Tuesday, March 30, 2021

Rintis Pasar Luar Negeri, 30 UKM Dapat Pelatihan Ekspor Pemula Lewat Program Aksilerasi II

Ignatius Eric Saputra, Country Head Ninja Xpress

Sebanyak 30 pengusaha kecil dan menengah (UKM) terpilih mengikuti program pelatihan ekspor kelas pemula lewat program Aksilerasi II yang diinisiasi Ninja Xpress.

Upaya ini sejalan dengan optimisme Kementerian Koperasi dan UKM menggenjot kontribusi UKM pada pasar ekspor yang diproyeksikan meningkat menjadi 15,12 persen tahun 2021 ini.

Di pelatihan ini, para UKM mendapat pembekalan berbagai macam topik bahasan yang terangkum dalam fokus area pelatihan yang terdiri dari pemasaran digital, penjualan digital serta finansial.

Salah satu topik yang dibahas di kelas tersebut adalah memulai ekspor untuk pemula yang diajarkan oleh Sensei Titan.

Titan Sebastian merupakan CEO dari bimbelbook dan juga salah satu pendiri sekolahexport.co serta dikenal sebagai seorang marketers profesional yang menguasai bidang ekspor dan impor.

Pada kelas yang dibimbing Sensei Titan tersebut, pelaku UKM yang terpilih diberikan edukasi mengenai ketentuan menjadi eksportir, cara atau pola pemasaran untuk menjangkau pasar ekspor, penentuan harga, hingga hal-hal penting lainnya terkait dengan bisnis ekspor.

“Saya kerap menemukan kendala utama UKM dalam mendapatkan buyer atau pembeli dari global, dan juga pengetahuan prosedur ekspor secara keseluruhan." ujar Titan Sebastian.

Dia menjelaskan, bisnis ekspor adalah bisnis pribadi kita sendiri, yang mengharuskan kepemilikan dari perusahaan atau usaha sendiri.

UKM dapat dikatakan siap menembus pasar global ketika UKM sudah memiliki produk yang siap diproduksi secara kontinyu dan telah memiliki nilai jual di pasar global.

"Saya rasa kelas Aksilerasi II ini akan sangat berguna bagi UKM yang memiliki pemikiran visioner untuk mengembangkan bisnisnya ke tingkat internasional,” ujar Titan Sebastian.

Beberapa hal yang perlu dipahami sebagai salah satu penentu keberhasilan UKM dalam melakukan ekspor adalah memahami prosedur ekspor secara keseluruhan yang tertuang dalam Incoterms (International Commercial Terms) atau seperangkat kode tiga huruf yang kerap kali digunakan dalam proses perdagangan internasional.

Tujuannya, untuk mengatur agar tidak terjadi kesalahan interpretasi dalam pembuatan kontrak, dalam Incoterms ini telah diatur sebagai syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pengiriman atau penyerahan barang.

Antara lain Free on Board (FOB), Cost and Freight (CFR), Carrier Insurance Freight (CIF), Ex Work (EXW), Free Carrier (FC), Free Alongside Ship (FAS), Carriage Paid To (CPT), Carriage and Insurance Paid to (CIP), Delivered At Frontier (DAF), Delivered at Ship (DAS), Delivered Ex Quay (DEQ), Delivered Duty Unpaid (DDU), Delivered Duty Paid (DDP).

Selain itu, komponen biaya yang juga perlu dihitung seperti, harga pokok produk, biaya handling produk, jasa EMKL, THC (Terminal Handling Charges), Bea keluar (Permenkeu No.13/PMK.010/2017), biaya Bank, biaya dokumen tambahan, biaya komisi agen, biaya freight untuk CFR, biaya asuransi untuk CIF.

Ignatius Eric Saputra, Country Head Ninja Xpress, Selasa (30/3/2021) mengatakan, kelas “Ekspor untuk Pemula” di program Aksilerasi II menjadi salah satu upaya Ninja Xpress membantu pemerintah memenuhi target peningkatan ekspor UKM di tahun 2021.

Data BPS menunjukan, karena pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 minus 2,07 persen, merosot tajam dibanding pertumbuhan ekonomi 2019 di level 5,02 persen.

Kementerian Koperasi dan UKM optimis bisa meningkatkan target 21,6 persen ekspor UKM di 2024. Untuk mewujudkan UKM naik kelas sebagai tulang punggung perekonomian nasional, Kementerian Koperasi dan UKM menerapkan beberapa indikator.

Antara lain, peningkatan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) UKM, PDB koperasi, ekspor UKM, pertumbuhan startup koperasi, koperasi modern dan UKM naik kelas.

“Kita tergerak untuk lebih membantu UKM dalam memfasilitasi edukasi serta menjadikan kelas Aksilerasi II sebagai forum tanya jawab interaktif agar mendorong peranan dan kontribusi sektor UKM dalam pemulihan ekonomi Indonesia melalui devisa ekspor,” ujar Ignatius Eric Saputra.

Dia berharap melalui program Aksilerasi II pelaku UKM Indonesia dapat mempraktikan langsung bagaimana memulai bisnis ekspor untuk membantu mencapai target pemerintah dalam meningkatkan angka ekspor serta mengembangkan bisnis UKM lebih luas lagi.



sumber : https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/03/30/rintis-pasar-luar-negeri-30-ukm-dapat-pelatihan-ekspor-pemula-lewat-program-aksilerasi-ii?page=2 

0 comments:

Post a Comment