31/8/2021)

Ia mengatakan UMKM dapat menemukan fungsi penting yang mereka butuhkan di Pancake Core, satu platform karena usaha kecil dan menengah dapat mengelola bisnis mereka dan berinteraksi secara efisien dengan pelanggan mereka di berbagai saluran, termasuk Whatsapp, Facebook, Instagram dan Shopee.

Kata Aditya, platform akan disediakan secara gratis untuk pengguna pertama kali, sehingga mereka dapat belajar dan mengeksplorasi penggunaannya. Kemampuan platform ini dapat diperluas dengan mudah menggunakan integrasi dengan produk Pancake lainnya, termasuk CRM, POS, Botcake dan Webcake.

Aditya menyampaikan Botcake membawa kemampuan otomatisasi yang komprehensif ke dalam platform yang dapat membuat interaksi pelanggan lebih canggih. Dengan menggunakan Botcake, UMKM dapat dengan mudah mengotomatisasi tugas berulang, menjangkau kembali pelanggan lama mereka dan menghemat waktu berharga berkat AI.

Teknologi ini juga memiliki fitur-fitur Growth, Integration dan Gamification di dalamnya untuk membantu bisnis mengembangkan basis pelanggan mereka. Fungsi Botcake tersedia untuk Facebook, dan dalam waktu dekat akan menjadi yang pertama membawa kemampuan canggih ini ke Instagram.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia, tutur Aditya, adalah melacak data penjualan dan informasi pelanggan CRM mereka dengan mudah. Dengan menggunakan CRM Pancake, POS &Smart Inventory Management, bisnis dapat mengelola persediaan, melihat data penjualan mereka, mengotomatisasi pesanan pengiriman, dan mengelola etalase mereka dari satu platform yang mudah digunakan.

Berkat kemampuan integrasinya, pemilik bisnis juga dapat membuat platform Pancake bekerja sama dengan sistem lain seperti CRM.

"Untuk mendukung UMKM, fungsi-fungsi ini kami sediakan tanpa biaya tambahan, dan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan teknis pemilik bisnis dan karyawan mereka, dari waktu ke waktu, Pancake memberikan pelatihan lengkap, lokakarya dan template atau praktik-praktik terbaik untuk berbagai pilihan jenis industri," beber Aditya.

CEO Photostory Kazhim, selaku salah satu konsumen Pancake, mengungkapkan kepuasannya dengan aplikasi tersebut. Ia mengaku yang mendorongnya untuk memakai Pancake adalah harganya yang terjangkau untuk UMKM.

"Yang pertama menjadi pertimbangan saya adalah harga yang sangat terjangkau untuk UMKM. Kedua, fitur-fiturnya sangat lengkap," ucapnya.

Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/527912/39/dorong-bisnis-ukm-go-digital-pancake-hadirkan-platform-all-in-one-1630418922/10

Tuesday, August 31, 2021

KSP: UMKM Semakin Mudah Memperluas Akses Pasar

 

KSP: UMKM Semakin Mudah Memperluas Akses Pasar

JAKARTA - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perlu memanfaatkan Online Single Submission (OSS) yang baru dirilis pemerintah pada pekan lalu.

Melalui OSS, urusan perizinan, pengurusan insentif dan pajak bisa dilakukan jauh lebih cepat, lebih transparan, dan lebih mudah.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono menjelaskan, kemudahan yang diberikan pemerintah bagi UMKM tidak hanya dari hulu, tapi juga hingga hilir.

Misalnya kemudahan perizinan, akses permodalan, digitalisasi umkm, akses ke pasar (khususnya pengadaan barang dan jasa pemerintah).

"Selain itu juga dukungan untuk ekspor melalui berbagai skema pembiayaan," ungkap Edy di Jakarta, Selasa (17/8/2021).

Pernyataan Edy ini menegaskan Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR 2021, sehari sebelumnya.

Presiden meminta para pelaku UMKM memanfaatkan OSS untuk mengembangkan usahanya.

