Showing posts with label tokopedia2022. Show all posts
Showing posts with label tokopedia2022. Show all posts

Tuesday, January 25, 2022

Inspiratif! Tak Hanya Kejar Cuan, UMKM Ini Ikut Peduli Lingkungan

 UMKM asal Semarang menyediakan produk berupa kantong belanja dan sedotan yang ramah lingkungan. Berbeda dari produk lain di pasaran, kantong belanja dan sedotan dari UMKM bernama Bukan Plastik ini dibuat menggunakan material organik yang ramah lingkungan, seperti ketela dan bambu.


Owner Bukan Plastik Aisa Putri Wibowo mengatakan, Bukan Plastik berdiri pada April 2020 lalu. Usaha tersebut berawal dari kegemaran membaca sejak kecil dan kesadaran akan pentingnya melestarikan bumi. Ia pun ingin mengajak masyarakat maupun pegiat usaha lainnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

"Dalam pembuatan kantong, kami menggunakan material saripati ketela yang dapat mudah terurai di tanah dalam waktu 180 hari. Sedangkan untuk pengganti sedotan kami memakai bambu yang dibuat secara manual," jelas dalam sebuah keterangan tertulis, Rabu (26/1/2022).

Untuk menyebarkan semangat cinta lingkungan, Aisa memperluas pasar dengan bergabung bersama e-commerce Tokopedia. Menurut Aisa, kehadiran platform digital seperti Tokopedia membantu Bukan Plastik mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan.

"Lewat Tokopedia, ribuan lembar kantong belanja Bukan Plastik terjual setiap bulannya dan penjualan kami meningkat hingga 10x lipat bahkan telah menjangkau wilayah Gorontalo," tutur dia.

UMKM lainnya, yakni Batik Mahkota Laweyan dari Surakarta. Usaha tersebut dibangun oleh Alpha Febela pada 2005, atau tepatnya satu tahun setelah hadirnya Kampoeng Batik Laweyan.

Adapun produk yang menjadi unggulan di perusahaan keluarga yang telah ada sejak tahun 1960-an ini yaitu batik tulis motif abstrak. Alpha mengatakan produk Batik Mahkota Laweyan kini sudah ber-SNI, bahkan beberapa motif sudah didaftarkan untuk mendapatkan HAKI.

"Kami juga sudah menggunakan sistem IPAL untuk menjaga air tanah tetap berkualitas bagus sebagai upaya menghindari pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah batik kami," terang dia.

Dikatakannya, platform digital seperti Tokopedia sangat membantu perkembangan usahanya. Sehingga penjualan produk Batik Mahkota Laweyan naik 2x lipat jika dibandingkan dengan sebelum pandemi.

"Kami memberdayakan masyarakat sekitar sebagai pembatik dan juga penjahit. Kami berharap dapat memperluas jangkauan pasar ke seluruh Indonesia melalui Tokopedia, dapat memulihkan ekonomi masyarakat sekitar, dan juga terus konsisten menjaga kelestarian lingkungan," tandasnya.

Sementara itu External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya mengatakan pihaknya turut mengajak dan mendukung masyarakat Indonesia dalam berperan aktif menjaga lingkungan, salah satunya dengan membantu UMKM seperti Bukan Plastik dan Batik Mahkota Laweyan.

"Tokopedia #SelaluAdaSelaluBisa mengajak dan mendukung masyarakat Indonesia dalam berperan aktif menjaga lingkungan, salah satunya dengan memberikan panggung bagi para pegiat usaha lokal yang mengusung produk atau inisiatif ramah lingkungan," pungkasnya.

Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5914049/inspiratif-tak-hanya-kejar-cuan-umkm-ini-ikut-peduli-lingkungan.

Monday, January 24, 2022

Transaksi UMKM Jabar Naik 2 Kali Lipat di Tokopedia

 Head of Regional Growth Expansion (RGX) Tokopedia, Trian Nugroho mengatakan transaksi UMKM Jawa Barat di Tokopedia meningkat hingga hampir 2 kali lipat selama 2021 daripada periode tahun 2020. Hal ini karena Inisiatif Hyperlocal yang tengah digencarkan Tokopedia.



"Kategori Makanan dan Minuman, Kesehatan dan Perawatan Diri, Ibu dan Anak serta Fesyen Anak, Kecantikan hingga Rumah Tangga mengalami peningkatan transaksi paling tinggi di Jawa Barat selama 2021," ujar Trian dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/1/2022).

Pihaknya juga membuat sejumlah program turunan dari inisiatif Hyperlocal. Beberapa di antaranya Kumpulan Toko Pilihan (KTP), Digitalisasi Pasar, Sekolah Kilat Seller, serta Tokopedia Nyam. Tujuannya yakni untuk mempermudah akses pembeli dengan penjual terdekat.

"UMKM lokal di seluruh penjuru Indonesia, termasuk Brookies dan Nokha, bisa punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh. Jadi tidak perlu pindah ke ibukota untuk menjadi juara," kata Trian.

Salsa Wigati selaku owner Brookies menjelaskan bisnis kulinernya dimulai pada awal Maret 2020. Kala itu, impiannya untuk bekerja di luar negeri harus tertunda karena pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia. Namun, siapa sangka pandemi justru membuka jalan bagi Salsa untuk menciptakan peluang lewat teknologi. Hingga ia memutuskan untuk berjualan brownies dan cookies.

"Sejak bergabung Tokopedia pada Juli 2020, omzet Brookies bisa mencapai hingga Rp 20 juta setiap bulannya. Pelanggan pun meluas hingga Aceh, Riau dan Kalimantan," tuturnya.

Salsa terus berupaya menciptakan inovasi rasa baru untuk menarik konsumen. Seperti klepon cookies, goguma cookies, cookie monster, rose cookies, dan cinnamon cookies dengan topping biskuit. Selain itu juga ada cookies bertemakan hari raya Idul Fitri dan Natal.

UMKM lokal asal Jawa Barat lain yang turut beradaptasi lewat teknologi adalah Nokha. Didirikan oleh Nopi Herlina Hadzic (33) pada 2012, Nokha menawarkan beragam produk fesyen lokal mulai dari sepatu, jaket, kaos dan aksesoris lainnya dengan beragam warna.

Nopi mangatakan dulu hanya memiliki modal awal dari uang saku kuliah. Kemudian dia juga sempat mengalami banyak kesulitan, mulai dari alami penipuan dan barang dagangan dibawa kabur. Meski begitu, Nopi terus bangkit untuk tetap mempertahankan usahanya.

Dia rutin mengikuti kampanye Waktu Indonesia Belanja (WIB) Lokal dengan harapan dapat mendongkrak penjualan tokonya. Usaha Nopi pun membuahkan hasil. Berkat kampanye tersebut, transaksi penjualannya melonjak hingga 3 kali lipat.

"Nokha pernah memproduksi 800 pesanan dalam waktu 2 hari ketika mengikuti kampanye #BersebelasMelangkahBareng Tokopedia," jelasnya.

Melalui Nokha, kini Nopi mampu mempekerjakan lebih dari 150 karyawan yang hampir 80 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga serta rekan difabel. Nopi pun berbagi kiat sukses dalam menjalankan usaha. "Jangan takut gagal dan harus selalu ikuti perkembangan zaman," tandas dia.