Monday, August 23, 2021

Digitalisasi Menjadi Pintu Baru bagi UMKM Untuk Dongkrak Bisnis

 

Digitalisasi Menjadi Pintu Baru bagi UMKM Untuk Dongkrak Bisnis

Digitalisasi menjadi instrument penting untuk mendongrak bisnis, tidak terkecuali bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui akses digital, semua transaksi bisnis dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, sehingga roda bisnis pelaku bisnis UMKM diharapkan bisa lebih cepat berkembang. Kepala Divisi Komunikasi PT OVO Harumi Supit menyebutkan bahwa UMKM mendapatkan banyak manfaat dengan memasuki ekosistem digital. Misalnya, untuk memperluas jangkauan pasar. Dia menambahkan salah satu pintu untuk memasuki ekosistem digital adalah dengan memakai dompet digital. Pasalnya, trend cashless society semakin diminati.

Transaksi digital dan adopsi Quick Response Indonesia Standard (QRIS) diyakini juga akan semakin meningkat di tengah pandemi karena mobilitas masyarakat yang dibatasi. Karena itulah, keterlibatan pelaku usaha UMKM akan sangat diuntungkan melalui bisnis digital. “UMKM mendapat banyak sekali manfaat dari sini, bukan hanya manfaat dari pembayaran digital sendiri, namun ini jadi pintu masuk ke dalam ekosistem digital yang lebih luas. Dari survei OVO melalui 2.000 merchant UKM, kami temukan sebanyak 70 persen UMKM mengalami peningkatan transaksi sebagai mitra kami,” ujar Harumi.

Sementara itu, Direktur Pemasaran SiCepat Ekspres Wiwin Dewi Herawati mengatakan bahwa pendanaan maupun bantuan perlu lebih diberikan kepada para pelaku UMKM agar mereka terus berkembang. “Saya rasa saat ini kita perlu lagi melakukan pendekatan kepada teman-teman UMKM, terkait dengan dana maupun bantuan, atau ada evaluasi yang harus dilakukan. Nah, mungkin ini bisa kita dengarkan, ada hal apa lagi yang bisa kita bantu untuk seluruh pebisnis UMKM ini,” tutur Wiwin. 

Terkait pendanaan, Direktur Penjaminan PT Jamkrindo Suwarsito mengatakan, pihaknya akan memberikan penjaminan bagi para pelaku UMKM sehingga bisnisnya menjadi visible dan bankable. Skema-skema penjaminan Jamkrindo, antara lain kredit KUR, program Kredit Modal Kerja Pemulihan Ekonomi Nasional (KMK PEN), hingga kredit-kredit komersial. Jamkrindo saat ini mengembangkan pinjaman melalui online system dengan perbankan, baik itu bank BUMN, swasta hingga Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia. Sehingga, para pelaku UMKM dapat mengakses pembiayaan lewat perbankan sesuai dengan kebutuhan.


“Online system ini sudah ada sebelum pandemi, namun kita tingkatkan kembali untuk memudahkan para pelaku UMKM dalam mengakses produk-produk penjaminan. Sehingga, semakin banyak lagi kedepannya UMKM yang bisa kami layani,” tutur Suwarsito dalam webinar Katadata mengenai Gotong Royong Bantu UMKM pada Kamis, (5/8) kemarin.

Hingga Juni 2021, Jamkrindo telah menyalurkan penjaminan program KUR dengan total kredit sebesar Rp 475 triliun kepada 19,5 juta UMKM. Sementara, untuk KMK PEN, Jamkrindo telah menjaminkan total kredit plafon sebesar Rp 17,5 triliun kepada sekitar satu juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Suwarsito menyebut bahwa permodalan UMKM terkena dampak dari pandemi Covid-19. Namun, ia berharap dengan program penjaminannya, terutama KMK PEN, para pelaku usaha UMKM bisa dengan mudah mengembangkan bisnisnya dan mendapatkan sumber modal dari perbankan.

Sumber : https://katadata.co.id/maesaroh/berita/610d06a30f142/digitalisasi-menjadi-pintu-baru-bagi-umkm-untuk-dongkrak-bisnis

0 comments:

Post a Comment