 |
| Ilustrasi. Foto: Medcom.id |
Pemerintah membuat strategi untuk meningkatkan ekspor non migas, salah satunya dengan cara menggelar Good Design Indonesia. Ajang tersebut merupakan kerja sama Kementerian Perdagangan dengan Japan Institute of Design Promotion (JDP) dan Japan External Trade Organization (JETRO) ini bertujuan untuk meningkatkan desain produk ekspor Indonesia.Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Kasan mengatakan, permasalahan utama UKM Indonesia untuk bisa melakukan ekspor adalah desain. Kerap kali desain yang disuguhkan dinilai tidak menjual dan kurang diterima oleh global.
"Kami menyadari berdasarkan fakta-fakta yang ada kelemahan atau keterbatasan UKM adalah salah satunya berkaitan dengan desain produk," kata Kasan, Kamis, 25 Februari 2021.
Oleh karena itu, Kasan menjelaskan, ajang Good Design Indonesia adalah salah satu bagian dari upaya pemerintah untuk fokus meningkatkan ekspor dari pelaku UKM, terutama dari sisi desain. Ajang ini memberikan peluang usaha dan akses pasar bagi desainer dan eksportir Indonesia menuju pasar global.
Lebih lanjut, Kasan juga menuturkan pihaknya menargetkan dapat menciptakan UKM siap ekspor sebanyak 1.500 per tahun.
"Diharapkan 10 tahun ke depan jumlahnya bisa menjadi 100 ribu UKM ekspor yang akan menjadi bagian kontributor peningkatan ekspor non migas dan juga tentunya kepada ekonomi nasional," jelasnya.
Adapun pemerintah menargetkan ekspor nonmigas pada 2021 tumbuh sebesar 6,3 persen.
Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah memberikan fasilitas kemudahan pembiayaan UKM ekspor. Kemudian, pemerintah akan berupaya untuk meningkatkan kapasitas UKM ekspor melalui desain, kemasan sertifikasi, dan brand.
Lalu, pemerintah juga akan memberikan fasilitas promosi dan digitalisasi UKM ekspor, pengintegrasian database UKM ekspor, serta mengadakan program kolaborasi mencetak eksportir baru.
sumber : https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/DkqlZ6Rb-desain-kurang-menjual-jadi-penghambat-ukm-untuk-ekspor
0 comments:
Post a Comment