Bahkan, Presiden menegaskan, berbagai kemudahan disiapkan untuk menumbuhkan UMKM, termasuk kemitraan strategis dengan perusahaan besar, agar cepat masuk dalam rantai pasok global.

Presiden juga menyampaikan, peningkatan kelas pengusaha UMKM menjadi agenda utama.

"Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk UMKM, serta meningkatkan pemerataan dan kemandirian ekonomi masyarakat," tutur Presiden.

Digitalisasi UMKM yang masuk ke aplikasi perdagangan elektronik dan lokapasar jumlahnya terus bertambah.

Sampai Agustus tahun ini, sudah lebih dari 14 juta UMKM atau 22% dari total UMKM yang sudah bergabung dengan aplikasi perdagangan elektronik.

Partisipasi dalam ekonomi digital ini sangat penting karena potensinya yang sangat besar dan mempermudah UMKM untuk masuk ke rantai pasok global.

Lihat saja data tahun lalu, nilai transaksi perdagangan digital Indonesia mencapai lebih dari Rp253 triliun.

Nilai ini diperkirakan akan meningkat menjadi Rp330,7 triliun pada tahun ini.

Sumber : https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/08/18/ksp-umkm-semakin-mudah-memperluas-akses-pasar

Kiat UMKM persiapkan produk dan layanan untuk masuk pasar global

 

Kiat UMKM persiapkan produk dan layanan untuk masuk pasar global

Jakarta - Setelah sukses merambah pasar lokal, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tentu bisa membidik pasar dan target yang lebih besar seperti pasar mancanegara.

Hal itu semakin dimudahkan dengan tren digitalisasi yang memperkecil batasan jarak dan waktu sehingga pengiriman produk antarnegara tak lagi menjadi halangan.

Berikut beberapa kiat yang disiapkan oleh pelaku UMKM dari segi produk dan layanannya agar bisa masuk ke pasar global dengan maksimal seperti yang dirangkum dalam acara jumpa pers virtual “Kisah Sukses Kibarkan Merah Putih di Pasar Global” yang diadakan oleh Shopee, Senin.

“Pastikan kita menyiapkan kualitas yang terbaik. Jadi ketika mau memutuskan bersaing di pasar global dengan pesaing brand- brand besar maka kualitas produk jadi hal penting nomor satu yang perlu diperhatikan. Perlu banyak review berkali-kali untuk memastikan kualitas yang disajikan benar- benar maksimal,” kata pemilik usaha dompet “Wallts” sekaligus pelaku UMKM asal Bandung Adzwin Perwira yang sudah menjajal kegiatan ekspor melalui platform daring.

Dengan pengulasan kualitas produk yang berulang kali dan memastikan produk yang disiapkan benar- benar kualitas tinggi maka nantinya pelanggan mancanegara sangat mungkin menjadi pelanggan tetap dan kembali membeli produk dari usaha anda.

Selain dari sisi kualitas, hal yang harus diperhatikan adalah pengemasan atau akrab dikenal dengan sebutan packaging.

Desta Hesti, pelaku UMKM asal Nganjuk yang memproduksi tas dan sepatu bernama “Handmadeshoesby” menyebutkan uintuk pengemasan produk UMKM ke luar negeri harus dibedakan dengan produk yang dikirim di dalam negeri.

Hal itu dilakukan karena barang yang dikirim ke luar negeri akan dikirim dengan proses lebih panjang dari pada produk di dalam negeri.

Sehingga pengemasan untuk barang yang dijual ke pasar global harus dipisahkan agar tidak terjadi kesalahan prosedur pengemasan dan bisa sampai ke tangan pelanggan dengan selamat sampai di tujuan sama seperti saat ketika dikirim dari Indonesia.

Cara itu sudah dilakukan Hesti selama satu tahun terakhir dan berhasil membuatnya dapat mengirimkan produk- produk buatan tangan masyarakat Nganjuk ke Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Hal selanjutnya yang harus diperhatikan menurut Hesti adalah layanan khususnya dari performa chat.

