Showing posts with label Startup. Show all posts
Showing posts with label Startup. Show all posts

Monday, June 24, 2024

Transformasi Digital Indonesia melalui Inovasi Startup

 



PERTUMBUHAN teknologi digital yang masif didukung dengan perluasan jaringan internet memberi wadah yang luas bagi perusahaan rintisan untuk mengembangkan usaha inovatif yang dimilikinya.

Diperlukan banyak katalis agar perusahaan-perusahaan rintisan dapat berpartisipasi dalam transformasi digital Indonesia. Untuk jangka panjang, perusahaan rintisan atau startup ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi digital.

Oleh karena itu, PT Data Sinergitama Jaya Tbk (Elitery) bekerja sama dengan Usaid dan Amazon Web Service (AWS) mengumumkan peluncuran tahun kedua program Talenta Akselerator 2024 melalui acara Plenary Talenta Acceleration: Unleashing Potential, Accelerating Growth.

Hadir dalam peluncuran tahun kedua program Talenta Akselerator 2024 di @america Pacific Place, Jakarta itu yakni, President Director Elitery Kresna Adiprawira, Senior Partner Account Manager AWS Kurniawan Wiraatmadja, Deputy Director of Acquisition and Assistance Office Usaid Indonesia Brian Chang, dan President Director Elite Academy Ahmad Gilang.

Acara ini dihadiri secara hybrid oleh 35 startup terpilih dari total 75 pendaftar, para alumni program 2023, serta berbagai stakeholder penting lainnya.

President Director Elitery Kresna Adiprawira mengatakan inisiatif ini bertujuan menjadi katalis dalam transformasi digital Indonesia sekaligus memperkuat fondasi ekonomi negara melalui teknologi.

"Melanjutkan kesuksesan program tahun pertama yang berhasil melibatkan 32 startup dalam program akselerasi, program tahun kedua ini dirancang untuk mendorong lebih banyak lagi startup tahap awal yang potensial di industri EdTech, HealthTech, AgriTech, GovTech, dan smart cities, dengan menyediakan sumber daya esensial yang membantu startup mendapatkan akses ke modal ventura dan menciptakan dampak sosio ekonomi yang signifikan," terang Kresna.

Kresna melanjutkan dari 35 startup yang mengikuti program Talenta Akselerator 2024, terdapat tiga industri yang paling banyak diikuti yakni HealthTech (8 startup), AgriTech (8 startup), dan EdTech (6 startup). 

"Program tahun ini juga dihadiri dua startup Talenta 2023, yaitu MomWork dan KlinikGo, yang mewakili sektor HealthTech dan EdTech, dan memberikan sesi sharing inspirasi untuk para peserta," imbuhnya.

Talenta Akselerator 2024 didukung penuh Elite Academy, Think.Web dan Impactto. Nantinya, peserta yang terpilih mendapat kesempatan untuk meningkatkan kapasitas inovasi dan daya saing mereka di pasar global melalui akses ke teknologi cloud AWS terdepan serta bimbingan dari para pemimpin industri. 

"Melalui program Talenta Akselerator ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal dalam mempersiapkan usaha kecil dan menengah untuk menghadapi pertumbuhan digitalisasi pasar di masa depan."

"Program ini juga berperan penting dalam menghadapi tantangan transformasi digital dan memberikan landasan yang kuat untuk memajukan ekonomi digital Indonesia," pungkas Kresna.

President Director Elite Academy Ahmad Gilang menambahkan program ini menawarkan pendekatan hybrid, menggabungkan sesi interaktif online dan pertemuan tatap muka yang menghadirkan kelas akselerator, workshop, dan sesi pendampingan. 

"Semua dirancang khusus untuk mengasah kemampuan startup dalam mempresentasikan model bisnis mereka kepada panel investor dan kapitalis ventura yang berpengalaman dengan tujuan untuk mendapatkan pendanaan dan kemitraan strategis," tutur Ahmad.

Ahmad menyampaikan program Talenta Akselerator 2024 juga memberi perhatian khusus pada inklusivitas dan keragaman. "Ini tercermin dari kurikulum akselerator yang berfokus pada pembentukan lingkungan kerja inklusif, integrasi keberagaman, segmentasi pasar yang efektif, validasi bisnis yang solid, pengembangan produk minimum viable (MVP), serta strategi keberlanjutan yang kokoh untuk startup dan ekosistem mereka" tutupnya. (H-2)


Sumber: https://mediaindonesia.com/ekonomi/680242/transformasi-digital-indonesia-melalui-inovasi-startup

Monday, June 3, 2024

Aplikasi LapakIn Bisa Bantu UMKM Temukan Lokasi Lapak Strategis

 


UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia.

Saat ini, peluang bagi UMKM untuk berkembang pun semakin besar dengan adanya beragam platform online yang memungkinkan para pemilik bisnis menjangkau pelanggan secara lebih luas.

Namun, lokasi lapak atau toko offline ternyata juga masih memegang kunci dalam kesuksesan bisnis UMKM.

Haoking Suryanatmaja, Chief Executive Officer (CEO) LapakInaplikasi ciptaan lulusan program Bangkit, yang fokus untuk membantu pengusaha UMKM di Indonesia, juga setuju bahwa lokasi yang tepat dengan tipe usaha yang dimiliki merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan para pemilik bisnis.

"Penting bagi para pelaku UMKM untuk selektif dalam memilih lokasi tempat berbisnis. Pastikan bahwa lokasi strategis dan mudah diakses oleh target konsumen. Inilah latar belakang kami menciptakan LapakIn. Kami ingin membantu mempertemukan para pelaku UMKM dan pemilik lapak dalam satu aplikasi," jelas Haoking.

