Thursday, January 28, 2021

Enam Program Strategis Kemenkop UKM 2021, Meliputi Usaha Mikro hingga Penguatan Pemasaran Produk

Kegiatan Webinar Internasional berjudul Capture The Moment: Strengthening Small Enterprise and Cooperative at Post-corona Pandemic Era (Menangkap Momen: Penguatan UMKM dan Koperasi Pasca Pandemi), Selasa (24/11/2020). Kegiatan yang diselenggarakan Program Studi Magister Manajemen Keuangan Mikro Terpadu (MMKmt), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran tersebut menghadirkan Pembicara Kunci Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Kementerian Koperasi dan UKM fokus mengembangkan enam program pada 2021.

Enam program itu meliputi bidang perkoperasian, usaha mikro, UKM, kewirausahaan, penyaluran dana bergulir, dan penguatan pemasaran produk.

Hal ini disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam webinar bertajuk 'Indonesia Economic Ideation' yang digelar Tribun Network, Harian Surya dan Habitat for Humanity Indonesia, Kamis (28/1/2021).

"Di tahun 2021, Kementerian Koperasi dan UKM akan fokus pada enam program strategis," ucap Teten.

Pertama adalah mendorong untuk berkembangnya koperasi modern dengan perluasan modal bisnis, pemanfaatan teknologi digital, kemudahan akses kepada permodalan, serta peningkatan kualitas pengawasan secara terpadu dan pengembangan SDM koperasi.

Kedua, Kemenkop UKM mendorong adanya transformasi usaha mikro sektor informal jadi sektor formal dengan memberikan kemudahan izin usaha dan pelibatan usaha mikro dalam rantai pasokan.

"Saya kira dengan Undang-undang Cipta Kerja, kita punya kesempatan untuk mendorong UMKM kita dari yang informal menjadi formal. Saya kira ini akan kita excercise tahun ini," tutur Teten.

Ketiga Kemenkop UKM pada 2021 akan mendorong para pelaku usaha untuk masuk ke pasar ekspor.

Pelaksanaannya akan dilakukan dengan pengembangan investasi di UMKM, pengembangan kawasan atau klaster yang berbasis ekspor, pengembangan kawasan dan rantai pasok UMKM berbasis potensi kewilayahan, kemitraan dan perluasan segmen pasar melalui scaling up produk UMKM.

"Jadi dari sisi ini, kita diminta untuk mendorong dari aspek perluasan pasar baik dalam negeri maupun pasar global," ucap Teten.

"Dan saat ini produk-produk UMKM harus disiapkan memang, di dalam negeri pun harus disiapkan untuk mampu bersaing dengan produk-produk dari luar yang sekarang saya kira cukup mudah untuk masuk lewat e-commerce," sambung dia.

Keempat, pada 2021 Kemenkop UKM akan fokus pada peningkatan rasio kewirausahaan.

Pelaksanaannya dengan peningkatan jumlah wirausaha yang inovatif, berkelanjutan dan mampu menyerap tenaga kerja melalui unit koperasi.

Diharapkan, peningkatan rasio kewirausahaan ditopang adanya pengembangan ekosistem bisnis melalui kerjasama antara dunia usaha, dunia industri dan juga perguruan tinggi.

"Ini yang saya kira akan banyak insentif pajak untuk mendorong kemitraan antara usaha besar dengan usaha kecil supaya terjadi transfer pengetahuan, dan juga ada transfer teknologi," ujar Teten.

Dalam praktiknya, lanjut Teten, UMKM yang tumbuh besar dan naik kelas adalah UMKM yang sudah terhubung ke lembaga pembiayaan, perpajakan dan juga kemitraan dengan usaha besar.

Kelima, Kemenkop akan mengakselerasi penyerapan produk UMKM lewat belanja pemerintah.

Anggaran belanja kementerian dan lembaga, kata Teten, sesuai Undang-undang Cipta Kerja dipatok 40 persen harus membeli produk UMKM.

"Termasuk juga BUMN. Sekarang kebutuhan suku cadang di BUMN pun dan termasuk di kementerian teknis, ini juga harus menggunakan produk-produk dalam negeri," ucap Teten.

"Jadi sekarang semangatnya saya kira bagaimana mendorong konsumsi pemerintah, konsumsi belanja pemerintah, konsumsi masyarakat untuk menyerap produk dalam negeri," ujar Teten.

Keenam Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) pun akan diperkuat untuk menyalurkan Dana Bergulir bagi koperasi diarahkan ke sektor riil difokuskan kepada sub sektor pertanian, kehutanan (Perhutanan Sosial), peternakan, perikanan, perkebunan dan UKM Strategis.

Selanjutnya Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LLP-KUMKM) akan ditingkatkan kapasitasnya dalam melayani pemasaran dan perdagangan lokal, regional, dan internasional.

"Kami akan mendorong pengembangan SMESCO HUB untuk Indonesia Bagian Timur didukung dengan pelatihan dan pengembangan Program Sparc," kata Teten.




Ikuti bagaimana cara TITIPKU membantu UMKM dalam acara StartSMEup Talk - 05 Feb 2021, daftar segera di https://s.id/eventcerdas5feb

0 comments:

Post a Comment