Inovasi dan Transformasi Digital, Kunci UKM Bangkit di Era Pandemi
Surabaya – Pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap sektor ekonomi
Indonesia terutama bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Survei
dari Kementerian BUMN mengungkap sebanyak 70% UKM yang bergerak di ranah
offline mengalami penurunan omset mencapai lebih dari 50% sejak
pandemi, sementara hanya 6,6% UKM online terdampak pandemi dan mengalami
penurunan omset.
Hal ini menunjukan pentingnya transformasi UKM
untuk memasuki ranah digital dan penjualan online untuk mencapai
pemulihan ekonomi. Mendukung sektor UKM untuk bersaing di dunia
digital, JNE mengadakan gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021 –
Goll…Aborasi Bisnis Online 2021 Kota Kediri. Selasa (27/7/2021).
Melalui
webinar online ini diharapkan UKM di Indonesia, khususnya di Kediri
dapat mengembangkan kemampuan bersaing di dunia digital, baik dalam
skala nasional dan global.
Topan Andi Krisna selaku Kepala Cabang
JNE Kediri menegaskan kemampuan UKM untuk beradaptasi dan berinovasi
merupakan faktor terpenting agar usaha tetap berkembang dan peluang
terus bermunculan.
“Program-program kita di JNE Kediri sendiri
banyak diperuntukkan UKM. Saya rasa UKM-UKM ini perlu dukungan yang
sesuai dengan kebutuhan mereka. UKM butuh distribusi dan juga promosi.
Kami sudah programkan sponsorship dengan unit kegiatan mahasiswa,
menyelenggarakan pelatihan UKM mengenai digital marketing. Selain itu,
JNE akan bekerjasama dengan pelaku UKM di daerah dalam program promosi
baik offline maupun online,” ujar Topan dalam acara Gollaborasi Bisnis
Online yang digelar secara virtual via Zoom, Selasa (27/7/2021).
Topan
menyatakan JNE Kediri sebagai mitra UKM Kediri sudah menyediakan
berbagai layanan strategis untuk membantu UKM Kediri seperti adanya
layanan gratis pick up tanpa minimal pengiriman, layanan COD yang bisa
diakses di seluruh layanan, dan layanan On Demand yaitu layanan jemput
paket dan langsung kirim ke penerima yang akan dihadirkan di seluruh
jaringan JNE Kediri.
Turut hadir sebagai pembicara, Cicilia Sindy
selaku owner Handmade_ku yang menekuni bisnis kerajinan tangan untuk
dekorasi menyampaikan bisnisnya tak terdampak secara signifikan oleh
pandemi COVID-19, hal ini didorong oleh kuatnya promosi serta besaran
pasar yang dimilikinya di ranah online.
Cicil membagikan langkah
dari nol yang dilaluinya untuk ekspansi pasar di ranah online. “Pertama
kali followers saya sedikit sekali, jadi saya ikut acara-acara shopping
festival, dari festival ini produk saya dimuat di media massa selama 1
bulan dan gratis. Selain itu saya manfaatkan instagram ads 20.000 per
hari, dan saya endorse-endorse yang terjangkau di bawah 100 ribu pun
ada. Untuk penjualan dan followers akhirnya menambah, dan jangan lupa
sering-sering adakan giveaway,” ungkap Cicil.
Sejalan dengan
ungkapan Cicil, Bagas Alimpad selaku owner FCK Corp menyatakan pandemi
COVID-19 justru mendatangkan omset tertinggi yang pernah didapatkannya.
Bagas menyatakan pentingnya value proposition dan branding bagi bisnis
online.
“Bulan Maret tahun kemarin ketika Covid masuk sampai Mei,
justru itu omset yang paling tinggi selama ini, apabila di offline kita
stop, kita mulai berfikir untuk mengganti bisnis model melalui online.
Shifting saja ke keramaian di arah online. Caranya beragam, diantaranya
melalui recruitment reseller. Banyak orang yang diam dirumah, ter-PHK,
tapi bingung mau jualan apa. Disini kita bisa menaikkan omset dengan
sediakan kesempatan reseller. Selama distribusi dan ekspedisi masih bisa
berjalan insyaallah aman. Tinggal bagaimana kita mengganti keramaian
bisnis model di offline menuju di online. Dengan kita cari reseller,
memakai jasa influencer, dan lain sebagainya,” ungkap Bagas.
Sumber : https://memorandum.co.id/inovasi-dan-transformasi-digital-kunci-ukm-bangkit-di-era-pandemi/
0 comments:
Post a Comment