Melalui LapakIn, para pemilik bisnis bisa terhubung dengan pemilik lapak yang ingin menyewa atau menjual ruang bisnis mereka.

Fitur pencarian lokasi, rekomendasi jenis usaha yang cocok, hingga informasi harga sewa diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM menemukan lokasi yang diinginkan dan tepat.

Saat ini, aplikasi LapakIn sudah tersedia untuk pelaku UMKM dan bisa didapatkan di toko aplikasi Google Play Store.


Sumber: https://infokomputer.grid.id/read/124099160/aplikasi-lapakin-bisa-bantu-umkm-temukan-lokasi-lapak-strategis

Monday, April 22, 2024

Bisnis UMKM Anak Muda di Pemkab Banyuwangi Jadi Percontohan Nasional

 

Suara.com - Anak-anak muda Banyuwangi yang mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di bidang pertanian, bisnis, dan digitalisasi (startup) beserta turunannya masuk program inkubasi ini yang digagas Pemkab Banyuwangi. 

Dikutip dari kantor berita Antara, pengembangan bisnis mereka akan semakin besar. 

Pasalnya, Kementerian Keuangan menjadikan program Jagoan Banyuwangi sebagai percontohan atau pilot project pengembangan UMKM secara nasional. 

Disebut sebagai Program Jagoan Banyuwangi, usahanya terdiri dari Jagoan Tani, Jagoan Digital dan Jagoan Bisnis.  

Inilah program inkubasi pengembangan usaha anak muda di bidang pertanian, bisnis, dan digitalisasi (startup) beserta turunannya yang digagas Pemkab Banyuwangi. 

"Kami akan berkolaborasi dan melihat secara langsung bagaimana pengembangan dan pembinaan UMKM Banyuwangi yang terkait dengan Jagoan Banyuwangi," ungkap Adi Budiarso, Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Kementerian Keuangan saat bertemu Bupati Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (22/4/2024). 

Adi Budiarso menyatakan kerap mendengar program Jagoan Banyuwangi yang sudah direplikasi daerah lain, sehingga Kementerian Keuangan ingin menyimak bagaimana pengembangannya. Bukan hanya berbasis lokal, juga nasional bahkan internasional. 

Kolaborasi akan berfokus kepada akselerasi para alumni Jagoan Banyuwangi, utamanya dalam soal literasi dan ekosistem keuangan. 

Dengan pengetahuan ini diharapkan bisa memperluas literasi keuangan dan menambah peluang usaha anak-anak muda di kabupaten ujung timur Pulau Jawa, yaitu Pemkab Banyuwangi. 

"Kami akan mengenalkan teman-teman Jagoan Banyuwangi dengan ekosistem keuangan yang lebih luas, di antaranya Kemenkeu, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LSP) serta instansi terkait seperti Bea Cukai, dan sebagainya," ujar Adi Budiarso. 

Dengan model semacam ini maka program Jagoan Banyuwangi diharapkan bisa menjadi percontohan pengembangan UMKM di tingkat nasional. 

"Kami berharap nantinya ini bisa menjadi best practice intervensi pemerintah yang bisa membuat UMKM naik kelas," tandas Adi Budiarso. 

"Dengan menghubungkan atau connect bersama ekosistem keuangan dan pasar, para mentor yang dilibatka,n juga praktisi langsung, tentunya peluang pengembangan usaha para peserta Jagoan Banyuwangi akan semakin besar. Harapan kami, akan semakin lebih banyak mereka yang eksis mengembangkan usahanya," sambut Ipuk Fiestiandani, Bupati Banyuwangi. 

Ia berharap kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan meningkatkan kualitas program Jagoan Banyuwangi. 


Sumber: https://www.startsmeup.id/2024/04/bisnis-umkm-anak-muda-di-pemkab.html

Monday, March 25, 2024

Telkom Dukung Digitalisasi UMKM-Startup Melalui Kelas Akselerasi Bisnis Ilmu data Tanpa Coding

 


KabarMakassar.com — Pada era digital ini, keterampilan teknologi dan pemahaman bisnis yang mendalam menjadi sangat penting bagi para UMKM dan pebisnis.

Namun, tidak semua orang memiliki latar belakang atau pemahaman yang cukup tentang bahasa pemrograman atau coding.

Oleh karena itu, hadirnya pelatihan akselerasi bisnis dengan pendekatan ilmu tanpa coding menjadi solusi yang sangat tepat bagi para pemula.

Melansir dari Detik Finance, kontribusi UMKM yang mayoritas merajai pasar luring mampu menghasilkan 61% PDB setara Rp 8.573 triliun.

Namun pendapatan ekonomi digital tersebut rendah, karena adaptasi teknologi digital yang sebatas digunakan di hilir atau untuk penjualan.

Padahal, UMKM bisa mendapatkan lebih banyak manfaat digitalisasi di hulu atau sektor produksi.

Untuk itu, Monev.id berinisiatif melaksanakan kelas bertajuk “Akselerasi Bisnis dengan Ilmu Data Tanpa Coding” yang digelar pada tanggal 6-8 Maret 2024 bertempat di IndigoHub Makassar, didukung oleh program Indigo, IMA Chapter Makassar, Indibiz, Diskominfo Kota Makassar, dan Pemerintah Kota Makassar.

Kelas ini terbuka secara gratis bagi para UMKM/startup, mahasiswa dan umum.

