PT Hutama Karya (Persero) mewajibkan setiap Ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) yang dikelola, mengakomodasi 30 persen lahan di rest area untuk Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM).
Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen yang ditunjukkan oleh Hutama Karya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif serta memberikan sumbangan perekonomian yang signifikan.
Selain itu, Hutama Karya juga memberikan harga sewa tenant dengan potongan 50 persen dari harga tenant komersial kepada pegiat UMKM agar masyarakat sekitar JTTS mendapatkan kesempatan untuk menjalankan usaha mereka.
“Di samping itu, lalu lintas harian (LHR) di JTTS yang semakin membaik utamanya pada Desember 2021 juga berdampak pada peningkatan ekonomi khusus UMKM di rest area,” jelas Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro, dilansir dari siaran pers, Rabu (26/1/2022).
Keberhasilan aktivitas perekonomian juga memerlukan dukungan pembangunan infrastruktur dan akses konektivitas antar wilayah, terutama infrastruktur jalan dan transportasi.
Dalam hal ini, kehadiran JTTS menjadi hal vital bagi pengembangan ekonomi kreatif, khususnya di provinsi-provinsi yang dilintasi.
“Dengan adanya jalan tol, mobilitas penduduk akan meningkat, terjadi penurunan pada biasa distribusi barang dan jasa serta makin cepatnya arus distribusi barang dan jasa,” tambah Koentjoro.
“Di samping itu, lalu lintas harian (LHR) di JTTS yang semakin membaik utamanya pada Desember 2021 juga berdampak pada peningkatan ekonomi khusus UMKM di rest area,” jelas Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro, dilansir dari siaran pers, Rabu (26/1/2022).
Keberhasilan aktivitas perekonomian juga memerlukan dukungan pembangunan infrastruktur dan akses konektivitas antar wilayah, terutama infrastruktur jalan dan transportasi.
Dalam hal ini, kehadiran JTTS menjadi hal vital bagi pengembangan ekonomi kreatif, khususnya di provinsi-provinsi yang dilintasi.
“Dengan adanya jalan tol, mobilitas penduduk akan meningkat, terjadi penurunan pada biasa distribusi barang dan jasa serta makin cepatnya arus distribusi barang dan jasa,” tambah Koentjoro.
Aspek dukungan kelembagaan dan infrastruktur tersebut dianggap bisa meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kreatif.
Hingga saat ini Hutama Karya telah mengelola sebanyak 25 rest area di Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) dan rest area sementara di Tol Pekanbaru-Dumai (Permai).
Secara keseluruhan, terdapat 619 UMKM yang telah beroperasi di ruas-ruas tersebut.
Rinciannya, 187 UMKM di rest area Tol Bakter, 400 UMKM di rest area Tol Terpeka, dan 32 UMKM di rest area Tol Permai.
Dengan demikian, UMKM tersebut menempati porsi 94 persen dari total tenant atau penyewa di seluruh rest area yang dikelola Hutama Karya.
Hingga saat ini Hutama Karya telah mengelola sebanyak 25 rest area di Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) dan rest area sementara di Tol Pekanbaru-Dumai (Permai).
Secara keseluruhan, terdapat 619 UMKM yang telah beroperasi di ruas-ruas tersebut.
Rinciannya, 187 UMKM di rest area Tol Bakter, 400 UMKM di rest area Tol Terpeka, dan 32 UMKM di rest area Tol Permai.
Dengan demikian, UMKM tersebut menempati porsi 94 persen dari total tenant atau penyewa di seluruh rest area yang dikelola Hutama Karya.
0 comments:
Post a Comment