Dampak pandemi COVID-19 terhadap penurunan omzet bisnis hampir dirasakan seluruh pelaku bisnis, tak terkecuali UMKM. Hal itu memaksa pelaku bisnis 'putar otak' untuk mempertahankan bisnisnya dan jika tidak ingin gulang tikar.
Seorang pengusaha kafe kopi yakni Izzuddin Jundi Robbani juga menjadi salah satu yang merasakan hal tersebut. Pemilik 'Stuco Coffee' terpaksa memindahkan lokasi bisnis kopinya.
Coffe Shop tersebut dibangun Izzuddin pada tahun 2019 di kawasan Jakarta Selatan. Namun karena kondisi pandemi, ia memutuskan memindahkan Stuco Coffe ke daerah Bogor.
"Karena kondisi pandemi saya memutuskan menutup toko di Jakarta dan pindah ke Bogor dan membuka cabang pertama di Bogor pada September 2020," tutur Izzuddin kepada detikcom.
"Karena kondisi pandemi saya memutuskan menutup toko di Jakarta dan pindah ke Bogor dan membuka cabang pertama di Bogor pada September 2020," tutur Izzuddin kepada detikcom.
Tak disangka, lokasi bisnis barunya itu justru berbuah berkah yang manis baginya. Berselang beberapa bulan kemudian, ia berhasil membuka beberapa cabang baru Stuco Coffee.
"Empat bulan berselang kemudian pada Januari 2021 kami membuka cabang kedua kami di kota Bogor. Kemudian Agustus 2021 kami membuka cabang ketiga kami," ucapnya.
Berkah lainpun dirasakan Izzuddin dengan penjualan yang terbilang lumayan setiap bulannya, yaitu berkisar 7.000 hingga 11.000 produk. Adapun omzet yang bisa didapatnya berkisar antara Rp 180 juta hingga Rp 250 juta per bulan.
"Empat bulan berselang kemudian pada Januari 2021 kami membuka cabang kedua kami di kota Bogor. Kemudian Agustus 2021 kami membuka cabang ketiga kami," ucapnya.
Berkah lainpun dirasakan Izzuddin dengan penjualan yang terbilang lumayan setiap bulannya, yaitu berkisar 7.000 hingga 11.000 produk. Adapun omzet yang bisa didapatnya berkisar antara Rp 180 juta hingga Rp 250 juta per bulan.
Izzuddin menjelaskan bahwa di awal-awal pandemi bisnis kopinya mengalami penurunan penjualan. Ia mengakui saat itu brand bisnisnya pun belum cukup kuat bersaing dengan brand-brand kopi lainnya.
"Namun seiring waktu kami bisa bertahan dan mendapatkan awareness dari pasar kami," jelasnya.
Ia pun berupaya dengan merambah penjualan secara online serta mempertahankan nilai dengan cara memberikan merchandise berisi resep dalam pembelian paket kopi. Kemudian juga memberikan paket makanan khusus sebagai pelengkap kopi yang bisa dinikmati konsumen online-nya.
"Namun seiring waktu kami bisa bertahan dan mendapatkan awareness dari pasar kami," jelasnya.
Ia pun berupaya dengan merambah penjualan secara online serta mempertahankan nilai dengan cara memberikan merchandise berisi resep dalam pembelian paket kopi. Kemudian juga memberikan paket makanan khusus sebagai pelengkap kopi yang bisa dinikmati konsumen online-nya.
Selain itu, Izzuddin mengikuti program 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' yang diselenggarakan oleh detikcom bersama dengan Kraft Heinz Service Food. Alasannya tentu saja ingin belajar lebih banyak mengenai bisnis kuliner, terutama cara untuk bisnis bisa bertahan di masa pandemi dengan strategi dan inovasi.
Ia pun mengakui bahwa banyak ilmu seputar dunia bisnis yang bisa didapatkan dari program tersebut. Kemudian ia juga berharap bisa mendapatkan pembelajaran lanjutan serta berkolaborasi dengan produk Heinz dalam mengembangkan bisnisnya.
Ia pun mengakui bahwa banyak ilmu seputar dunia bisnis yang bisa didapatkan dari program tersebut. Kemudian ia juga berharap bisa mendapatkan pembelajaran lanjutan serta berkolaborasi dengan produk Heinz dalam mengembangkan bisnisnya.
0 comments:
Post a Comment