Surabaya - Saat kasus COVID-19 meningkat dengan munculnya varian Omicron di awal 2022 kemarin, cukup banyak sektor ekonomi di Jawa Timur yang terdampak. Termasuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ketika kasus COVID-19 mulai menurun belakangan ini, UMKM di Jatim pun diharapkan bangkit kembali dengan produk unggulannya melalui Pameran Batik, Bordir, dan Aksesoris Fair 2022.
Pameran yang digelar di Grand City Surabaya mulai 2-6 Maret mendatang itu terselenggara atas kerja sama PT Debindo Mitra Tama dan Dekranasda Jatim.
Dalam pemeran ini ada 84 stand batik, bordir, tenun, hingga aksesori. Para peserta adalah perwakilan dari OPD masing-masing Kabupaten atau Kota di Jatim, swasta, serta UMKM Mandiri baik dari Surabaya, Bandung, Tasikmalaya, hingga NTT.
Peserta yang memamerkan produk unggulan di setiap stan mempunyai target penjualan masing-masing. Seperti UMKM aksesori perwakilan dari Dekranasda Kabupaten Blitar, Erma Hendra Rini.
"Untuk target penjualan di pameran ini sekitar Rp 40 juta. Di hari pertama dan kedua responsnya cukup bagus. Sudah seperempat dari target tercapai," kata Erma kepada detikJatim, Jumat (4/3/2022).
Dia pun berharap, pameran di hari-hari berikutnya akan semakin ramai dan bisa memenuhi target. Dalam pameran ini, UMKM-nya memamerkan batik tulis dengan motif khas Blitar, yaitu Cakrapala.
"Cakrapala itu bentuk relief di dalam candi Penataran Blitar. Motif ini yang menjadi motif ciri khas batik dari Blitar," ujarnya.
Sementara, perwakilan Dekranasda Ponorogo, Yani Supiani mengatakan, di pameran ini UMKM-nya justru tidak menargetkan penjualan. Tujuannya untuk mempromosikan batik khas Ponorogo agar lebih dikenal.
"Kami membawa batik tulis, ada yang dibuat dengan pewarna buatan dan sintetis. Kami ingin batik Ponorogo dengan ciri khas Reog Ponorogo ini bisa semakin dikenal masyarakat. Batik-batik Ponorogo ini hasil karya 10 perajin batik di Ponorogo," kata Yani.
Marketing Communication PT Debindo Mitra Tama Brigitta Putri mengatakan, untuk penyelenggaraan pameran ke-17 kali ini mengangkat tema "Semangat Panji dalam Kebangkitan Ekonomi Jawa Timur".
Dalam pameran ini juga ditampilkan kolaborasi batik, bordir, dan aksesori bertema "Panji" dari asosiasi UMKM se-Jatim.
Dia berharap pameran ini bisa menjadi wadah bagi UMKM untuk berinteraksi langsung dengan pembeli. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Kami berharap pameran ini bisa menjadi wadah bagi pengrajin batik di Indonesia, khususnya Jawa Timur untuk menunjukan karyanya pada masyarakat luas," ujarnya.
Sumber : https://www.detik.com/jatim/berita/d-5968846/mendorong-bangkitnya-umkm-se-jatim-lewat-pameran-batik-hingga-aksesori
Pameran yang digelar di Grand City Surabaya mulai 2-6 Maret mendatang itu terselenggara atas kerja sama PT Debindo Mitra Tama dan Dekranasda Jatim.
Dalam pemeran ini ada 84 stand batik, bordir, tenun, hingga aksesori. Para peserta adalah perwakilan dari OPD masing-masing Kabupaten atau Kota di Jatim, swasta, serta UMKM Mandiri baik dari Surabaya, Bandung, Tasikmalaya, hingga NTT.
Peserta yang memamerkan produk unggulan di setiap stan mempunyai target penjualan masing-masing. Seperti UMKM aksesori perwakilan dari Dekranasda Kabupaten Blitar, Erma Hendra Rini.
"Untuk target penjualan di pameran ini sekitar Rp 40 juta. Di hari pertama dan kedua responsnya cukup bagus. Sudah seperempat dari target tercapai," kata Erma kepada detikJatim, Jumat (4/3/2022).
Dia pun berharap, pameran di hari-hari berikutnya akan semakin ramai dan bisa memenuhi target. Dalam pameran ini, UMKM-nya memamerkan batik tulis dengan motif khas Blitar, yaitu Cakrapala.
"Cakrapala itu bentuk relief di dalam candi Penataran Blitar. Motif ini yang menjadi motif ciri khas batik dari Blitar," ujarnya.
Sementara, perwakilan Dekranasda Ponorogo, Yani Supiani mengatakan, di pameran ini UMKM-nya justru tidak menargetkan penjualan. Tujuannya untuk mempromosikan batik khas Ponorogo agar lebih dikenal.
"Kami membawa batik tulis, ada yang dibuat dengan pewarna buatan dan sintetis. Kami ingin batik Ponorogo dengan ciri khas Reog Ponorogo ini bisa semakin dikenal masyarakat. Batik-batik Ponorogo ini hasil karya 10 perajin batik di Ponorogo," kata Yani.
Marketing Communication PT Debindo Mitra Tama Brigitta Putri mengatakan, untuk penyelenggaraan pameran ke-17 kali ini mengangkat tema "Semangat Panji dalam Kebangkitan Ekonomi Jawa Timur".
Dalam pameran ini juga ditampilkan kolaborasi batik, bordir, dan aksesori bertema "Panji" dari asosiasi UMKM se-Jatim.
Dia berharap pameran ini bisa menjadi wadah bagi UMKM untuk berinteraksi langsung dengan pembeli. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Kami berharap pameran ini bisa menjadi wadah bagi pengrajin batik di Indonesia, khususnya Jawa Timur untuk menunjukan karyanya pada masyarakat luas," ujarnya.
Sumber : https://www.detik.com/jatim/berita/d-5968846/mendorong-bangkitnya-umkm-se-jatim-lewat-pameran-batik-hingga-aksesori
0 comments:
Post a Comment