Digitalisasi Menjadi Pintu Baru bagi UMKM Untuk Dongkrak Bisnis
Digitalisasi menjadi instrument penting untuk mendongrak bisnis, tidak
terkecuali bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui
akses digital, semua transaksi bisnis dapat dilakukan dengan mudah dan
cepat, sehingga roda bisnis pelaku bisnis UMKM diharapkan bisa lebih
cepat berkembang. Kepala Divisi Komunikasi PT OVO Harumi Supit
menyebutkan bahwa UMKM mendapatkan banyak manfaat dengan memasuki
ekosistem digital. Misalnya, untuk memperluas jangkauan pasar. Dia
menambahkan salah satu pintu untuk memasuki ekosistem digital adalah
dengan memakai dompet digital. Pasalnya, trend cashless society semakin
diminati.
Transaksi digital dan adopsi Quick Response Indonesia
Standard (QRIS) diyakini juga akan semakin meningkat di tengah pandemi
karena mobilitas masyarakat yang dibatasi. Karena itulah, keterlibatan
pelaku usaha UMKM akan sangat diuntungkan melalui bisnis digital. “UMKM
mendapat banyak sekali manfaat dari sini, bukan hanya manfaat dari
pembayaran digital sendiri, namun ini jadi pintu masuk ke dalam
ekosistem digital yang lebih luas. Dari survei OVO melalui 2.000
merchant UKM, kami temukan sebanyak 70 persen UMKM mengalami peningkatan
transaksi sebagai mitra kami,” ujar Harumi.
Sementara itu,
Direktur Pemasaran SiCepat Ekspres Wiwin Dewi Herawati mengatakan bahwa
pendanaan maupun bantuan perlu lebih diberikan kepada para pelaku UMKM
agar mereka terus berkembang. “Saya rasa saat ini kita perlu lagi
melakukan pendekatan kepada teman-teman UMKM, terkait dengan dana maupun
bantuan, atau ada evaluasi yang harus dilakukan. Nah, mungkin ini bisa
kita dengarkan, ada hal apa lagi yang bisa kita bantu untuk seluruh
pebisnis UMKM ini,” tutur Wiwin.
Terkait pendanaan, Direktur Penjaminan
PT Jamkrindo Suwarsito mengatakan, pihaknya akan memberikan penjaminan
bagi para pelaku UMKM sehingga bisnisnya menjadi visible dan bankable.
Skema-skema penjaminan Jamkrindo, antara lain kredit KUR, program Kredit
Modal Kerja Pemulihan Ekonomi Nasional (KMK PEN), hingga kredit-kredit
komersial. Jamkrindo saat ini mengembangkan pinjaman melalui online
system dengan perbankan, baik itu bank BUMN, swasta hingga Bank
Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia. Sehingga, para pelaku
UMKM dapat mengakses pembiayaan lewat perbankan sesuai dengan kebutuhan.
“Online
system ini sudah ada sebelum pandemi, namun kita tingkatkan kembali
untuk memudahkan para pelaku UMKM dalam mengakses produk-produk
penjaminan. Sehingga, semakin banyak lagi kedepannya UMKM yang bisa kami
layani,” tutur Suwarsito dalam webinar Katadata mengenai Gotong Royong
Bantu UMKM pada Kamis, (5/8) kemarin.
Hingga Juni 2021,
Jamkrindo telah menyalurkan penjaminan program KUR dengan total kredit
sebesar Rp 475 triliun kepada 19,5 juta UMKM. Sementara, untuk KMK PEN,
Jamkrindo telah menjaminkan total kredit plafon sebesar Rp 17,5 triliun
kepada sekitar satu juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Suwarsito
menyebut bahwa permodalan UMKM terkena dampak dari pandemi Covid-19.
Namun, ia berharap dengan program penjaminannya, terutama KMK PEN, para
pelaku usaha UMKM bisa dengan mudah mengembangkan bisnisnya dan
mendapatkan sumber modal dari perbankan.
Sumber : https://katadata.co.id/maesaroh/berita/610d06a30f142/digitalisasi-menjadi-pintu-baru-bagi-umkm-untuk-dongkrak-bisnis
0 comments:
Post a Comment