Monday, May 27, 2024

Kolaborasi Menjaga UMKM yang Berkelanjutan

 


Menjaga keberlanjutan sektor UMKM di Indonesia tak bisa hanya dilakukan satu pihak saja. Butuh kolaborasi banyak pihak, mulai dari pemerintah hingga pihak swasta.

Seperti yang dilakukan Sampoerna Retail Community (SRC), jaringan toko kelontong di Indonesia yang telah berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan UMKM selama 16 tahun terakhir.
Melalui pendampingan dan pembinaan toko kelontong yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, ekosistem SRC telah merasakan dampak yang kuat dan luas.
Dampak positif dari aspek kemampuan usaha, aspek relasional, dan aspek kepercayaan diri yang didapatkan lebih dari 250.000 toko kelontong di Indonesia, telah membawa UMKM Indonesia #JadiLebihBaik dan naik kelas.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Romulus Sutanto menjelaskan SRC memasuki momen penting untuk melanjutkan komitmennya dalam mendorong keberlanjutan UMKM Indonesia agar makin berdampak. Pada Mei tahun ini, SRC merayakan hari jadinya yang ke-16 tahun.

“Hari Ulang Tahun Ke-16 SRC ini akan menjadi momen penting untuk melanjutkan komitmen SRC dalam mendorong keberlanjutan UMKM Indonesia agar makin berdampak #JadiLebihBaik untuk Indonesia,” kata dia pada acara media talkshow dalam rangka HUT ke-16 SRC.

Ia juga merefleksikan kembali perjalanan 16 tahun ini dan melihat bahwa pendampingan dan pembinaan SRC telah membawa pengaruh positif yang signifikan.
“Toko kelontong yang bergabung dengan SRC memiliki nilai tambah, yaitu lebih fleksibel dan dapat dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan. Mereka dapat memanfaatkan skala ekonomi dan dukungan kolektif untuk menghadapi tantangan dan peluang yang muncul,” lanjut Romulus.
Dampak yang diciptakan SRC terhadap ekosistemnya di antaranya:
  1. Aspek Kemampuan Usaha, terjadi peningkatan kemampuan usaha setelah pembinaan berkelanjutan tentang pengelolaan toko dan manajemen keuangan. Identitas toko yang rapi, bersih, dan terang mencerminkan tempat belanja kebutuhan harian yang nyaman untuk pelanggan.
  2. Aspek Relasional, anggota SRC menjadi lebih tanggap, tangguh, dan mampu membagikan motivasi, pengetahuan, dan pengalamannya kepada sesama pemilik toko kelontong. Anggota SRC bergabung dalam Paguyuban untuk saling berbagi informasi, saling mendukung dan mendorong kemajuan bisnis, serta aktif melaksanakan berbagai kegiatan sosial atas inisiatif paguyuban.
  3. Aspek Kepercayaan Diri, sebanyak 92% anggota SRC merasakan peningkatan kepercayaan diri dan mampu membuat perubahan, baik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan sehari-hari, meningkatkan kesejahteraan keluarga, hingga memberi manfaat bagi komunitas di sekitarnya.
    Menurut Romulus, dampak pembinaan SRCIS terhadap toko kelontong telah menyentuh bagian yang paling penting yakni individu pemilik toko SRC dan keluarganya.
    “Kami yakin dan bersyukur, bahwa komitmen pembinaan dan pendampingan SRC selama 16 tahun kepada UMKM Toko Kelontong telah memberi dampak positif yang telah dirasakan secara nyata baik oleh anggota SRC dan keluarganya, UMKM secara umum, masyarakat, dan untuk perekonomian Indonesia,” ujarnya. Pembinaan SRCIS terhadap toko SRC telah mendorong peningkatan daya saing yang ditandai dengan peningkatan omzet sebesar 42% setelah bergabung dengan SRC. Tidak hanya itu, inovasi dan kreativitas juga tercipta di mana toko SRC berhasil mengembangkan usahanya setelah menjadi anggota SRC. Sebanyak 77% toko SRC berhasil memperluas jenis usahanya, yang bervariasi mulai dari penjualan produk digital, jasa pembayaran, agen, dan aplikasi. Toko kelontong yang bergabung di SRC juga didampingi dalam proses adaptasi digital melalui ekosistem digital AYO by SRC.
    Dalam kesempatan yang sama, Ekonom Senior sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengatakan pendampingan dan pembinaan UMKM menjadi penting karena kontribusi dan peran penting UMKM sebagai pilar penting dalam perekonomian Indonesia.
    Ia mengemukakan, 61 persen Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi Indonesia disokong aktivitas para pelaku UMKM. Oleh karena itu, Fithra mengapresiasi SRCIS yang secara konsisten telah hadir membina dan mendampingi UMKM.
    “SRC sudah ada selama 16 tahun, artinya sudah berjalan secara berkesinambungan. Apa yang dilakukan SRC harus jadi contoh bagi yang lain dalam pengembangan UMKM, dan bahkan pemerintah dapat menerapkan community based ecosystem ini,” terangnya.
    Fithra juga mengapresiasi peran aktif SRC terhadap kemajuan UMKM, masyarakat sekitarnya, dan perekonomian. Menurutnya, SRC dapat menjadi contoh program pemberdayaan UMKM yang berdampak positif. “Kalau satu komunitas saja sudah bisa menyumbang begitu besar, jika pemerintah bisa mengembangkan komunitas lain pasti akan sangat bermanfaat sekali. Tidak ada salahnya menjadikan SRC sebagai salah satu contoh buat pengembangan komunitas UMKM lainnya,” ujarnya.
    Selain itu, Fithra mengatakan kolaborasi lintas sektor dalam pemberdayaan UMKM sangat penting dalam menciptakan UMKM yang memiliki nilai, sehingga mencapai kemajuan.
    “Bayangkan jika satu UMKM dengan UMKM lainnya terkonsolidasi dengan baik. itu bisa benar-benar meningkatkan value dan bisa mencapai market yang lebih besar. Terkonsolidasi artinya ada dalam satu komunitas yang bisa saling membantu, saling berkomunikasi, apalagi di era digital kolaborasi itu menjadi lebih penting dibandingkan kompetisi,” terangnya.
    Pemilik Toko SRC Wakiran, Partiningsih, mengatakan telah merasakan dampak bergabung bersama SRC selama hampir 16 tahun. Ningsih, sapaannya, menyampaikan terima kasih atas pendampingan dan perubahan positif yang dibawa SRCIS bagi dirinya dan toko miliknya.
    “Pembinaan dari SRC dilakukan dengan pendekatan yang sangat humanis dan seperti sahabat sehingga tumbuh keinginan belajar dan bertumbuh dalam diri saya untuk makin maju bersama SRC,” ungkapnya.
    Ningsih mengatakan selama bergabung dengan SRC, tokonya menjadi lebih laris dan menerima banyak manfaat dari pendampingan dan pembinaan yang konsisten.
    “Sudah banyak yang saya pelajari dan terapkan setelah bergabung dengan SRC. Kini dengan pendampingan SRC, kami merasa seperti ada teman yang senantiasa mendukung dan memberikan kepastian arah usaha ke depannya. Saya ingin terus melangkah bersama SRC di tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya. Sumber: https://kumparan.com/millennial/kolaborasi-menjaga-umkm-yang-berkelanjutan-22pIFOfzXLf/full

0 comments:

Post a Comment