dok. Grab Indonesia |
Grab kembali membuka pendaftaran program pelatihan dan pendampingan ratusan UMKM lewat ‘#TerusUsaha Akselerator’ Batch 2. Program #TerusUsaha Akselerator Batch 2 adalah program pembinaan intensif selama dua bulan bersama para pakar untuk meningkatkan kompetensi digital para UMKM.Ada yang berbeda dalam program Grab #TerusUsaha Akselerator’ Batch 2. Kali ini, Grab menyasar para penggiat UMKM dari kelompok terpinggirikan, termasuk para lansia.
Di tengah tantangan pandemi, Grab terus berkomitmen untuk menyediakan platform yang inklusif guna memastikan semua orang, tak terkecuali lansia, agar bisa mandiri dalam era ekonomi digital melalui teknologi Grab.
Sebab, di tengah hantaman ketidakpastian ekonomi, masih banyak para lansia yang #TerusUsaha untuk menyambung kehidupan.
Salah satu kisah pegiat UMKM lansia adalah pedagang pasar tradisional di Pringgan, Medan, bernama Rosdiana Nainggolan. Lansia berusia 60 tahun ini telah berjualan di pasar selama 30 tahun dan melewati berbagai jatuh bangun,
Namun, pandemi COVID-19 memberi pukulan terbesar untuk usahanya dan berakibat pada penurunan penjualan drastis hingga 70 persen.
Suatu hari, anaknya menyarankan Rosdiana bergabung menjadi mitra merchant GrabMart setelah mengetahui kerja sama antara Grab dengan PD Pasar Jaya di Provinsi Sumatera Utara.
Awalnya, Rosdiana menolak usul anaknya tersebut karena merasa tak paham menggunakannya. “Awal berjualan online, pastinya memiliki banyak tantangan karena belum terbiasa sehingga saya menyerahkan semuanya ke anak untuk mengelola. Namun, sejak melihat pesanan yang datang melalui online tambah banyak, memotivasi saya untuk belajar sendiri mengelola pesanan di GrabMart. Sekarang saya sudah bisa terima dan layani sendiri pesanan online. Ternyata mudah pakai Grab,” jelas Rosdiana, dikutip dari rilisan pers di situs Grab, Senin (25/1/2021).
Selain itu, ada pula Puji Hartono (65 tahun) atau yang akrab disapa Cak Toni. Setelah profesinya sebagai pekerja kontraktor harus kandas karena kegagalan proyek, Cak Toni memikul utang ratusan juta rupiah. Celakanya, sukar bagi Cak Toni untuk mendapatkan pekerjaan baru di usianya yang telah senja.
Namun, suatu hari ia memutuskan untuk membuka bisnis kuliner kaki lima di wilayah Cirebon pada 2016 yang diberi nama Nasi Bakar Cak Toni. Ia memanfaatkan layanan GrabFood untuk menjual dagangannya tersebut.
Tekad dan jerih payahnya terbayar setimpal. Dalam kurun waktu satu tahun lebih, Cak Toni sudah bisa membayar lunas semua utangnya dan menyewa tempat untuk melanjutkan usaha. Cak Toni mulai memanfaatkan teknologi dan mendigitalisasi usaha sejak Juli 2019. Di awal mula menggunakan aplikasi, Cak Toni sempat kebingungan.
Baginya, usia bukan halangan untuk giat belajar. Ia pun tak malu untuk bertanya kepada karyawan bagaimana cara menggunakan aplikasi layanan GrabFood.
"Untungnya aplikasi GrabMerchant ini mudah digunakan dan ada banyak tutorial buat ngebantu.,” ungkap Cak Toni. Terbukti, di masa pandemi seperti sekarang, usaha yang dibangun Cak Toni ini justru bisa menggantungkan pendapatan dari berjualan online.
“Pesanan yang datang melalui GrabFood sangat membantu penjualan harian usaha saya, bahkan omzet meningkat hingga 80%. Saya juga tetap bisa mempertahankan pendapatan dan karyawan yang sekarang sudah berjumlah 29 orang,” jelasnya.
Tak kalah mengharukan, Cak Toni juga membantu biaya pendidikan untuk anak dari karyawannya agar bisa melanjutkan sekolah.
Grab kembali membuka pendaftaran program pelatihan dan pendampingan ratusan UMKM lewat‘#TerusUsaha Akselerator’ Batch 2. Kali ini, program Grab tersebut menyasar UMKM Indonesia yang berasal dari kelompok terpinggirkan, termasuk para lansia, penyandang disabilitas, serta mantan narapidana.
Melihat betapa besarnya perjuangan para lansia untuk #TerusUsaha hidup mandiri seperti Rosdiana dan Cak Toni, Grab berkomitmen menjangkau lebih banyak UMKM dari kelompok terpinggirkan, seperti lansia, mantan narapidana, hingga penyandang disabilitas.
“Grab terus berkomitmen untuk menyediakan platform yang inklusif guna memastikan semua orang, tak terkecuali lansia, penyandang disabilitas dan mantan narapidana, bisa mandiri dalam era ekonomi digital melalui teknologi Grab. Selain teknologi dari platform Grab yang dapat digunakan untuk memulai usaha, program #TerusUsaha Akselerator Batch 2 ini kami hadirkan untuk memberikan pendampingan, pelatihan, serta konsultasi bagi ratusan UMKM, guna meningkatkan kompetensi mereka, agar mereka dapat bersaing di tengah era digital,” ungkap Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia.
Pendaftaran program ini dibuka dari tanggal 25 Januari hingga 7 Februari 2021 melalui https://grabforgood.id/.
Ikuti bagaimana cara TITIPKU membantu UMKM dalam acara StartSMEup Talk - 05 Feb 2021, daftar segera di https://s.id/eventcerdas5feb
0 comments:
Post a Comment