Perlu dipastikan pada saat berkecimpung di pasar digital, anda memiliki mekanisme layanan yang bisa dihubungi dengan fleksibel oleh pelanggan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Dengan menyiapkan tenaga lebih memastikan pelanggan yang sekadar bertanya, memberikan saran, keluhan, atau apresiasi pada produk kita melalui ruang khusus maka pelanggan akan merasa lebih dihargai.

“Penilaian untuk toko kita itu penting, jadi untuk layanan chat itu saya sampai siapkan tiga shift memastikan setiap chat terbalas. Sehingga performa layanan antar toko dan pelanggan tidak mencapai performa di bawah angka 95 persen,” ujar Hesti.

Sebagai tambahan inovasi dan diversifikasi produk juga perlu terus dilakukan agar semakin banyak bisa menarik minat pembeli tidak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri.

Sumber : https://m.antaranews.com/berita/2329966/kiat-umkm-persiapkan-produk-dan-layanan-untuk-masuk-pasar-global

Merajut Kolaborasi untuk UMKM Naik Kelas

 

Merajut Kolaborasi untuk UMKM Naik Kelas

 Walau mengalami keterlambatan dari target semua yang berharap bisa menyampaikan laporan ini kepada publik sebelum semester 1 - 2021 berakhir, kami bersyukur akhirnya masih bisa mempublikasikan dokumen ini bertepatan pada hari ulang tahun Indonesia yang ke 76 tahun.

Kali ini kami mengangkat tajut "Merajut Kolaborasi untuk Pendampingan UMKM Naik Kelas". Pada dokumen ini, kami juga menawarkan deifinisi operasional dari program pendampingan itu sendiri, dan hasil dari berbagai program pendampingan, pelatihan, dan penelitian, juga kami sampaikan di laporan ini, agar dapat menjadi referensi pembelajaran bagi kita bersama, dan tentunya, dapat memantik diskusi lanjutan yang lebih spesifik dan konstruktif, dalam memperluas akses program pendampingan untuk mengakselerasi lebih banyak lagi pelaku UMKM naik kelas.

Inilah persembahan yang semoga dapat menunjukkan keseriusan kehadiran kami untuk mengembangkan, mendukung, dan mengisi ekosistem yang relevan dan progresif untuk mendorong lebih banyak UMKM Naik Kelas. Bagi kami, dokumen ini adalah wujud kado kecil untuk tanah air tercinta. Dirgahayu Indonesia-ku yang raya!

Sumber : https://www.ukmindonesia.id/baca-artikel/418

Menkop UKM: Kami Targetkan Lahirnya 40 Koperasi Pangan Modern Tahun Ini

 

Menkop UKM: Kami Targetkan Lahirnya 40 Koperasi Pangan Modern Tahun Ini

JAKARTA - Pemerintah mengaku sedang mengembangkan koperasi modern di bidang pertanian. Nantinya para petani skala kecil harus bergabung dalam koperasi agar mempunyai posisi tawar yang kuat.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya sudah menentukan jumlah target koperasi modern di bidang pertanian.

"Pada 2021 ini, kami menargetkan lahirnya 40 koperasi pangan modern, terutama di wilayah perhutanan sosial," kata Teten dalam siaran pers seperti dikutip Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

Ia mengungkapkan, pembentukan koperasi pangan modern merupakan tindak lanjut dari permintaan Presiden Joko Widodo. Presiden telah memerintahkan untuk membentuk korporatisasi pertanian dalam bentuk koperasi.

“Di negara maju, badan usaha sektor agriculture yang pas adalah koperasi. Di Indonesia, petani kecil-kecil dan lahan usaha perorangan, sulit melahirkan korporatisasi petani. Koperasi adalah badan usaha yang pas untuk mengkonsolidasinya," kata Teten.

