Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Pemerintah Kota Pekalongan mengajukan alokasi dana Rp173 M kepada Pemerintah Pusat. Anggaran tersebut akan dipergunakan untuk meneruskan pembangunan Pasar Banjarsari sebagai pasar tradisional rakyat.“Dari APBD Kota Pekalongan tidak menganggarkan, sehingga Pemerintah Kota Pekalongan meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perdagangan RI untuk membiayai pembangunan kembali Pasar Banjarsari sebesar Rp173 Miliar yang telah kami ajukan,” ujar Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Bambang Nurdiyatman, saat dikonfirmasi di kantornya, Senin(1/2/2021).
Pria yang akrab disapa Dodik tersebut mengatakan, proposal pengajuan dana tersebut juga telah dilengkapi dengan rancangan Detail Engineering Desain (DED), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), dan rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Menurutnya, pengajuan anggaran tersebut merupakan permohonan kali keempat. Sebelumnya, Pemkot Pekalongan telah mengajukan anggaran sebesar Rp100 miliar kepada Pemerintah Pusat pada awal 2019, kemudian pada pertengahan 2019 dan 2020. Namun, ketiganya belum dilengkapi dengan persyaratan yang dibutuhkan, sehingga belum mendapatkan alokasi dana pada 2020 dan 2021. Dodik berharap agar permohonannya kali ini dapat dipertimbangkan oleh Kementerian Perdagangan RI untuk bisa dialokasikan pada 2022.
Nominal anggaran tersebut, lanjutnya, masih dapat berubah karena DED Pembangunan Pasar Banjarsari masih harus dikaji ulang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Rencananya, Pasar Banjarsari akan dibangun menjadi tiga lantai agar dapat menampung ribuan orang pedagang.
Kepala Bidang Pasar dan Pembinaan Pedagang Kali Lima pada Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Deddy Setyawan, menambahkan, pembangunan Pasar Banjarsari yang terbakar beberapa tahun silam tersebut bisa ditangani oleh Kementerian Perdagangan RI, dengan catatan persyaratan sudah terpenuhi semua.
“Pembangunan kembali Pasar Banjarsari ini akan mengacu bangunan gedung berstandar SNI dan berkonsep Pasar Tradisional Rakyat untuk menampung 3.757 orang pedagang dari seluruh komoditas baik fesyen, sembako, mainan, dan sebagainya. Jumlah pedagang tersebut sudah terdata secara by name dan by address,” bebernya.
Pihaknya berharap kelak Pasar Banjarsari bisa menjadi ikon bisnis yang menggerakkan roda perekonomian warga Kota Batik tersebut.
Kata siapa UMKM tidak perlu melek keamanan siber (cybersecurity) ? Kami akan membahasnya bersama pak Didi Nurcahya, ITIL®, GSEC - di 16 Feb 2021, pastikan anda terdaftar di https://s.id/eventcerdas16feb .
0 comments:
Post a Comment