Pendidikan menjadi salah satu tolak ukur dalam kemajuan suatu negara, khususnya dalam jangka panjang.
Nelson Mandela mengatakan bahwa "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia" (Silalahi, 2020).
Berdasarkan petikan quote dari Nelson Mandela tersebut, maka dapat diartikan bahwasannya pendidikan secara jelas menjadi senjata nomor satu yang dapat mengubah dunia. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah mengubah dalam hal apa?, bukankah dunia tidak perlu diubah karena ada Sang Maha Kuasa yang sudah mengaturnya?.
Tentu saja banyak hal yang akan diubah melalui pendidikan. Melihat kondisi dunia kita yang sudah tidak jelas sekarang ini. Kehancuran ada dimana-mana, krisis moral, peperangan yang tak terelakkan, serta tidak adanya kepedulian terhadap kedamaian.
Melihat kondisi generasi milenial sekarang, banyak orang beranggapan bahwa pendidikan tinggi-tinggi tidak diperlukan. Hal tersebut kebanyakan dikatakan oleh generasi muda yang lekat dengan penggunaan sosial media, baik itu untuk jejaring pertemanan maupun penggunaan aplikasi yang mengakibatkan kurangnya eksistensi diri. Mereka (generasi milenial) beranggapan bahwa mendapatkan sebuah pekerjaan tidak harus menempuh pendidikan yang tinggi. Lalu untuk apa menempuh pendidikan tinggi ketika bisa melakukan semua lewat kemajuan teknologi digital?. Hal tersebut juga didukung dengan melihat banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur.
Pemikiran-pemikiran close minded tersebutlah yang menurunkan kualitas negara. Apakah salah apabila seseorang mengenyam pendidikan setinggi mungkin?, apakah salah seseorang mengejar gelar tinggi ditengah kemajuan teknologi digital yang sangat modern?. Tidak ada yang salah, ingatlah seorang anak yang cerdas, mengenyam pendidikan pada dasarnya bukan hanya untuk tujuan mendapatkan kehidupan ekonomi, sosial yang berkecukupan. Hal yang terpenting dari semua itu adalah untuk mengubah pola pikir atau akal budi kearah yang lebih baik. Bukan hanya itu, seseorang menempuh pendidikan tinggi dengan tujuan meningkatkan value yang ada dalam diri mereka masing-masing. Sejalan dengan hal tersebut, UUD 1945 juga mengamanatkan bahwasanya agar negara mencerdaskan seluruh rakyat, dalam artian memberikan pendidikan yang seluas luasnya dan merata.
Berbicara tentang value, generasi muda seharusnya memiliki value yang lebih baik dalam memajukan sistem pendidikan dilihat dari segi fisik, usia, sosial, psikologi, intelektual, kemampuan berfikir yang dapat mereka pergunakan dan kembangkan kearah yang lebih baik dan terspesialisasi (Nata, 2018). Berdasarkan value atau karakter tersebut, para generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan pendidikan. Adapun peran tersebut adalah para pemuda dapat menjadi pribadi yang dapat memberikan pelayanan pendidik secara sukarela dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memberikan kontribusi dalam pembangunan sekolah sekolah non formal, dan yang paling penting adalah para generasi milenial mampu memberikan kontribusi pendidikan melalui pemanfaatan media digital (media informasi dan komunikasi) dengan cara menyebarkan informasi-informasi terkait pendidikan, penyebaran ilmu pengetahuan yang dapat diakses oleh masyarakat luas di era kemajuan teknologi yang begitu modern. Contohnya adalah dengan membuat video pembelajaran atau informasi sekitar ilmu pengetahuan di media sosial dan informasi serta platform pembelajaran, publikasi jurnal ataupun artikel. Melalui tindakan tersebut, sedikit banyaknya akan menyadarkan masyarakat bahwa pentingnya sebuah pendidikan. Hal lain yang juga bisa dilakukan adalah dengan para generasi muda ikut serta terjun ke dalam lingkungan masyarakat dalam kehidupan masyarakat untuk tujuan memasyarakatkan bahwa pendidikan sangat penting bagi semua aspek kehidupan serta kemajuan suatu negara.
Sumber: https://www.kompasiana.com/sudarsonosiburian/665c484fc925c43c560d6693/pendidikan-tinggi-dan-transformasi-digital-menyiapkan-generasi-muda-untuk-masa-depan
0 comments:
Post a Comment