Dengan adanya kelembagaan, lanjut Teten, akan mempermudah petani memperoleh akses pembiayaan dari lembaga keuangan.

Saat ini, Kemenkop UKM mengaku telah menyiapkan pembiayaan khusus koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaba Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM)

“LPDB-KUMKM kami hadirkan hanya untuk pembiayaan koperasi," ungkap Teten.

Tak hanya itu, Teten menyebutkan, Presiden Jokowi telah membuat kebijakan pembiayaan yang progresif, yakni meningkatkan rasio kredit perbankan untuk UMKM menjadi lebih dari 30 persen di 2024.

Selain itu, plafon KUR naik dari maksimum Rp 500 juta menjadi Rp 20 miliar dan KUR tanpa agunan naik dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta.

"Kami bersama Kementerian Perekonomian, dan Kementerian Pertanian juga sedang merancang skema KUR khusus berbasis klaster pada sektor pertanian, sebagaimana arahan Presiden pada Ratas 26 Juli 2021," kata Teten.

Menurut Teten, inilah wujud keseriusan pemerintah dalam pengembangan sektor pertanian agar terwujudnya kedaulatan pangan.

"Kedaulatan pangan berhasil jika kesejahteraan bersama dapat diwujudkan. Juga, kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan pendapatan, bisa diturunkan," pungkas Teten.

Sumber : https://money.kompas.com/read/2021/08/17/195841226/menkop-ukm-kami-targetkan-lahirnya-40-koperasi-pangan-modern-tahun-ini

Gernas BBI dongkrak transaksi daring pelaku UKM

 

Gernas BBI dongkrak transaksi daring pelaku UKM

Kota Batu, Jawa Timur - Gelaran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dinilai mampu mendongkrak transaksi penjualan secara daring, terhadap produk-produk buatan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), khususnya di wilayah Kota Batu, Jawa Timur.

Pemilik Usaha Keripik Momchips Hari Mastutik, di Kota Batu, Selasa mengatakan bahwa pameran industri kreatif UMKM BRIlianpreneur, dengan tema Lokal Keren Jatim itu, mampu mendorong permintaan konsumen pada usaha keripik miliknya tersebut.

"Dengan mengikuti Lokal Keren Jatim ini, website kami semakin banyak diketahui konsumen. Pesanan juga meningkat," kata perempuan berusia 61 tahun itu, kepada ANTARA.

Tutik, sapaan akrabnya, menjelaskan, sejak hari pertama Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia tersebut digelar, sudah ada peningkatan pesanan produk keripik buatannya tersebut.

Selama ini, produk buatannya itu, juga telah dipasarkan melalui salah satu marketplace yang beroperasi di Indonesia. Dengan adanya Gernas BBI, Ia meyakini bahwa promosi produk akan efektif, dan pada akhirnya mampu meningkatkan penjualan.

"Saya sangat bersemangat. Sebelumnya dari marketplace sudah cukup baik, sekarang ditambah Gernas BBI ini, peminatnya juga bertambah. Sangat mendorong peningkatan penjualan," ujarnya.

Omzet yang mampu diraup oleh usaha keripik asal Kota Batu tersebut, saat ini lebih dari Rp100 juta per bulan. Omzet itu mengalami penurunan karena dampak pandemi COVID-19. Sebelum masa pandemi COVID-19, omzet usaha keripik tersebut mampu mencapai Rp300 juta per bulan.

Ia meyakini, untuk kedepan, penjualan akan terus mengalami peningkatan, yang salah satunya didorong adanya Gernas BBI, karena bisa mempromosikan produk buatannya tersebut ke pasar yang lebih luas.

Saat ini, lanjutnya, produk yang dipasarkan dengan merek Momchips, dan Arjuna 999 tersebut memiliki puluhan jenis keripik. Berbagai jenis keripik buah, dan sayuran, diproduksi dengan kualitas tinggi di bawah naungan PT Arjuna Citra Indonesia milik Tutik.