“IMA Chapter Makassar sebagai organisasi di bidang marketing dan merupakan wadah bagi para penggiat pemasaran, sangat mendukung kegiatan ini karena salah satu sasaran dari kegiatan ini adalah pelaku UMKM/startup yang ada di kota Makassar sehingga sangat bermanfaat untuk pengembangan bisnis kedepannya” ungkap Nadya Nurlailya Ningsih, selaku sekretaris IMA Chapter Makassar.

Pada dasarnya, kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan pelaku industri dan data enthusiast dalam satu wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam perencanaan strategi bisnis, tanpa harus memiliki latar belakang teknis yang kuat.

Hal tersebut tentunya membawa dampak pada peningkatan kolaborasi dan sinergi dalam membangun ekosistem bisnis dan data yang berkualitas di Kota Makassar.

Arief Rama Syarif, selaku founder Yayasan Komunitas Open Source, merupakan pemateri pada kegiatan ini. Arief membagikan banyak pengalaman pribadinya mengenai bisnis dan ilmu data tanpa coding.

KNIME digunakan sebagai tools dalam proses pembelajaran, karena dianggap lebih praktis untuk diaplikasikan bagi pelaku bisnis skala mikro, kecil dan menengah yang tidak mempunyai latar belakang pengetahuan data secara komprehensif.

Sebanyak 50 peserta secara intensif terlibat dalam mempelajari konsep pengelolaan ilmu data tanpa coding.

Antusiasme tinggi dari peserta tidak hanya mencerminkan keberhasilan dalam penyampaian materi yang diberikan, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka untuk berkontribusi dalam memanfaatkan ilmu yang didapatkan untuk diterapkan ke bisnisnya.

Hasil dari pelatihan mencakup peningkatan kesadaran peserta mengenai objektivitas dan pemahaman bisnis dengan ilmu data secara umum.

“Pada kesempatan ini, kita bisa melihat ilmu data dengan lebih real dan benar. Bukan distorsi gegara media sosial, internet dan segala macamnya,” kata Hidayat, salah satu peserta kegiatan.

Monev.id merupakan startup yang mewadahi stakeholder pentahelix (akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media) untuk analisis data dengan memberi solusi bisnis berkelanjutan.

Monev.id memberikan beberapa layanan seperti riset pasar, analisis data, dan mewujudkan transformasi digital.

“Adapun target pengembangan berkelanjutan yakni memberikan pendidikan berkualitas dan relevan terhadap industri, pemanfaatan data untuk pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Selain itu, juga membangun ekosistem kemitraan kepada stakeholder pentahelix di Indonesia.” tambah Noer Ni’mat Syamsul Kabir, CEO Monev.id.

Patricia Eugene Gaspersz, Senior Manager Program Indigo mengatakan bahwa Impact dari kegiatan kelas akselerasi bisnis ini terhadap UMKM maupun startup adalah meningkatnya efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang data, bisnis dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan dengan lebih baik, serta merumuskan strategi yang tepat dalam menghadapinya. Hal ini tentunya mengarah pada peningkatan kinerja bisnis, penghematan biaya, dan peningkatan keunggulan produk.

“Kegiatan seperti ini juga diharapkan dapat membantu mengubah budaya perusahaan menjadi lebih berorientasi pada data, yang dapat meningkatkan adaptabilitas dan inovasi bisnis secara keseluruhan.” sebutnya

Sejak tahun 2013 hingga saat ini, program Indigo https://indigo.id/ telah membantu lebih dari 200 perusahaan rintisan digital di Indonesia dengan fokus meningkatkan inovasi dan kualitas bisnis mereka.

Melalui program Indigo, Telkom berkomitmen untuk mendukung ekosistem startup digital yang dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia. Tujuannya agar startup berperan dalam penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan berkontribusi pada ekonomi yang berkelanjutan melalui solusi dan inovasi yang ditawarkannya. 

Sumber: https://www.startsmeup.id/2024/03/telkom-dukung-digitalisasi-umkm-startup.html


Monday, February 28, 2022

Perluas Jangkauan UMKM, M-DAQ Caplok Wallex Technologies

 perusahaan finansial teknologi (fintech) mengakuisisi Wallex Technologies yang merupakan penyedia pembayaran business-to-business (B2B).



Aksi korporasi yang dilancarkan M-DAQ ini menjadi langkah awal perusahaan untuk memulai ekspansi pertumbuhan global, dalam rangka menangkap peluang dan memperluas jangkauan.

"Salah satu strategi utama kami adalah berinvestasi pada perusahaan yang memiliki potensi tinggi demi memperluas ekosistem bisnis," ujar Founder dan Group CEO M-DAQ, Richard Koh dalam siaran persnya, Sabtu (26/2/2022).

Selain itu, disampaikannya, sinergi ini memungkinkan kami untuk menjangkau lebih banyak UMKM dan pelanggan dalam rangka membeli nilai tambah dan solusi mengurangi biaya operasional bisnis mereka.

Wallex Technologies memfasilitasi pembayaran B2B lintas negara untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia, Singapura, dan Hong Kong, dengan menawarkan proses transaksi yang praktis dan cepat, serta nilai tukar dan biaya layanan kompetitif ke lebih dari 180 negara.

Dengan sistem API yang dapat dikustomisasi, Wallex Technologies juga mendukung perusahaan tekfin untuk berinovasi dan meningkatkan skala bisnis mereka dengan memanfaatkan infrastruktur Wallex Technologies dalam membangun layanan lintas negara yang sesuai kebutuhan pelanggan.

Akuisisi ini, klien M-DAQ dapat memanfaatkan sistem transfer dana elektronik yang canggih berbagai pilihan mata uang. Ini akan meningkatkan akurasi pelaporan perusahaan dan persyaratan regulasi.

