Wednesday, April 24, 2024

KPw-BI Kaltim Komitmen Dukung UMKM Go Digital melalui Digital Kaltimpreneurs 2024

 

SAMARINDA–UMKM memiliki peluang seiring berkembangnya digitalisasi. Di Kaltim, subsektor yang unggulan yakni kuliner, kriya, wastra, aplikasi, dan games. Hal itu juga tertuang dalam peta jalan ekonomi Kaltim.

Sebagai bagian dari upaya pengembangan UMKM, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim memiliki komitmen. Mendukung agar UMKM dapat mengembangkan bisnisnya melebihi pemanfaatan teknologi digital.

“Selain dari sisi ekonomi, UMKM juga memiliki fungsi sosial sebagai penyedia jaring pengaman. Terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah, agar dapat menjalankan ekonomi produktif,” beber Kepala KPw-BI Kaltim Budi Widihartanto saat webinar Optimalisasi Pemanfaatan Digital Marketing untuk Pengembangan UMKM Kaltim, Rabu (24/4).

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM 2023, terdapat 65 juta UMKM. Diproyeksikan akan bertambah hingga 83,3 juta pada 2034. Sedangkan di Kaltim, jumlahnya kini tercatat 460.147 UMKM.

“Tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Kaltim. UMKM memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB nasional sebesar 61 persen atau nilainya kurang lebih Rp 9.500 triliun. Berkontribusi juga terhadap penyerapan tenaga kerja 97 persen dari total tenaga kerja,” papar Budi.

Dia menegaskan jika peluang itu harus dimaksimalkan. Bertransformasi dan memiliki daya saing. “Dalam rangka optimalisasi ini, KPw-BI Kaltim memiliki empat tahapan kebijakan UMKM. Yakni, UMKM Potensial, UMKM Sukses, UMKM Digital, dan UMKM Ekspor. Kegiatan ini hari ini (kemarin) merupakan bagian dari UKM Digital,” lanjutnya.

Webinar tersebut juga sekaligus pembukaan Digital Kaltimpreneurs yang memang rutin diadakan setiap tahun. Pelatihan dan bimbingan intensif UMKM terkurasi selama tiga bulan. Adapun bagi UMKM yang berminat, untuk menjadi peserta dari program tersebut, pendaftaran dibuka sejak 24 April hingga 2 Mei. Ditujukan bagi pelaku UMKM yang berdomisili di tujuh kabupaten/kota (Samarinda, Bontang, Berau, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Mahakam Ulu). Dengan usaha yang beroperasi minimal satu tahun. Melalui https://bit.ly/Registrasi_OnboardingUMKM2024.

Webinar tersebut hadirkan dua narasumber nasional, yakni Founder & CEO Agrinesia Raya, Rizka Wahyu Romadhona. Perusahaan cake dan pastry yang berdiri pada 2011 dan berikrar menjadi pelestari makanan Nusantara yang unik di setiap daerah. Merupakan orang di balik Bakpia Tugu Jogja, Lapis Bogor Sangkuriang, Lapis Kukus Pahlawan Surabaya dan banyak lagi.

Selanjutnya Founder & CEO KAMI, Istafiana Candarini, yang mengembangkan brand fesyen lokal. Kini memiliki 24 offline store, dengan lebih dari 10 ribu community member sejak 2009. Keduanya berbagi mengenai perjalanan usaha yang terbantu lewat digitalisasi marketing.

“Dulu sempat booming kue artis, kok cepat ya laku. Setelah dipelajari, ternyata digital marketing itu benar-benar powerful. Bagaimana membangun brand awareness itu penting. Harus kenali audiens, membuat konten sesuai dengan target market,” papar Rizka.

Senada, Candarini atau karib disapa Irin juga sadar betapa media menjadi kunci dalam pemasaran. Harus benar-benar serius dalam membuat konten. “Intinya bagaimana membuat brand kita dikenal sesuai target pasar. Pertama cara online dengan konten, dan offline juga tetap ada dengan windows display yang menarik dari koleksi kami,” ungkapnya.

Sedikitnya 300 peserta webinar antusias mengikuti rangkaian acara. Merupakan para pelaku UMKM yang berasal dari berbagai daerah di Kaltim. Interaksi langsung mengenai optimalisasi digital marketing.(adv/k8)

Sumber: https://www.startsmeup.id/2024/04/kpw-bi-kaltim-komitmen-dukung-umkm-go.html

0 comments:

Post a Comment