Ajang temu bisnis para pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) bersama potential buyer dari industri perhotelan di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah berlangsung dari Kamis sampai Jumat kemarin. Dari puluhan UMK yang terlibat, enam UMK binaan PT Pertamina berhasil menjalin kesepakatan bisnis dengan belasan pelaku usaha perhotelan di kawasan DPSP Mandalika.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman mengatakan, dari 6 UMK, 4 di antaranya berhasil mendapatkan kesepakatan langsung di tempat. Sementara 2 sisanya sedang dalam tahap negosiasi dan pengiriman katalog kepada pihak yang tertarik.
"Jika ditotal, sebanyak 4 UMK binaan Pertamina ini berhasil menggaet sebanyak 12 Hotel dan Resort besar di NTB untuk menggunakan produknya. Semua ini merupakan salah satu bentuk dukungan bagi UMK lokal untuk kesuksesan gelaran MotoGP Mandalika 2022 yang segera berlangsung," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/1/2022).
Menurut Fajriyah, melalui Program PUMK dan semangat Energizing Your Future, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang disebut menjadi bahan bakar dan yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan agar mitra binaan menjadi naik kelas dan go global.
Seperti Sayuk Wibawati pemilik usaha CV Safir Indo Raya binaan Pertamina. Kue kukis produksinya berhasil menggaet lima hotel dan resort besar.
Menurut Fajriyah, melalui Program PUMK dan semangat Energizing Your Future, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang disebut menjadi bahan bakar dan yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan agar mitra binaan menjadi naik kelas dan go global.
Seperti Sayuk Wibawati pemilik usaha CV Safir Indo Raya binaan Pertamina. Kue kukis produksinya berhasil menggaet lima hotel dan resort besar.
"Langsung deal karena mereka bilang rasa kukis saya unik dan berbeda dengan kukis pada umumnya," ujar Sayuk.
Ada juga Hardi, pemilik usaha Berkah Hijrah Konveksi, yang sepakat untuk memenuhi kebutuhan hotel yang berhubungan dengan kain dan konveksi.
"Ada 1 hotel yang sudah deal untuk membuat sebanyak 60 stel baju karyawan hotel, selain itu mereka juga berencana memesan souvenir yang juga sudah kami sanggupi. Ada 1 hotel lagi yang sedang tahap nego harga untuk pemesanan sarung bantal dan guling," katanya.
Dua UMK binaan yang bergerak di kerajinan rotan juga mendapat kesepakatan dengan pihak perhotelan. Yakni, Lombok Mulia Craft milik Mulyadi yang mendapatkan kesepakatan dengan dua hotel untuk kebutuhan breakfast dan perlengkapan toiletries. Ana Hardiana juga mendapatkan kesepakatan dengan tiga hotel untuk 50 buah tempat sampah, ring serbet, guci, dan floating breakfast.
Ada juga Hardi, pemilik usaha Berkah Hijrah Konveksi, yang sepakat untuk memenuhi kebutuhan hotel yang berhubungan dengan kain dan konveksi.
"Ada 1 hotel yang sudah deal untuk membuat sebanyak 60 stel baju karyawan hotel, selain itu mereka juga berencana memesan souvenir yang juga sudah kami sanggupi. Ada 1 hotel lagi yang sedang tahap nego harga untuk pemesanan sarung bantal dan guling," katanya.
Dua UMK binaan yang bergerak di kerajinan rotan juga mendapat kesepakatan dengan pihak perhotelan. Yakni, Lombok Mulia Craft milik Mulyadi yang mendapatkan kesepakatan dengan dua hotel untuk kebutuhan breakfast dan perlengkapan toiletries. Ana Hardiana juga mendapatkan kesepakatan dengan tiga hotel untuk 50 buah tempat sampah, ring serbet, guci, dan floating breakfast.
0 comments:
Post a Comment