Monday, June 10, 2024

Dawet Ireng Nyonya Cantikul-yogyakarta-peran-umkm-dalam-memajukan-ekonomi-lokal

 


UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pada dasarnya, UMKM merujuk pada jenis usaha atau bisnis yang dikelola oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, atau bahkan rumah tangga. Usaha-usaha ini sering kali beroperasi dengan skala yang lebih kecil jika dibandingkan dengan perusahaan besar, baik dari segi jumlah karyawan maupun volume bisnis yang dihasilkan.

Oleh sebab itu, UMKM dapat dipahami sebagai kegiatan ekonomi yang umumnya dilakukan oleh masyarakat dari kalangan menengah ke bawah, yang mencari peluang untuk meningkatkan taraf hidup mereka melalui kewirausahaan. UMKM memberikan kesempatan bagi individu untuk memanfaatkan keterampilan dan sumber daya yang mereka miliki guna menciptakan produk atau layanan yang dibutuhkan pasar.

UMKM memainkan peran dan fungsi yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara, terutama di Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia menempatkan UMKM sebagai pondasi utama dalam sektor perekonomian masyarakat. Langkah ini diambil untuk mendorong kemampuan kemandirian dan pertumbuhan ekonomi di kalangan masyarakat, terutama di sektor ekonomi.

Sebagai fakta singkat, UMKM menjadi penopang utama ekonomi Indonesia saat hampir tumbang akibat krisis moneter pada tahun 1997. Pada masa itu, ketika banyak perusahaan besar mengalami kebangkrutan, UMKM justru berperan sebagai penyelamat dengan mempertahankan aktivitas ekonomi dan menyediakan lapangan kerja. Aktivitas UMKM yang berkelanjutan pada masa krisis membantu menstabilkan ekonomi yang sedang terpuruk, memungkinkan Indonesia untuk bertahan dan pulih dari keterpurukan.

Tanpa adanya aktivitas UMKM yang aktif pada masa krisis moneter 1997, Indonesia mungkin tidak akan mencapai kondisi ekonomi seperti sekarang ini. Hingga saat ini, peran dan fungsi UMKM tetap berlanjut dalam mengangkat derajat perekonomian di Indonesia. UMKM terus memberikan kontribusi yang signifikan melalui penciptaan lapangan kerja, penyediaan barang dan jasa, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Yogyakarta dikenal memiliki potensi UMKM yang tinggi, salah satunya terletak di Kabupaten Bantul. Dawet Ireng Nyonya Cantik, sebuah UMKM yang berlokasi di daerah Bantul Yogyakarta, baru saja didirikan pada tahun 2023. Meski usaha ini masih tergolong baru, namun giatnya dalam merintis perjalanan usahanya menunjukkan tekad untuk lebih dikenal oleh masyarakat luas.


Berlokasi di Jl. Diponegoro, Bantul Wr., Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Dawet Ireng Nyonya Cantik memiliki letak yang sangat strategis karena berada di pinggir jalan raya Bantul, sehingga mudah diakses oleh pelanggan. Jam operasionalnya yang dimulai dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB juga memberikan kenyamanan bagi pelanggan.

Dawet Ireng merupakan salah satu varian es dawet yang berasal dari daerah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah. Nama "ireng" sendiri diambil dari Bahasa Jawa yang berarti hitam. Keunikan dari dawet ireng terletak pada warna hitam alami yang dihasilkan oleh bahan bakunya, yaitu merang yang dibakar. Merang, yang merupakan istilah Bahasa Jawa untuk jerami, memberikan warna hitam khas pada es dawet ini.

"Dawet ireng yang dibuat ini berbahan utama tepung oman pati onggok, pewarna hitamnya ini berasal dari merang yang dibakar. Butiran dawet berwarna hitam karena diperoleh dari abu bakar merang yang dicampur dengan air. Nah proses ini menghasilkan air berwarna hitam yang kemudian digunakan sebagai pewarna alami untuk dawet ireng ini." Ujar Eka Yuli Astuti, karyawan Dawet Ireng Nyonya Cantik.

Selanjutnya, untuk kuahnya seperti dawet-dawet pada umumnya yaitu menggunakan santan kelapa yang dicampur dengan gula Jawa sebagai pemanis dan daun pandan sebagai penyedap. Santan yang kental dan manis dari gula Jawa memberikan cita rasa yang khas dan lezat pada kuah dawet ireng. Dalam penyajian dawet ireng seringkali disajikan dengan tambahan potongan buah nangka yang memberikan aroma segar dan rasa yang manis. Biasanya, dawet ireng disajikan dalam mangkuk putih bersama es sebagai penyegar.