Selain dana yang dikucurkan untuk akuisisi, M-DAQ juga akan menyuntikkan modal kerja baru untuk mengakselerasi bisnis Wallex Technologies. Entitas gabungan ini akan memproses nilai transaksi bruto senilai lebih dari Rp 158 triliun tahun ini.

Adapun, Wallex Technologies akan tetap beroperasi sebagai entitas bisnis independen di bawah pimpinan Co-Founder dan COO M-DAQ, Hiro Kiga yang ditunjuk sebagai CEO baru dari perusahaan tersebut.

Sumber : https://inet.detik.com/business/d-5960276/perluas-jangkauan-umkm-m-daq-caplok-wallex-technologies?_ga=2.6205747.1092168976.1646055953-29033108.1642075443

Thursday, February 10, 2022

Startup Majoo Dapat Kucuran Dana 5 juta dolar AS untuk Kembangkan UMKM

 mendapat tambahan pendanaan sebesar 5 juta dolar AS dari perusahaan ventura yaitu AC Ventures, Quona Capital, BRI Ventures dan Xendit Ventures.


Melalui tambahan investasi, Majoo yang merupakan penyedia solusi digitalisasi UMKM di Indonesia dapat mempercepat pengembangan produk termasuk toko online, integrasi bisnis pada market place serta meningkatkan penetrasi pasar terutama pertumbuhan produk dan engineering.

“Majoo siap mendigitalisasi UMKM di Indonesia dengan memberikan solusi end-to-end bagi UMKM Indonesia dalam mengelola dan mengembangkan bisnis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air,” kata Founder & CEO Majoo Adi Wahyu Rahadi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/2/2022).

Menurut Adi, saat ini Majoo telah mengakuisisi lebih dari 25.000 pedagang aktif masuk dalam platform pasar digital, tumbuh sebesar 250 persen selama pandemi yang mengindikasikan bahwa kualitas produk yang ditawarkan pedagang sesuai dengan keingingan pasar.

Majoo yang didirikan pada 2019 ini, juga telah memproses lebih dari 100 juta transaksi senilai 600 juta dolar AS untuk UMKM di lebih dari 600 kota di Indonesia pada berbagai bisnis mulai dari makanan dan minuman, jasa laundry hingga toko serba ada.

Dalam mendorong transformasi digitalisasi UMKM, Majoo fokus mengejar target pemerintah yaitu sebanyak 30 juta UMKM terdigitalisasi pada 2023, di mana setiap bulan sebanyak 500.000 UMKM diharapkan akan bergabung dengan ekosistem digital.

“Dengan dukungan dana dari AC Ventures dan Quona Capital, Majoo akan mengembangkan tim untuk menjangkau lebih dari 100 kota di Indonesia, dan meyakini bahwa kemitraan ini akan menjadi titik fokus Majoo dalam mendigitalisasi UMKM di Indonesia,” katanya.

Founder & Managing Partner, AC Ventures mengatakan Majoo telah membuktikan kemampuan dalam memperluas layanan kepada mitranya untuk terus memperluas pemberdayaan potensi digital dari 63 juta UMKM di Indonesia.

“AC Ventures (ACV) percaya dan optimistis untuk melipat gandakan investasi kami kepada Majoo untuk mendukung perjalanan mereka dalam memberdayakan pemilik usaha kecil di seluruh negeri,” ujar Adrian Li.

Sementara itu, Quona Capital Partner Dan Bertoli mengapresiasi kinerja dan pertumbuhan Majoo dalam setahun terakhir terutama tengah tantangan pandemi COVID-19.

"Kami pun terkesan dengan inovasi produk terbaik di industri yang dihadirkan oleh Majoo dengan pendekatan yang fokus terhadap pelanggan," kata Dan Bertoli.

Sumber : https://www.suara.com/bisnis/2022/02/11/070105/startup-majoo-dapat-kucuran-dana-5-juta-dolar-as-untuk-kembangkan-umkm?page=all


Thursday, January 27, 2022

Perkuat Omnichannel, Startup Sirclo Akuisisi Warung Pintar

 Sirclo, startup e-Commerce enabler mengawali 2022 dengan melancarkan aksi korporasi mengakuisisi Warung Pintar.

Warung Pintar merupakan startup yang menyediakan rangkaian produk dan layanan digital bagi ekosistem bisnis warung


CEO Sirclo Group Brian Marshal mengatakan, lebih dari sewindu Sirclo bergerak di model bisnis Business to Business (B2B) bagi merek berskala enterprise dan entrepreneur, bahwa ekosistem ritel tidak luput dari peran warung dan toko kelontong sebagai salah satu opsi pemenuhan kebutuhan harian masyarakat Indonesia.

"Pentingnya ketersediaan produk, efisiensi alur distribusi, kemudahan akses bagi brand untuk menjangkau mitra hingga end-consumer, serta potensi warung terhadap sektor ekonomi secara umum, mendorong kami untuk turut berfokus pada model bisnis B2B2C dengan menggandeng Warung Pintar ke dalam ekosistem kami," ujar Brian dalam siaran persnya, Kamis (27/1/2022).

Pasca akuisisi, Warung Pintar tergabung sebagai bagian dari Sirclo Group untuk bersama-sama menghadirkan solusi omnichannel bagi principal atau brand, distributor, pelaku usaha, hingga end-consumer, baik secara online maupun offline.

Dengan mencaplok Warung Pintar, Sirclo akan memperluas layanan enabler dan mengakomodasi lebih banyak pelaku usaha dengan skala yang lebih luas, agar dapat merambah pasar online.

