Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) meraup pendapatan sebesar Rp9,3 triliun dari segmen korporasi (B2B) dengan menghadirkan layanan wholesale, data center hingga konektivitas bekerja sama dengan pemain global, termasuk Starlink. Secara total, pendapatan yang dibukukan Telkom mencapai Rp37,4 triliun.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan pada 3 bulan pertama 2024 TelkomGroup masih fokus pada langkah transformasi melalui strategi utama Five Bold Moves.
Langkah tersebut memperlihatkan hasil yang cukup positif, di tengah kondisi industri penuh tantangan dan gejolak geopolitik global yang memberikan pengaruh besar terhadap kondisi makroekonomi, termasuk kinerja saham Telkom.
“Kami akan terus menjalankan bisnis dengan berfokus pada penguatan digital connectivity, digital platform, dan digital service,” kata Ririek dikutip, Minggu (21/4/2024).
Untuk diketahui, pada segmen Enterprise, perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp4,5 triliun dengan layanan B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity sebagai kontributor utama pendapatan.
Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis Cloud, Digital IT Services dan Cyber Security, termasuk menjalin kerja sama strategis dengan pemain teknologi global.
Dari sisi konektivitas, Telkom telah menjalin kerja sama dengan SpaceX terkait operasional Starlink di Tanah Air. Perusahaan milik Elon Musk bekerja sama dengan Telkomsat, anak usaha Telkom, untuk memberikan layanan ke segmen korporasi.
Dikutip dari Starlink Mag, tingkat latensi atau lama satelit Starlink memberikan sinyal hingga diterima oleh konsumen hanya sekitar 45 milidetik (ms). Angka inipun jauh lebih cepat dibandingkan satelit low orbit lainnya seperti Viasat yang sebesar 630 ms dan HughesNet di angka 724 ms.
Lebih lanjut, dilansir dari laman Starlink, satelit ini juga memiliki kecepatan download di kisaran 25 hingga 220 mbps. Adapun pengguna rata-rata bisa mendapatkan kecepatan lebih dari 100 mbps.
Direktur Pengembangan Bisnis (CDO) Telkomsat Anggoro Kurnianto Widiawan mengatakan perusahaan telah memiliki kerja sama dengan SpaceX Starlink sejak 2022.
Telkomsat memanfaatkan kapasitas yang dimiliki Starlink untuk menyalurkan internet di daerah terpencil. Total terdapat 180 Gbps kapasitas yang siap digunakan Telkomsat.
Anggoro mengakui bahwa Starlink membuka peluang perusahaan untuk memberikan opsi layanan kepada pelanggan korporasi lebih terbuka. Permintaan terhadap layanan ini pun diklaim terus meningkat.
“Permintaan ada terus. Untuk Telkomsat kontribusi [Starlink] cukup signifikan. Starlink membuka layanan baru sama seperti satelit HTS Merah Putih,” kata Anggoro kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp4,8 triliun atau tumbuh 17,8% YoY dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.
Hingga akhir Maret 2024, bisnis data center dan cloud TelkomGroup membukukan pendapatan Rp449 miliar atau tumbuh 24,6% YoY.
Sumber: https://www.startsmeup.id/2024/04/telkom-tlkm-raup-rp93-triliun-dari-b2b.html
0 comments:
Post a Comment