Dawet Ireng Nyonya Cantik tidak hanya menawarka sajian utamanya, dawet ireng, tetapi juga menyediakan menu pelengkap yang tak kalah lezat, yaitu batagor. Menu ini menjadi alternatif yang menarik bagi para pelanggan yang ingin menikmati variasi rasa saat datang ke warung tersebut. Dengan harga yang terjangkau, satu porsi batagor dihargai sebesar Rp. 8.000, sementara satu porsi dawet ireng seharga Rp. 6.000. Ketersediaan menu pelengkap menjadi nilai tambah dan mampu menjangkau lebih banyak kalangan konsumen.

"Untuk omzet perhari kurang lebih 200 porsi dawet dan 150 porsi batagor" ujar Eka Yuli Astuti, salah satu karyawan di Dawet Ireng Nyonya Cantik. Jika dikalikan dengan harganya, warung ini meraup sekitar Rp. 1.200.000 dari penjualan dawet dan Rp. 1.200.000 dari penjualan batagor, dengan total omzet mencapai kurang lebih Rp. 2.400.000 per hari. Angka ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh UMKM ini dalam menggerakkan roda perekonomian lokal.

Pelanggan di warung ini terus berdatangan dengan antusias yang tinggi. Salah satu pelanggan yaitu Kayla Erita menceritakan pengalamannya saat pertama kali mencoba dawet ini "saya baru pertama mencoba dawet ini karena penasaran, saat berangkat sekolah melihat Dawet Ireng Nyonya Cantik ini selalu ramai pelanggan. Berbeda dengan dawet-dawet lainnya yang biasanya hanya dibeli untuk dibawa pulang karena tidak ada tempat duduk untuk menikmatinya secara langsung disini kita bisa langsung menikmati dawetnya, rasa dawetnya enak manisnya pas." ucap Kayla Erita.

UMKM memiliki peran yang signifikan dalam menyediakan sarana untuk meratakan tingkat ekonomi. Kehadiran UMKM yang tersebar di berbagai tempat, termasuk di daerah-daerah terpencil dan pedesaan, memungkinkan akses ekonomi yang lebih merata di seluruh wilayah. Dengan adanya UMKM yang dapat dijangkau oleh masyarakat desa, mereka memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi tanpa harus meninggalkan tempat tinggal mereka.

UMKM juga secara tidak langsung berkontribusi dalam upaya mengatasi masalah kemiskinan yang masih menjadi tantangan di Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada tantangan meningkatkan pembangunan ekonomi yang berkualitas. Oleh karena itu, UMKM menjadi salah satu solusi dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan dengan menyerap tenaga kerja yang cukup besar.

UMKM juga berperan dalam perluasan kesempatan kerja, terutama di tengah pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di Indonesia. Dengan laju pertumbuhan penduduk yang pesat, kebutuhan akan lapangan kerja semakin mendesak. UMKM mampu menciptakan banyak lapangan kerja baru yang bisa menyerap tenaga kerja dari berbagai kalangan, baik itu lulusan baru, pekerja berpengalaman, maupun mereka yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan.

Hal ini tercermin dalam pandangan salah satu dari tiga karyawan yang bekerja di Dawet Ireng Nyonya Cantik, Eka Yuli Astuti. "Sebagai karyawan di Dawet Ireng Nyonya Cantik, saya menyadari betapa pentingnya peran UMKM dalam memajukan perekonomian lokal. Saya merasakan dampak positifnya secara langsung. Dengan adanya UMKM seperti ini, saya sangat terbantu karena mendapat kesempatan untuk bekerja," ujar Eka Yuli Astuti. Melalui penciptaan kesempatan kerja, UMKM tidak hanya membantu mengurangi tingkat pengangguran, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal.

Dawet Ireng Nyonya Cantik menjadi salah satu cerminan pentingnya peran UMKM dalam menggerakkan dan memajukkan ekonomi lokal. Dengan inovasi dan dedikasi, UMKM seperti Dawet Ireng Nyonya Cantik mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkuat perekonomian daerah. Keberhasilan dan kesuksesan UMKM ini tidak hanya memperkaya ragam kuliner lokal, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Semakin berkembangnya UMKM semacam ini, semakin terbukalah potensi ekonomi lokal untuk terus maju dan berkembang.


Sumber: https://www.kompasiana.com/caamaharani2205/6667084fc925c44aec6a8e02/dawet-ireng-nyonya-cantik-bantul-yogyakarta-peran-umkm-dalam-memajukan-ekonomi-lokal?page=3&page_images=1

0 comments:

Post a Comment