Monday, April 1, 2024

Raksasa Tersembunyi B2B Offline, Polibeli Dorong Digitalisasi UMKM RI

 

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai salah satu negara berkembang di Asia Tenggara, Indonesia telah mencatat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang luar biasa selama 10 tahun terakhir. Kontribusi besar terhadap PDB itu berasal dari pasar offline, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, kebutuhan akan variasi produk yang lebih baik dan efisiensi dalam pemenuhan permintaan semakin meningkat. Apalagi, berdasarkan data Kementerian Keuangan pada Maret 2021, UKM di Indonesia berjumlah 64,2 juta pelaku usaha, memberi peluang bagi perusahaan baru untuk memberikan layanan bisnis yang lebih baik dan lebih terdiversifikasi.

Salah satu perusahaan yang berinovasi di pasar UMKM Indonesia, yakni Polibeli. Berlokasi di Jakarta, perusahaan yang berbasis investasi di Singapura ini telah memimpin perubahan dengan menyajikan model bisnis yang berfokus pada business to business (B2B). Polibeli tidak hanya sekadar menjual produk kepada pelanggan UMKM, tetapi juga berusaha meningkatkan pengalaman pelanggan individual dari pemilihan hingga pengemasan produk.

Polibeli merupakan bagian dari Xingyun Group sebagai perusahaan induk yang berkantor pusat di Singapura. Dengan Gross Merchandise Value (GMV) mencapai lebih dari US$5 miliar per tahun, Xingyun Group merupakan perusahaan unicorn di arena e-commerce B2B lintas batas dengan cakupan bisnis globalnya merambah Asia, Amerika Utara, dan Eropa.

Berbeda dengan e-commerce lainnya, Polibeli melakukan pendekatan inovatif dalam menjangkau pelanggan, yakni menggabungkan metode tradisional dengan teknologi canggih. Karenanya, Polibeli terus berkembang hingga memiliki jangkauan luas yang tersebar di 16 kota di Pulau Jawa, mulai dari Banten sampai Surabaya.

Polibeli juga tumbuh pesat dengan memiliki lebih dari 260 karyawan dan diperkirakan akan bertambah menjadi sekitar 400 pada akhir 2023.

Di tim manajemen, Polibeli dipimpin oleh Matthew Chan selaku CEO dan Billy Wong di kursi Penasihat Dewan Polibeli. Billy Wong merupakan Adjunct Professor di City University of Hong Kong dan dinominasikan oleh Fortune China sebagai salah satu "40 under 40" pada 2021.

Billy Wong kemudian mendirikan Xingyun Group pada 2015 dengan tujuan membawa perubahan baru dalam bisnis e-commerce B2B lintas batas. Sementara Matthew Chan, yang juga sebagai salah satu pendiri Xingyun Group, memiliki pengalaman luas dalam pengembangan dan ekspansi bisnis inovatif.

Matthew Chan mengatakan, Polibeli berfokus untuk membantu UMKM di Indonesia yang menjual barang-barangnya secara langsung atau offline. Mengingat UMKM di Indonesia berdasarkan data Kemenkeu mencapai 64,2 juta pelaku usaha, dimana mereka berkontribusi lebih dari 61 persen terhadap PDB dengan nilai Rp8.573,89 triliun.

"Polibeli hadir untuk memberdayakan UMKM dalam jumlah besar di Indonesia, yaitu toko yang sudah memiliki komunitas sendiri dan toko khusus lainnya, dengan rantai pasokan yang lebih baik, lebih murah, dan lebih luas," ujar Matthew.

Di samping itu, dengan rantai pasokan yang kokoh dan harga yang lebih murah, Polibeli juga bertujuan untuk mentransformasi UMKM menjadi Go Digital menggunakan teknologi mumpuni yang dimiliki.

"Kami juga bertujuan untuk terus mentransformasi dan mendigitalkan titik penjualan mereka dengan menggunakan teknologi yang mumpuni sehingga mereka dapat mencapai hasil penjualan dan pendapatan yang lebih maksimal," tutur Mathew.

Karenanya, Polibeli menyasar UMKM sebagai target pasar, terutama yang berfokus pada segmen produk-produk tertentu seperti elektronik, peralatan rumah tangga, dan produk keperluan rumah tangga lainnya.