Ke depannya, terdapat tiga kategorisasi utama pada pilar solusi Sirclo Group, yaitu Enterprise, Entrepreneur dan UMKM, serta New Retail.

"Kita ingin membuka lebih banyak kesempatan dan membawa transparansi, serta efisiensi yang lebih baik bagi setiap pelaku UMKM, sehingga warung dapat pulih dari dampak pandemi dan tumbuh bersama," kata Co-Founder dan CEO Warung Pintar Agung Bezharie.

Selanjutnya Warung Pintar akan beroperasi sebagai entitas mandiri yang terintegrasi sebagai layanan new retail di bawah payung Sirclo.

Tidak disebutkan berapa nilai akuisisi yang digelontorkan Sirclo terhadap Warung Pintar. Namun yang pasti, hal ini akan menggabungkan hampir 2.000 karyawan.

Co-Founder dan CEO Warung Pintar Agung Bezharie akan memimpin pilar bisnis Sirclo yang baru, yakni layanan new retail. Selain itu, Danang Cahyono akan menahkodai Enterprise Solutions dan Ferry Tenka akan memimpin bisnis Entreprenuer Solutions.

Sunday, August 29, 2021

Bizhare Terbitkan Saham 10 Bisnis UKM Pada Paruh Pertama 2021

 

Bizhare Terbitkan Saham 10 Bisnis UKM Pada Paruh Pertama 2021

JAKARTA - Teknologi finansial urun dana PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) berupaya mempertahankan momentum pertumbuhan jumlah investor atau Pemodal dalam platform, melalui aplikasi mobile dan Perluasan kerja sama dengan platform digital lain. CEO Bizhare Heinrich Vincent mengungkap bahwa pertumbuhan jumlah pemodal merupakan salah satu dampak dari beragamnya penawaran saham UKM yang diterbitkan melalui Bizhare. "Minat masyarakat, khususnya milenial dalam investasi bisnis UKM telah meningkat. Buktinya peningkatan investor aktif di Bizhare mencapai 346 persen dari tahun sebelumnya, dengan waktu pendanaan penuh tercepat mencapai di bawah 1 menit. Walaupun ditawarkan di masa pandemi," tulisnya kepada Bisnis , Jumat ( 27/8/2021).

Sebagai gambaran, 10 bisnis yang ditawarkan selama semester I/2021 pun memiliki nama dan brand yang menarik, dipercaya, dan sudah akrab di telinga masyarakat.

Antara lain, makanan yoghurt Sour Sally, jasa potong rambut Djarkarta Streetfood dan Barberjek, mini market Alfamart dan Alfamidi, rumah makan Penyetan Cok, Coffee Shop Kopi Oey, jasa layanan kargo asal Samarinda Bam Cargo, grosir ritel Salsa Grosir, dan salah satu restoran brand kuliner ternama di Indonesia.

Alhasil, sepanjang sejak 3 tahun lalu, fintech yang baru mendapatkan pendanaan pra-seri A senilai US$520 ribu pada kuartal I/2021 yang dipimpin oleh AngelCentral ini pun tercatat berhasil menggandeng lebih dari 57.000 investor dari Indonesia, dengan total penghimpunan dana sebesar Rp38 ,8 miliar. "Berkat jenis bisnis yang ditawarkan dengan potensi baik, menambah kemitraan , juga kampanye & promosi, peningkatan investor yang terdaftar di sistem kami mencapai 140 persen [yoy]. Secara demografi didominasi usia 25-45 tahun, namun banyak juga usia milenial 17-25 tahun yang bergabung. 

Rata-rata Pemodal biasanya berinvestasi sebesar Rp5 juta sampai Rp100 juta dalam sekali investasi," jelasnya. Vincent mengungkap bahwa terus mengembangkan sistem yang mampu mengakomodasi kebutuhan pengguna merupakan kunci pertumbuhan ini, karena Bizhare melihat banyak pengguna yang tertarik bergabung karena rekomendasi teman atau sahabatnya yang merasa puas.

Selama semester I/2021, Bizhare memang mengembangkan berbagai fitur menarik, mulai dari fitur Undang Teman yang memungkinkan pengguna mendapatkan bonus saldo Bizhare dengan membagikan kode referral sebanyak-banyaknya, hingga fitur flash sale yang kerap diburu pengguna. Tak hanya itu, optimalisasi sistem pada bagian laporan bisnis juga berhasil dilakukan. Bizhare juga memberikan promo menarik bekerja sama dengan berbagai dompet digital seperti Shopeepay, Gopay dan lainnya, untuk mempermudah pembayaran pengguna saat bertransaksi, sekaligus memberikan penawaran spesial, sampai turut menggandeng program loyalitas seperti Telkomsel Poin. "Bulan depan, kami siap merilis aplikasi Bizhare untuk Android dan juga iOS yang diharapkan dapat mempermudah pengguna untuk mengakses Bizhare. Pengguna juga akan menikmati berbagai penawaran menarik selama periode perilisan aplikasi," tutup Vincent.

Sekadar informasi, Bizhare merupakan salah satu fintech urun dana pertama berizin sekuritas crowdfunding dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melayani penerbitan saham atau surat utang proyek atau ekspansi bisnis para 'Penerbit' UMKM dan usaha rintisan ( startup ). Bizhare akan mempertemukan penerbit dengan para 'Pemodal' yang setelah menyetorkan dana, akan menerima ketidakseimbangan dalam bentuk kepemilikan saham, beserta pembagian dividen dari keuntungan usaha tersebut dalam periode waktu tertentu sesuai perjanjian.

