Sebanyak 1.500 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Bali dilibatkan dalam produksi barang untuk Konferensi Tingkat Tinggi The Group of Twenty (KTT-G20).
"Ya kami tadi bekerja sama dengan BI, Dekranasda dan juga Bali Mall, 1.500 UMKM yang secara tahap awal akan dilibatkan untuk memproduksi barang-barang dan jasa baik itu kuliner, kriya maupun fashion untuk delegasi G20," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Sabtu (15/1/2022).
Sandiaga mengatakan, bahwa target awal delegasi KTT-G20 sebanyak 7000 sampai 8000 orang. Karena itu, setiap UMKM akan memiliki peluang.
Di sisi lain, Sandiaga mengaku akan membantu proses digitalisasi para UMKM tersebut dengan sistem pembayaran Quick Response Indonesian Standard (QRIS). Menurut Sandiaga, QRIS ini adalah aplikasi anak bangsa patut diapresiasi.
"Itu adalah pembayaran yang sehat, inovatif aman dan tentunya kita harus apresiasi bahwa ini merupakan aplikasi anak bangsa yang harus digunakan sebagai adaptasi kebiasaan baru dari protokol kesehatan COVID-19," ungkapnya.
menegaskan, bahwa para UMKM tersebut kini sudah mulai mendapatkan pesanan. Karena itu, dirinya berpesan kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk membantu UMKM dalam modal kerja.
"Saya juga berpesan kepada bank BPD Bali bahwa sebagai UMKM ini membutuhkan tambahan modal kerja karena pesanannya sudah masuk," kata dia.
"Dan tentunya ini kita harapkan dalam beberapa bulan ke depan akan menggeliatkan (atau) membuka lapangan kerja, tentunya di saat seperti sekarang di mana sektor pariwisata masih merangkak untuk bisa pulih," sambungnya.
Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster mengaku telah melakukan berbagai persiapan dalam menyukseskan KTT-G20 di Pulau Dewata. Upaya yang dilakukan yakni persiapan infrastruktur, penataan mangrove yang akan dijadikan showcase oleh pemimpin dunia yang nanti akan hadir.
Selain itu, protokol kesehatan bagi para peserta G20, baik kedatangan maupun keberangkatan juga menjadi salah satu hal penting. Tak hanya itu, jalur dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menuju venue di Nusa Dua, Badung akan ditata dengan baik.
"Pertama tentu saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo karena telah memilih Bali sebagai tuan rumah pelaksanaan presidensi G20 terutama untuk pertemuan tingkat kepala negara dan rangkaian pertemuan lainnya," ungkap Koster dikutip dari situs resmi Pemprov Bali.
Menurutnya, pertemuan pertama presidensi G20 yang telah berlangsung pada 1 Desember 2021 tersebut, dihadiri oleh sekitar 80 peserta dari 10 negara. Menurut Koster, kasus Covid-19 varian Omicron membuat beberapa peserta membatalkan kedatangannya ke Indonesia untuk mengikuti G20.
"Semula pesertanya 140 orang dari 18 negara. Namun karena berkembang varian Omicron, sejumlah negara tidak mengijinkan warganya untuk keluar negeri. Selain itu, faktor penghambat lainnya yakni penerbangan langsung ke Bali," terangnya.
Dari sisi keamanan, Koster menegaskan jika semuanya telah berjalan dengan baik di bawah komando Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali. Sementara terkait fasilitas pelaksanaan G20 di Bali, Koster mengatakan jika semua telah disiapkan dengan baik.
"Fasilitas yang diberikan kepada peserta G20 di Bali sangat baik, lokasi pelaksanaan pertemuannya juga bagus dengan ciri khas Balinya. Penerapan protokol kesehatannya juga sangat baik," kata Koster.
"Pada malam harinya, disiapkan menu dengan karakteristik yang khas dengan pelayanan berbeda mengingat kegiatan berlangsung di tengah pandemi. Selain itu, pemberitaan kegiatan ini juga sangat bagus. Jika dilihat semua ini, saya yakin para peserta sangat menikmatinya," jelas Koster.
Sumber : https://travel.detik.com/travel-news/d-5900031/bali-libatkan1500-umkm-untuk-ktt-g20.
0 comments:
Post a Comment