"Untuk keripik buah ada lebih dari sepuluh jenis, begitu juga keripik sayuran. Saat ini, penjualan malah lebih banyak untuk keripik sayuran," katanya.

Beberapa jenis keripik sayur hasil produksinya antara lain adalah, keripik brokoli, wortel, paprika, bawang bombay, dan lainnya. Sementara untuk keripik buah, seperti keripik durian, nangka, apel, nanas, salak, dan lainnya.

"Untuk bahan baku, kebanyakan dari para petani lokal di Kota Batu. Namun ada juga yang dari luar wilayah," katanya.

Ia mengharapkan, pada saat pandemi penyakit akibat penyebaran virus Corona berakhir, diharapkan Gernas BBI bisa menggelar pameran secara langsung. Ia berharap, dengan adanya pameran tersebut, bisa mempertemukan pelaku UKM dengan calon pembeli potensial.

"Gernas BBI nanti diharapkan bisa menjadi pameran langsung saat pandemi berakhir. Itu untuk mendatangkan buyer besar," ujarnya.

PT Arjuna Citra Indonesia, merupakan salah satu UKM yang mengikuti Gernas BBI kali ini. Produk keripik buah, sayuran, dan jenis lain tersebut, saat ini diproduksi oleh 11 orang karyawan di wilayah Sidomulyo, Kecamatan Batu.

Sumber : https://m.antaranews.com/berita/2333454/gernas-bbi-dongkrak-transaksi-daring-pelaku-ukm

Bima Arya: UMKM Harus Punya Semangat Juang

 

Bima Arya: UMKM Harus Punya Semangat Juang

BOGOR - Berdasarkan data milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, selama pandemi Covid-19, 60 persen warga Kota Bogor berkurang pendapatannya, 35 persen sempat kehilangan pekerjaannya. Namun, ada juga sekitar 5 persen warga yang pendapatannya naik ketika masa pandemi.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyebutkan, 5 persen warga merupakan mereka yang bisa melihat peluang di beberapa bidang. Salah satunya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Ada yang usaha di bidang urban farming, produk UMKM, di bidang alat-alat kesehatan dan lainnya karena yang terpenting bagaimana kita bisa saling berbagi dan sama-sama menyemangati untuk melihat peluang,” kata Bima Arya.

Pemkot Bogor kata dia, terus berusaha dan berikhtiar membuka lebih banyak kesempatan melalui dinas, seperti pelatihan dan bantuan pemasaran. Baru-baru ini, Pemkot Bogor meluncurkan program Bogor Hitz.

Bogor Hitz ini merupakan aplikasi bagi warga yang menekuni usaha kecil, terlebih dahulu di akurasi, diseleksi baru setelah masuk Bogor Hitz dilatih, dibantu, dikembangkan untuk dibukakan pasarnya.

“Hal paling penting dari UMKM itu daya juang untuk terus belajar, mengasah diri, tidak bergantung pada bantuan-bantuan yang lain, karena kalau bergantung pada bantuan tidak akan bisa berkembang,” tegasnya.

Bima Arya menuturkan, ia banyak melihat UMKM yang semangat, berusaha mencari di internet, mencari kesempatan untuk memperbaiki produk, belajar dari yang lain hingga sukses. Dan banyak bertemu dengan rekan UMKM yang bermodal di bawah Rp 10 juta tapi tumbuh besar.

Dia mencatat, di Bogor banyak sekali produk UMKM yang sudah membanggakan, yang berasal dari produk-produk khas Bogor. Banyak yang bisa dikembangkan tidak saja kuliner, tapi juga bidang kerajinan tangan, dekorasi rumah tangga yang permintaannya tinggi.

“Saling mendorong, memotivasi agar bisa naik kelas, yang kelasnya tinggi bisa membantu yang di bawah dan yang dibawah terus belajar dari yang sudah sukses,” imbuhnya.

Sumber : https://m.republika.co.id/berita/qymz48330/bima-arya-umkm-harus-punya-semangat-juang