Sumber : https://m.bisnis.com/finansial/read/20210827/563/1434954/bizhare-terbitkan-saham-10-bisnis-ukm-pada-paruh-pertama-2021

Tuesday, August 24, 2021

Telkomsel Mitra Inovasi Pimpin Investasi Pre-Series A

 

Telkomsel Mitra Inovasi Pimpin Investasi Pre-Series A

Telkomsel terus bergerak maju dalam membuka berbagai peluang dalam pemberdayaan digital-preneurs, terutama startup yang memiliki potensi untuk berkembang di Indonesia melalui pemanfaatan dan pengoptimalan ekosistem, aset, dan kompetensi yang dimiliki oleh Telkomsel.

Dukungan tersebut kini diaktualisasikan melalui aksi korporasi dengan mengumumkan strategic investment yang dilakukan oleh Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), yakni unit ventura Telkomsel, melalui investasi Pre-Series A kepada Feedloop, sebuah startup yang bergerak di bidang SaaS (Software as a Service) yang memiliki No Code Development Platform (NCDP) atau platform tanpa kode untuk membantu sektor korporasi serta usaha kecil dan menengah (UKM) dalam mengakselerasi transformasi digital di setiap proses bisnis melalui hyperautomation.

Putaran pendanaan Pre-Series A ini dipimpin dengan nilai terbesar dari TMI dan diikuti oleh dua perusahaan modal ventura lainnya, yaitu East Ventures dan Aksara Ventures.

Direktur Utama TMI Marlin R. Siahaan mengatakan TMI memandang penggunaan platform No Code Development Platform (NCDP) atau platform tanpa kode untuk membuat aplikasi yang diusung oleh Feedloop akan sangat membantu korporasi, UKM hingga calon digital-preneurs.

"Di mana diproyeksikan dalam beberapa tahun ke depan solusi dari layanan ini akan banyak diadopsi oleh para pengembang aplikasi atau bisnis lainnya untuk dapat membangun platform yang efektif dan efisien, sehingga akan mampu menghadirkan banyak solusi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terkini, terlebih di era 5G. Dengan kolaborasi yang terjalin antara Feedloop dengan Telkomsel melalui strategic investment TMI, akan ada banyak inovasi yang siap kami hadirkan bersama, sebagai upaya membuka peluang yang lebih luas bagi korporasi dan UKM dalam meningkatkan potensi bisnisnya.”

Feedloop sendiri merupakan startup pengembang dan pengelola platform tanpa kode atau No Code Development Platform (NCDP) bernama Qore, yang memungkinkan pengguna dapat membuat aplikasinya sendiri untuk berbagai kebutuhan seperti human resources, warehouse management, customer app, hingga operasional lainnya tanpa perlu memahami bahasa pemograman atau memiliki keahlian coding.

Selain Qore, Feedloop adalah pengembang dan pengelola Customer Data and Experience Platform (CDXP). CDXP mengkombinasikan Customer Big Data dari berbagai channel yang kemudian dikelola oleh kapabilitas marketing modern sehingga perusahaan dapat menyatukan data konsumen ke dalam satu platform single customer view, meningkatkan engagement, serta menganalisa perilaku konsumen secara real-time.

Solusi yang dihadirkan Feedloop ini telah digunakan oleh berbagai perusahaan besar seperti Bank BRI, Paragon Technology and Innovation, Accenture Indonesia, dan GIZ Indonesia dalam mengakselerasi transformasi bisnis. Feedloop juga telah dipercaya sebagai national partner oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dalam Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, di mana Feedloop telah menyediakan platform untuk membantu para founder startup dalam membangun aplikasi siap pakai hanya dalam waktu kurang lebih satu bulan.

Investasi Pre-Series A ini akan memberikan modal bagi Feedloop untuk melayani lebih banyak sektor Enterprise di tahun mendatang. Feedloop berencana menggunakan dana tersebut untuk mendorong pembangunan teknologi dan produk, merekrut sumber daya manusia, serta membangun jaringan distribusi untuk pemasaran platform-nya di Indonesia dan Asia Tenggara.

CEO dan Co-Founder Feedloop Ahmad Rizqi Meydiarso mengatakan, memasuki tahun ke-tiga, Feedloop akan terus berkomitmen untuk menjadi digital enabler bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk digitalisasi layanan dan melayani konsumen mereka dengan lebih baik.

"Selain itu, kami juga berupaya membantu UKM di Indonesia untuk ikut bertransformasi digital agar dapat memajukan bisnis mereka. Pendanaan dari TMI akan membantu mengakselerasi terwujudnya misi besar kami untuk melakukan pemerataan transformasi digital di seluruh Indonesia.”

Sebagai langkah awal, kolaborasi Telkomsel dan Feedloop telah mendorong sinergi untuk membuka potensi lebih luas dalam mengembangkan Customer Data and Experience Platform, sebuah platform yang dihadirkan untuk dapat mengumpulkan dan mengolah berbagai data pelanggan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan pemasaran, pelayanan, dan inovasi produk. Platform tersebut rencananya dipersiapkan untuk membantu transformasi digital di semua sektor, salah satunya untuk mendukung unit bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Aksi kolaborasi ini pun turut mendorong rencana Telkomsel untuk lebih mengembangkan lagi platform NCDP Feedloop, sehingga nantinya pengguna dapat meluncurkan aplikasi mereka sendiri dalam hitungan hari. Platform ini diharapkan dapat lebih mudah digunakan untuk mengakselerasi transformasi digital baik di sektor UKM maupun korporasi.

