Solusi Bisnis di Masa Pandemi, Latih UKM Pakai Google Bisnisku
Di masa pandemi virus korona, aktivitas tidak bisa berjalan normal.
Pemerintah memberlakukan pembatasan agar Covid-19 tidak semakin merebak.
Kebijakan tersebut berdampak pada perekonomian warga. Pendapatan terus
berkurang.
Salah satu yang terdampak adalah pelaku Usaha Kecil
Menengah (UKM). Bukti itu terlihat saat Tim Pengabdian UPN Veteran Jatim
turun ke sejumlah wilayah di Surabaya. Salah satunya di wilayah Pakal.
Di
Pendopo Kecamatan Pakal, Tim berdialog dengan pelaku UKM. Salah satunya
UKM Srikandi Kreatif. Industri kecil tersebut bergerak di sejumlah
bidang. Mereka membuat makanan serta fashion.
Ketua SKM Srikandi
Kreatif, Setiari menjelaskan, di masa pandemi virus korona, penjualan
memang hasil UKM memang seret. Tidak seperti di masa normal. “Karena ada
sejumlah keterbasan,” paparnya.
Pertama, pendapatan warga
berkurang. Mereka memilih mencukupi kebutuhan kesehatan. Seperti
Obat-obatan serta vitamin. Faktor kedua yaitu kurangnya inovasi. Memang
pelaku usaha sudah menjual barang dengan sistem online. Namun, ide-ide
segar belum dimunculkan. Sehingga tidak menarik konsumen.
Ketua
Tim Pengabdian UPN Veteran Jatim Wiwik Handayani menuturkan, kreatifitas
harus dipacu saat pandemi. Tidak hanya kualitas produk yang
ditingkatkan, cara pemasaran lewat media online atau online marketing
pun harus disempurnakan.
Menurut Wiwik, kualitas produk UKM tidak
perlu diragukan. UKM Srikandi Kreatif memiliki hasil karya jempolan.
Contohnya Batik Shibori dan Ecoprint. “Sudah cukup dikenal,” paparnya.
Teknis
pemasaran produk tersebut harus dioptimalkan. Caranya cukup mudah. Dia
mencontohkan dengan pemakaian layanan dari google. Yaitu google
bisnisku.
Dengan pemakaian layanan itu, pelaku UKM bisa
berkreasi. Misalnya menyampaikan informasi tentang produk. “Foto-foto
yang diunggah harus menarik,” jelasnya.
Di dalam layanan
tersebut, pemilik usaha bisa terus melakukan update. Misalnya ketika ada
produk baru. Batik atau makanan bisa langsung diupload. “Intinya harus
terus membaharui produk yang dijual,” terangnya.
Selain itu, pembeli bisa menyampaikan ulasan. Feed back tersebut dibutuhkan. “Meningkatkan kepercayaan calon pembeli,” ucapnya.
Sementara
itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Widodo Suryantoro
menjelaskan, Pemkot terus berupaya membantu pelaku UKM. Lewat beragam
program. Salah satunya pelatihan. “Kami menggandeng akademisi melatih
UKM,” jelasnya
Contohnya bagi pedagang SWK. Sejumlah chef
didatangkan membantu pedagang. “Sehingga menu-menu baru muncul.
Pelanggan semakin banyak,” paparnya.
0 comments:
Post a Comment