"Pelanggan Polibeli dapat mengakses lebih dari 3.000 produk berbeda melalui aplikasi, mulai dari barang elektronik hingga produk keperluan rumah tangga," kata Matthew.

Untuk rantai pasokan, lanjut Matthew, Polibeli mengandalkan produsen internasional dan lokal di Indonesia. Dimana tim spesialis Polibeli melakukan penyaringan untuk memilih produk berkualitas dengan harga bersaing.

Lebih lanjut Matthew mengatakan, untuk menjangkau pasar UMKM di Indonesia, Polibeli menggunakan gudang pusat dan gudang cabang yang terletak di berbagai kota. Strategi ini dilakukan Polibeli untuk memastikan pengiriman produk yang efisien dan cepat.

"Dengan strategi ini, Polibeli menghadirkan efisiensi tambahan tanpa harus mengeluarkan investasi infrastruktur besar-besaran," terang Matthew.

Matthew menambahkan, Polibeli juga mengisolasi berbagai titik dalam rantai pasokan dan proses pemenuhan e-commerce dengan menggunakan algoritma berdasarkan data mining. Hal ini mencakup manajemen inventaris, sistem manajemen gudang, analisis intelijen bisnis, desain rute, dan penetapan tugas.

"Polibeli menggunakan algoritma untuk memprediksi kapan produk pelanggan habis terjual. Algoritma juga digunakan Polibeli untuk membantu mengelola stok dan cashflow dengan lebih baik," ucap Matthew.

Matthew menerangkan, dalam menjangkau konsumen, tim Business and Development (BD) Polibeli di lapangan berperan penting dalam meningkatkan keterlibatan pelanggan, memberikan rekomendasi, dan memberikan bantuan langsung kepada pelanggan.

Selama bertugas di lapangan, menurut Matthew, tim BD dilengkapi dengan aplikasi seluler khusus bernama PoliSales yang dikembangkan Polibeli untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dan efisiensi dalam layanan. Langkah menggunakan aplikasi ini penting karena tim BD Polibeli bisa menawarkan berbagai promosi terbaru, produk baru, dan mengumpulkan masukan dari pemilik toko.

"Desain awalnya, aplikasi ini dibuat dengan elemen yang mirip dengan game RPG, di mana pengembang bisnis dapat memilih tugas berdasarkan rekomendasi algoritma. Algoritma ini menghitung data historis dan menentukan rute terbaik untuk tim BD sehingga mereka dapat mencapai pelanggan dengan efisien," ujar Matthew.

Selain itu, lanjut Matthew, Polibeli memahami biaya operasional menjadi faktor penting dalam menjaga produk tetap aman dan tepat waktu di toko pelanggan. Untuk itu, tim operasional Polibeli bekerja sama dengan penyedia angkutan barang internasional dan logistik domestik untuk mewujudkan keseimbangan antara biaya dan efisiensi secara dinamis.

"Untuk customer benefits, Polibeli mendorong pelanggan dengan menyelenggarakan promotional events, penjualan produk secara paket, dan hadiah menarik untuk pembelian berulang," kata Matthew.

Matthew menjelaskan, dengan fokus pada efisiensi, pengalaman pelanggan, dan pengurangan biaya operasional, Polibeli membantu UMKM di Indonesia untuk terus bertumbuh dan bersaing dalam ekonomi yang semakin kompetitif.

"Sebagai perusahaan yang melayani lebih dari sekadar segmen B2B, Polibeli tidak hanya menjadi penyedia produk, tetapi juga mitra dalam suksesnya bisnis UMKM di seluruh Indonesia," pungkas Matthew.

Lebih dari itu, Polibeli telah merancang layanan lebih dari sekadar B2B, yakni bisnis ke bisnis kepada konsumen atau B2B2C. Dengan nilai jangka panjang yang dihasilkan dari UMKM mitra Polibeli kepada pelanggan, menjadikan Polibeli lebih berkelanjutan dalam proses bisnis di segmen ini.

Sumber: https://www.startsmeup.id/2024/04/raksasa-tersembunyi-b2b-offline.html

0 comments:

Post a Comment