Sunday, April 28, 2024

Sejarah Warung Madura yang Ancam Bisnis Minimarket di Bali

 

Surabaya - Larangan Warung Madura buka 24 jam di Bali menjadi polemik di kalangan masyarakat. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop-UKM) mengimbau pemilik warung Madura di Bali tidak membuka usahanya selama 24 jam.


Hal tersebut terjadi karena banyak minimarket setempat yang merasa tersaingi akan hadirnya Warung Madura yang beroperasi selama 24 jam.

Oleh sebab itu, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop-UKM), Arif Rahman Hakim mengimbau masyarakat agar warga Madura dapat mengikuti aturan jam operasional yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.

Bagaimana sejarah awal mula dikenalnya Warung Madura yang beroperasi selama 24 jam tersebut? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Sejarah Warung Kelontong Madura


Warung Madura mulanya terkenal karena beroperasi selama 24 jam dengan tujuan memudahkan warga yang membutuhkan sembako, obat-obatan atau kebutuhan genting lainnya saat menjelang tengah malam.

Warung Kelontong Madura atau Warung Sembako Madura muncul pertama kali di Jakarta sekitar tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Sesuai dengan namanya, para pemilik warung tersebut berasal dari Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Dari Madura, mereka merantau ke Jakarta dan bermukim di Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk mencari peluang usaha di kota-kota besar. Mulanya, perantau dari Sumenep tersebut menjual alat-alat bangunan dari bahan kayu yang dipasok dari Kalimantan.

Berbeda dengan saudaranya yang berasal dari Bangkalan dan Sampang. Mereka banyak dijumpai di sudut-sudut Jakarta dengan menjual makanan khas mereka seperti sate dan bubur kacang ijo.
Kabar kesuksesan perantau tersebut semakin luas.

Sehingga, orang-orang terdekat mulai tertarik untuk terjun mengembangkan usaha tersebut sebagai pemilik usaha maupun penjaga toko kelontong. Hampir di seluruh daerah perkampungan di Jakarta, masyarakat dapat menemukan banyak Warung Kelontong Madura.

Meskipun toko berukuran kecil, namun warung kelontong Madura menyediakan hampir semua kebutuhan masyarakat mulai dari sembako, token listrik, makanan, minuman hingga menjual eceran bensin botol.

Kesuksesan Warung Madura


Seiring berjalannya waktu, Warung Kelontong Madura terus berkembang dan meluas. Karena usaha menjalankan pola usaha berbasis kekerabatan. Hingga saat ini, usaha Warung Kelontong Madura telah berhasil melebarkan sayapnya sampai ke wilayah sekitar DKI Jakarta, seperti Depok, Bekasi, Bogor, bahkan Tangerang.

Tak hanya tersebar di wilayah Jabodetabek, Warung Kelontong Madura kini telah tersebar di kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya dan kota besar lainnya.

Sumber: https://www.startsmeup.id/2024/04/sejarah-warung-madura-yang-ancam-bisnis.html






0 comments:

Post a Comment