Kemendag Dorong Produk Organik UKM Tembus Pasar Global
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong produk organik
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia dapat menembus pasar global.
Untuk
itu, Kemendag bersinergi dengan Aliansi Organis Indonesia (AOI) dan PT
Trubus Swadaya untuk mendorong dan meningkatkan ekspor pelaku UKM produk
organik Indonesia.
Sinergi tersebut tertuang dalam perjanjian
kerja sama pembinaan dan pengembangan UKM ekspor produk organik yang
ditandangani Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag, Marolop
Nainggolan, Direktur Badan Pelaksana Aliansi Organis Indonesia (AOI),
Pius Mulyono, dan Direktur PT Trubus Swadaya, Utami Kartika Putri.
Direktur
Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi,
menjelaskan Perjanjian Kerja Sama ini merupakan turunan dari kesepakatan
bersama antara Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional dengan AOI dan
Yayasan Bina Swadaya tentang Pengembangan Ekspor Produk Organik
Indonesia yang telah ditandatangani pada 30 April lalu.
“Kesepakatan
yang dicapai ini merupakan salah satu bentuk sinergi dalam mendorong
ekspor dan meningkatkan kemampuan UKM ekspor produk organik Indonesia.
Diharapkan adanya pendampingan dari pemerintah, UKM produk organik
Indonesia dapat meningkatkan volume dan kualitas produk yang dihasilkan
sesuai dengan permintaan pasar dunia,” ujar Didi dalam keterangan
tertulis, Rabu (28/7/2021).
Sementara Marolop menyampaikan,
sinergi tersebut diharapkan dapat lebih mendorong peran para petani dan
pelaku usaha produk organik Indonesia dalam meningkatkan ekspor
nasional.
“Pemerintah memiliki komitmen besar untuk bersama-sama
dengan mitra strategis dapat mengimplementasikan butir-butir cakupan
kerja sama sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, sehingga mampu
meningkatkan ekspor nasional yang berdaya saing,” kata Marolop.
Dia
mengungkapkan, potensi pasar besar produk organik Indonesia perlu
didukung strategi produksi dan strategi pemasaran yang tepat. Melalui
pendampingan, UKM ekspor produk organik dapat menghasilkan produk yang
sesuai dengan permintaan pasar secara kontinyu.
Berdasarkan data
Organic Trade Association (OTA), penjualan produk organik pada 2018
mencapai 47,9 juta dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini diprediksi akan
terus meningkat hingga 60 juta dolar AS pada 2022.
Pertumbuhan
investasi komoditas organik di dunia juga diprediksi terus meningkat,
yaitu mencapai 327.600 juta dolar AS pada 2022. Sebelumnya investasi
komoditas organik dunia tercatat 115.984 juta dolar AS pada 2015 atau
akan mengalami peningkatan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar
16,4 persen.
Sementara berdasarkan Euromonitor pada 2020, negara
utama untuk pasar produk organik di antaranya AS dengan nilai 18,5
miliar dolar AS, Jerman (4,6 miliar AS), China (3,6 miliar dolar AS),
dan India (63,4 juta dolar AS).
Indonesia tercatat memiliki
17.948 produsen organik dengan total lahan seluas 208 ribu Ha dan
memiliki pangsa organik sebesar 0,4 persen dari pangsa dunia.
Sumber : https://www.inews.id/finance/bisnis/kemendag-dorong-produk-organik-ukm-tembus-pasar-global
0 comments:
Post a Comment