Sunday, January 10, 2021

Gandeng Kerjasama IWAPI - PT Pegadaian (Persero) Bantu Pemberydaaan UMKM

Menggandeng kerjasama dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), PT Pegadaian (Persero) ikut dalam pemberdayaan anggota usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi melalui agen Pegadaian. Direktur Utama PT Pegadaian, Kuswiyoto menyambut baik kerja sama ini.

Disampaikanya, IWAPI sebagai organisasi wanita pengusaha dengan jumlah anggota dan jaringan bisnis yang luas, diharapkan dapat membantu UMKM di Indonesia cepat naik kelas dan dapat membantu pemulihan ekonomi nasional dengan menjadi agen Pegadaian.”IWAPI mempunyai anggota 30 ribu lebih di Indonesia yang berfokus pada UMKM. Kerja sama dengan IWAPI, kami akan membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan dengan menjadi agen Pegadaian," katanya di Jakarta, kemari.

Kuswiyoto menjelaskan, kerja sama juga akan berfokus pada penyediaan layanan tabungan emas dan fasilitas pembiayaan bagi para anggota IWAPI. Sementara itu, Ketua Umum DPP IWAPI Nita Yudi mengatakan penandatanganan MoU dengan Pegadaian merupakan kerja sama yang strategis, khususnya di tengah pandemi.

Nita menilai, Pegadaian merupakan salah satu BUMN yang mampu membangkitkan UMKM, melalui bisnis yang dimiliki yaitu pembiayaan untuk UMKM, keagenan dan tabungan emas.”MOU ini merupakan suatu kemitraan yang sangat strategis, terutama di masa pandemi karena banyak anggota dan pelaku UMKM yang terdampak. Kerja sama dengan Pegadaian akan membantu UMKM dalam meningkatkan pendapatan melalui keagenan dan pengembangan usaha melalui pembiayaan UMKM,"ujarnya.
Kolaborasi Pegadaian dan IWAPI merupakan kerja sama pertama di awal tahun 2021. Hingga saat ini tercatat lebih dari 800 perusahaan yang telah menjalin sinergi dan kolaborasi dengan Pegadaian, di antaranya adalah BUMN, BUMD, swasta, asosiasi, perguruan tinggi dan instansi lainnya.

Asal tahu saja, sektor UMKM paling banyak terpukul akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020 kemarin. Hal inipun diakui Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. Disampaikannya, akibat pandemi UMKM sangat terdampak, baik dari sisi supply maupun demand. Hal ini utamanya disebabkan adanya pembatasan interaksi fisik yang menyebabkan perubahan perilaku dan juga pola konsumsi konsumen.

Teten menambahkan, ada tantangan yang akan dihadapi dan perlu diantisipasi selain dampak kesehatan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi sekarang ini, yaitu bertambahnya angka kemiskinan. Dalam skenario sangat berat, kemiskinan diprediksi akan bertambah 4,86 juta orang sebagaimana data Kemenkeu 2020. Berikut pula angka pengangguran yang diperkirakan bertambah 9,77 juta orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 7,07% sesuai data BPS pada 2020.

UMKM dan kewirausahaan tetap menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional selama mampu beradaptasi dan bertransformasi. Hal ini karena proporsi UMKM yang mendominasi populasi pelaku usaha di Indonesia hingga 99%. Pada 2021, Teten mencanangkan empat pilar yang menjadi fondasi terobosan para koperasi dan UMKM, antara lain Koperasi Modern, Usaha Mikro (Sektor Informal ke Formal), UKM masuk ke Rantai Pasok, dan Transformasi Wirausaha Produktif.”Koperasi dan UMKM mesti bisa naik kelas. Oleh karena itu mari kita jadikan KUMKM sebagai pahlawan ekonomi dan juga memperkokoh peran KUMKM dalam perekonomian nasional serta memberikan solusi bagi Pengurangan Kemiskinan dan Pengangguran, segala yang kita rencanakan ini akan tergantung dari perkembangan Covid-19 yang sampai saat ini belum sepenuhnya terkendali," pungkas Teten.
 


sumber :  https://www.neraca.co.id/article/141066/gandeng-kerjasama-iwapi-pt-pegadaian-persero-bantu-pemberydaaan-umkm

0 comments:

Post a Comment