Bangkok: CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra ungkap berbagai dukungan melalui inovasi teknologi dan literasi keuangan mendorong perkembangan pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) di di Indonesia.
Dia mengatakan pentingnya dukungan kepada pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM), yang sebagian besar didominasi pelaku bisnis mikro, menyumbang hingga 40 persen dari ekonomi wilayah Asia Tenggara memainkan peran penting sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, terutama di negara-negara seperti Indonesia dan Thailand.
Inovasi teknologi membantu 90 persen pedagang mikro di Asia Tenggara yang mengalami hambatan seperti akses kredit yang terbatas, tantangan dalam mendapatkan pinjaman karena jaminan yang tidak memadai serta rendahnya literasi keuangan digital, terutama di daerah perdesaan.
Untuk mengatasinya inovasi teknologi akan menyediakan layanan yang mudah diakses kepada segmen yang tidak terlayani, dimana proporsi pinjaman usaha mikro terhadap layanan pinjaman teknologi finansial lebih besar dibandingkan usaha menengah.
infrastruktur digital
Andi menegaskan dalam memastikan inklusivitas, Amartha telah membangun infrastruktur keuangan digital yang menghubungkan bisnis mikro di kota-kota Tier 2 dan 3 di luar Jawa, dengan menawarkan model pendanaan dan pemberian pinjaman yang terintegrasi baik dari sektor institusi maupun ritel.
"Hal ini memungkinkan para peminjam untuk mengakses modal kerja dengan efisien. Selain itu, infrastruktur mereka menyediakan layanan pembayaran dan sistem skor kredit internal, menjadikannya platform keuangan mikro yang paling terintegrasi untuk segmen akar rumput Indonesia," tegas dia dalam keteranganya, Minggu, 5 Mei 2024.
Dalam memastikan inklusivitas, Amartha telah membangun infrastruktur keuangan digital yang menghubungkan bisnis mikro di kota-kota Tier 2 dan 3 di luar Jawa, dengan menawarkan model pendanaan dan pemberian pinjaman yang terintegrasi baik dari sektor institusi maupun ritel.
"Hal ini memungkinkan para peminjam untuk mengakses modal kerja dengan efisien. Selain itu, infrastruktur mereka menyediakan layanan pembayaran dan sistem skor kredit internal, menjadikannya platform keuangan mikro yang paling terintegrasi untuk segmen akar rumput Indonesia," tegas dia.
Lebih lanjut, guna menyediakan ketersediaan akses permodalan yang lebih luas pendirian local branchless agents, yang memberdayakan mitra bisnis lokal lokal di daerah pedesaan menawarkan layanan keuangan digital seperti transfer peer-to-peer, tabungan mikro, dan pembayaran tagihan.
"Produk-produk strategis ini memperluas layanan keuangan esensial kepada para pelaku usaha mikro untuk mempromosikan literasi digital dan keuangan dengan menempatkan local branchless agents ke area perdesaan," tegas dia.
tren investasi berdampak
Andi mengatakan perjalanan menuju inklusi akses permodalan bagi usaha mikro turut diiringi dengan meningkatnya tren impact investing. Di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, saat ini menjadi tempat tujuan impact investing yang memungkinkan para investor dan institusi global untuk diversifikasi portofolio di pasar yang berkembang.
Dia mengatakan pada periode 2020-2022, impact investor telah berkomitmen lebih dari 67 persen dari total modal yang diinvestasikan dalam periode 10 tahun sebelumnya dari 2007-2016 di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan percepatan tren aktivitas impact investing di wilayah tersebut.
Di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, saat ini menjadi tempat tujuan impact investing yang memungkinkan para investor dan institusi global untuk mendiversifikasi portofolio di pasar yang berkembang serta turut serta memberikan dampak sosial bagi masyarakat.
"Kondisi geografis yang luas selalu menjadi fokus utama dalam menyediakan akses permodalan yang merata bagi usaha mikro di Indonesia. Salah satu tantangannya adalah penyaluran modal yang belum merata di luar pulau Jawa,” ungkap dia.
Sumber: https://www.startsmeup.id/2024/05/inovasi-teknologi-dan-literasi-keuangan.html
0 comments:
Post a Comment