“Kami berharap kolaborasi ini akan memacu semakin tumbuhnya usaha rintisan seperti startup yang didukung dengan kapabilitas talenta digital anak negeri yang dapat menjadi digital-preneurs baru di Indonesia, sekaligus memperkuat ekosistem digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Telkomsel dalam mengoptimalkan berbagai potensi dengan dukungan tiga pilar digital Telkomsel sebagai penyedia digital connectivity, digital platform dan digital services di segala aspek kehidupan dengan semangat mendorong kepemimpinan teknologi digital terdepan" tutup Marlin.

Sumber : https://m.republika.co.id/berita/qxixck9217000/telkomsel-mitra-inovasi-pimpin-investasi-preseries-a

Tuesday, August 3, 2021

TMI Pimpin Investasi Pre-Series A Startup Feedloop

 

TMI Pimpin Investasi Pre-Series A Startup Feedloop

Jakarta — Telkomsel melalui Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) melakukan aksi korporasi dengan mengumumkan strategic investmen melalui investasi Pre-Series A kepada Feedloop. Putaran pendanaan Pre-Series A ini dipimpin dengan nilai terbesar dari TMI dan diikuti oleh dua perusahaan modal ventura lainnya, yaitu East Ventures dan Aksara Ventures.

Direktur Utama TMI Marlin R. Siahaan mengatakan, TMI memandang industri NCDP proyeksi kedepannya akan banyak diadopsi oleh para pengembang aplikasi atau bisnis lainnya untuk dapat membangun platform yang efektif dan efisien.

“TMI memandang penggunaan platform No Code Development Platform (NCDP) atau platform tanpa kode untuk membuat aplikasi yang diusung oleh Feedloop akan sangat membantu korporasi, UKM hingga calon digital-preneurs. Di mana diproyeksikan dalam beberapa tahun ke depan solusi dari layanan ini akan banyak diadopsi oleh para pengembang aplikasi atau bisnis lainnya untuk dapat membangun platform yang efektif dan efisien, sehingga akan mampu menghadirkan banyak solusi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terkini, terlebih di era 5G,” katanya melalui keterangan persnya, Jumat (30/7).

Harapannya, kerja sama ini akan banyak inovasi yang siap dihadirkan sebagai upaya membuka peluang yang lebih luas bagi korporasi dan UKM.

“Dengan kolaborasi yang terjalin antara Feedloop dengan Telkomsel melalui strategic investment TMI, akan ada banyak inovasi yang siap kami hadirkan bersama, sebagai upaya membuka peluang yang lebih luas bagi korporasi dan UKM dalam meningkatkan potensi bisnisnya,” harapnya.

Feedloop sendiri merupakan startup pengembang dan pengelola platform tanpa kode atau No Code Development Platform (NCDP) bernama Qore, yang memungkinkan pengguna dapat membuat aplikasinya sendiri untuk berbagai kebutuhan seperti human resources, warehouse management, customer app, hingga operasional lainnya tanpa perlu memahami bahasa pemograman atau memiliki keahlian coding.

Selain Qore, Feedloop adalah pengembang dan pengelola Customer Data and Experience Platform (CDXP). CDXP mengkombinasikan Customer Big Data dari berbagai channel yang kemudian dikelola oleh kapabilitas marketing modern sehingga perusahaan dapat menyatukan data konsumen ke dalam satu platform single customer view, meningkatkan engagement, serta menganalisa perilaku konsumen secara real-time.

Solusi yang dihadirkan Feedloop ini telah digunakan oleh berbagai perusahaan besar seperti Bank BRI, Paragon Technology and Innovation, Accenture Indonesia, dan GIZ Indonesia dalam mengakselerasi transformasi bisnis.

Selain itu, startup yang berdiri pada akhir 2018 ini dipercaya sebagai national partner oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dalam Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, di mana Feedloop telah menyediakan platform untuk membantu para founder startup dalam membangun aplikasi siap pakai hanya dalam waktu kurang lebih satu bulan.

Dana yang diberikan, nantinya akan dipakai untuk mendorong pembangunan teknologi dan produk, merekrut sumber daya manusia, serta membangun jaringan distribusi untuk pemasaran platform-nya di Indonesia dan Asia Tenggara.

CEO dan Co-Founder Feedloop Ahmad Rizqi Meydiarso mengatakan terus komitmennya dalam memberikan digitalisasu bagi perusahaan-perusahaan Indonesia.

“Memasuki tahun ke-tiga, Feedloop akan terus berkomitmen untuk menjadi digital enabler bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk digitalisasi layanan dan melayani konsumen mereka dengan lebih baik,” jelasnya.

Lanjut pria yang pernah bekerja di Airbus Defence and Space ini akan terus membantu UKM di Indonesia untuk ikut bertransformasi digital.

“Kami juga berupaya membantu UKM di Indonesia untuk ikut bertransformasi digital agar dapat memajukan bisnis mereka. Pendanaan dari TMI akan membantu mengakselerasi terwujudnya misi besar kami untuk melakukan pemerataan transformasi digital di seluruh Indonesia,” lanjutnya.

Gebrakan awal kerja sama ini, Telkomsel dan Feedloop telah mendorong sinergi untuk membuka potensi lebih luas dalam mengembangkan Customer Data and Experience Platform, sebuah platform yang dihadirkan untuk dapat mengumpulkan dan mengolah berbagai data pelanggan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan pemasaran, pelayanan, dan inovasi produk.

Platform tersebut rencananya dipersiapkan untuk membantu transformasi digital di semua sektor, salah satunya untuk mendukung unit bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Aksi kolaborasi ini pun turut mendorong rencana Telkomsel untuk lebih mengembangkan lagi platform NCDP Feedloop, sehingga nantinya pengguna dapat meluncurkan aplikasi mereka sendiri dalam hitungan hari. Platform ini diharapkan dapat lebih mudah digunakan untuk mengakselerasi transformasi digital baik di sektor UKM maupun korporasi.

