Wednesday, February 24, 2021

Incar UMKM Perempuan, Amartha Boyong USD50 Juta dari Super Lender Asal AS

CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra. Bisnis - Triawanda Tirta Aditya

Platform teknologi finansial peer-to-peer (fintech P2P) lending yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pedesaan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), mendapat dana segar dari Lendable Inc, selaku pendana institusi (super lender).

Andi Taufan Garuda Putra, Founder dan CEO Amartha menjelaskan bahwa kerja sama ini mengakomodasi perusahaan investasi asal AS tersebut untuk ikut menyalurkan modal usaha senilai US$50 juta atau setara Rp700 miliar, kepada para peminjam dana (borrower) Amartha yang didominasi perempuan pengusaha mikro pedesaan.

Amartha menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang menerima dana 2X Challenge, salah satu kampanye lembaga keuangan dunia untuk menyalurkan pembiayaan kepada pelaku usaha wanita.

Taufan menjelaskan bahwa di Indonesia sendiri, perempuan merupakan salah satu penggerak ekonomi mikro sehingga berperan penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia.

Lewat akses permodalan dan pendampingan usaha bagi para wanita, Amartha mencatatkan bahwa para mitra Amartha terbukti mampu meningkatkan pendapatannya dua kali hingga tujuh kali lipat daripada sebelumnya.

"Amartha telah membantu memberdayakan perempuan sejak 2010, kami bersyukur diberikan kepercayaan dari Lendable untuk mewujudkan 2X Challenge di Indonesia agar perempuan dapat meningkatkan perannya dalam perekonomian, terutama pascapandemi," ujar Taufan dalam siaran pers, Rabu (24/2/2021).

Amartha menggelar kampanye Saatnya Perempuan Indonesia Bangkit, Berdaya, dan Maju, sebagai penanda bahwa usaha mikro oleh perempuan Indonesia memiliki ketahanan yang kuat selama pandemi dan memiliki prospek yang menjanjikan ke depannya.

Seperti diketahui, segmen perempuan pengusaha mikro yang tidak memiliki akses ke perbankan dan lembaga keuangan di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 22 juta jiwa.

Maka, melalui teknologi yang diintegrasikan dengan edukasi adopsi digital, Amartha berupaya menjangkau segmen perempuan di pedesaan yang tidak terjangkau atau unbankable dan kurang terlayani atau underserved.

"Inilah daya tarik utama Amartha untuk menggandeng perbankan nasional dan daerah serta lembaga keuangan lainnya untuk dapat berkolaborasi mendorong inklusi keuangan dengan menyalurkan pembiayaan ke segmen tersebut," tambahnya.

Chief Investment Officer Lendable Hani Ibrahim menekankan bahwa pihaknya menggandeng Amartha demi peningkatan investasi berbasis kesetaraan atau gender lens investing, yang memang diperlukan oleh negara berkembang.

Perusahaan penyedia permodalan fintech yang berdiri sejak 2015 dan telah menyalurkan kepada para platform di Afrika, Asia, dan Amerika Latin ini bangga dengan energi dan dedikasi yang telah dituangkan Tim Amartha.

Terutama untuk mempromosikan inklusi keuangan bagi pengusaha mikro perempuan di pedesaan Indonesia, yang juga selaras dengan tujuan Lendable.

"Amartha sangat selaras dengan komitmen Lendable sebagai perusahaan yang mendukung 2X Challenge dan tujuan kami untuk mendukung segmen masyarakat yang tidak memiliki akses atau keterbatasan akses layanan finansial," jelasnya.

Kampanye 2X Challenge: Financing for Women sendiri merupakan inisiatif multilateral yang diluncurkan selama G7 Charlevoix Summit untuk menyebarkan dan memobilisasi modal kerja untuk memberdayakan perempuan sebagai pengusaha, pemimpin bisnis, karyawan, dan sebagai konsumen dari suatu produk atau layanan yang dapat meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan.

Head of Asia Origination Lendable, Aaron Collett menambahkan membangun hubungan kerjasama di Indonesia selama masa sulit akibat pandemi membutuhkan kemitraan yang kolaboratif dan saling percaya seperti Amartha.

"Dengan Tim Amartha yang berpengalaman dan berdedikasi, kami yakin akan ketahanan bisnis mereka. Bekerja sama kuat dengan Tim Amartha selama transaksi ini, kami terkesan dengan cara bagaimana Amartha telah mampu membangun bisnis terukur, berkualitas tinggi yang menjangkau segmen kritis yang sulit dijangkau demi melayani masyarakat Indonesia," ujarnya.

Ramdhan Anggakaradibrata, Chief Financial Officer Amartha menambahkan sejak berdiri pada 2010 dan menjadi fintech P2P sejak 2016, saat ini Amartha telah menyalurkan pendanaan Rp3,22 triliun kepada 616.685 perempuan pengusaha mikro.

Amartha terus mengembangkan layanan teknologi keuangan yang dibarengi dengan strategi adaptasi digital kepada segmen usaha mikro dan kecil di desa untuk meningkatkan pendapatan, mengurangi pengeluaran, proteksi dan investasi.


sumber : https://finansial.bisnis.com/read/20210225/563/1360620/incar-umkm-perempuan-amartha-boyong-usd50-juta-dari-super-lender-asal-as 

0 comments:

Post a Comment