“Kami berharap kolaborasi ini akan memacu semakin tumbuhnya usaha rintisan seperti startup yang didukung dengan kapabilitas talenta digital anak negeri yang dapat menjadi digital-preneurs baru di Indonesia, sekaligus memperkuat ekosistem digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Telkomsel dalam mengoptimalkan berbagai potensi dengan dukungan tiga pilar digital Telkomsel sebagai penyedia digital connectivity, digital platform dan digital services di segala aspek kehidupan dengan semangat mendorong kepemimpinan teknologi digital terdepan,” tutup Marlin.

Sumber : https://siar.com/tmi-pimpin-investasi-pre-series-a-startup-feedloop/
 

Tuesday, July 20, 2021

Kembangkan UMKM Desa, Mahasiswa KKN UM Pasang Lampion di Cafe Rakjat


Malang. Upaya peningkatan UMKM di Desa Ngijo masih terus dalam tahap perkembangan. Sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa KKN Reguler Universitas Negeri Malang berkunjung ke Desa Ngijo pada Senin, 19 Juli 2021 untuk membantu masyarakat mengembangkan UMKM. Lokasi kunjungan bertempat di salah satu UMKM desa yaitu Caf Rakjat yang terletak di Ruko BUMDes Ngijo, Jalan Raya Ngijo Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Dalam kunjungan ini, mahasiswa KKN berinisiatif untuk melakukan pembuatan dan pemasangan lampion di Caf Rakjat. Hal ini dimaksudkan agar menambah keindahan lampu- lampu yang telah terpasang di caf tersebut. Caf Rakjat ini memiliki daya tarik sendiri berupa lokasinya yang berada di rooftop sehingga pengunjung dapat menikmati kopi cincau dengan view berupa pegunungan serta angin sejuk. Dengan demikian, lampion kardus yang dibuat oleh tim KKN akan semakin mempercantik suasana caf.

Penyerahan lampion dilakukan secara langsung oleh perwakilan anggota KKN kepada Bapak Arifudin selaku Manajer Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Ngijo. Beliau menjelaskan bahwa, "Untuk mengembangkan UMKM yang ada di Desa Ngijo, khususnya Caf Rakjat, diperlukan peningkatan pada seluruh aspek. Aspek- aspek tersebut diantaranya peningkatan kualitas SDM yang telah ada, penambahan aktivitas serta kreativitas, promosi menarik, serta hal lain yang mendukung."

Selain dihadiri oleh Bapak Arifudin, pembuatan dan pemasangan lampion tersebut juga dihadiri oleh Bapak Moch. Syaiful Alim selaku pengelola internal Caf Rakjat. Pada akhir kegiatan, mahasiswa KKN tak lupa membantu mempromosikan Caf Rakjat melalui pembuatan video pendek yang diunggah di media sosial agar semakin dikenal oleh masyarakat luas. Keinginan mahasiswa untuk ikut andil dalam pengembangan UMKM di Caf Rakjat disambut baik oleh semua pihak yang terkait.

Sumber : https://www.kompasiana.com/kkndesangijo20216094/60f79c4406310e5a886c8002/kembangkan-umkm-desa-mahasiswa-kkn-um-pasang-lampion-di-cafe-rakjat 

Sunday, July 18, 2021

Startup Hasil Kreativitas Anak Banua Siap Bersaing Dimasa Pandemi dan Disrupsi Digital


BANJARMASIN, klikkalsel.com – Meski harus bersaing dengan ritel modern, kehadiran startup asli banua berbasis koperasi digital, Warko Digital Nusantara atau warko.id sedang giat melakukan digitalisasi warung, kios, toko.

Dalam rangka mengembangkan bisnisnya warko.id menghadirkan Warkomart sebagai bentuk transformasi warung tradisional menuju warung modern.

Kehadiran Warkomart ini bahkan siap bersaing dengan jaringan ritel modern yang sudah menjamur di perkotaan maupun perkampungan.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Gustafa Yandi, mendukung kegiatan warko.id dan sekaligus mengunjugi outlet Warkomart pertama yang berlokasi di Jala Raya Beruntung Jaya.

Di outlet Warkomart tersebut, selain jadi percontohan untuk para warung, kios, toko yang ada di banua, juga menyediakan rak khusus untuk produk-produk yang di produksi oleh UMKM yang ada di banua. Bahkan sedang mempersiapkan area khusus agar memajang produk-produk UMKM Kalsel.

Gustafa Yandi juga mensupport warko.id yang hasil kreativitas anak banua, yaitu 5 sekawan Founder Adam Nugraha, Mimin, M. Riyan, Dessy Irawati, dan Khalikin Noor.

“Kita harus memberikan dukungan atas kehadiran Warkomart ini, meskipun harus bersaing dengan ritle modern” tutur Gustafa Yandi, Jumat (16/7/2021).

Dalam kesempatan itu pun Gustafa Yandi melakukan mentoring dan pembinaan agar startup asli banua ini secara signifikan mampu mengangkat koperasi dan UMKM bersaing dimasa pandemi dan disrupsi digital yang sedang berlangsung di Indonesia luar Negeri.

Kedepannya, aplikasi Warkomart yang akan tersedia di playstore akan menghubungkan warung, kios, toko yang menjadi anggota koperasi warko.id ke masyarakat yang nantinya bisa belanja ke warung-warung tersebut secara digital.

Sumber : https://klikkalsel.com/startup-hasil-kreativitas-anak-banua-siap-bersaing-dimasa-pandemi-dan-disrupsi-digital/