Tim PPPUD Ikan Hias Karang Ajar UKM di Pulau Barrang Lompo Cara Karantina Ikan di Akuarium Modular
MAKASSAR - Tim Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD)
Politani Pangkep melatih UKM di Pulau Barrang Lompo, Kecamatan
Sangkarrang, Kota Makassar.
Pelatihan untuk Usaha Kecil dan
Menengah atau UKM di Pulau Barrang Lompo tersebut berupa Cara Karantina
Ikan Yang Baik (CKIB) jenis Ikan Hias dan Koral melalui Akuarium Sistem
Modular.
Kegiatan tersebut dilakukan Jurusan Agribisnis Perikanan
dan Teknologi Budidaya Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
selama dua hari pada bulan Juli 2021 lalu.
Tampak pula hadir Lurah Pulau Barrang Lompo Kecamatan Sangkarrang yaitu Kurnia SPi pada kegiatan pelatihan tersebut.
Dalam
sambutannya, Kurnia SPi meminta warga yang menjadi peserta untuk serius
mengikuti pelatihan yang diberikan Tim PPPUD Politani Pangkep.
"Semoga
pelatihan ii bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga Barrang Lompo.
Terutama nelayan yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Penangkap Ikan
Hias," ujarnya.
Dikutip dalam rilis ke tribun-timur.com, peserta
pelatihan adalah kelompok nelayan mitra UKM Rezky Bahari dan Kelompok
Nelayan Penangkap Ikan Hias (KLOMPIS).
Mereka dilatih “Penerapan
Cara karantina Ikan yang Baik (CKIB) Ikan Hias dan Koral melalui
Akuarium Sistem Modular” hingga terampil.
Tim PPPUD Politani
Pangkep ini diketuai Ir Asriany MSi dari Program Studi Administrasi
Bisnis Internasional Jurusan Agribisnis Perikanan.
Kemudian anggota tim Dr Ir Dahlia MP dari Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan Jurusan Teknologi Budidaya Perikanan.
Lalu Sumarni SE MSi dari Program Studi Agribisnis Perikanan Jurusan Agribisnis Perikanan.
Program
tersebut merupakan bagian dari Program Pengembangan Produk Unggulan
Daerah (PPPUD) untuk Desain akuarium resirkulasi tertutup sistem
modular.
PPPUD adalah penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(Iptek) dari perguruan tinggi sebagai usaha mengembangkan produk unggul
di daerah.
Tim PPPUD Politani Pangkep untuk Ikan hias dan karang
mengajar nelayan dan UKM bagaimana Cara Karantina Ikan Hias yang Baik
(CKIB).
Model CKIB ini sangat diharuskan untuk mencegah stress
pada ikan serta meminimalisir penyakit yang dibawa ikan dari air
sebelumnya agar tidak tertular oleh ikan lainnya.
Tim PPPUD
Politani Pangkep hadir memberikan pelatihan cara karantina ikan hias
yang baik, Jumat (16/7/2021) lalu dengan dukungan pelatih berpengalaman.
Ketua
Tim PPPUD Politani Pangkep, Ir Asryani MSi mengatakan karantina ikan
merupakan hal yang wajib dilakukan para pelaku usaha pengiriman ikan dan
koral.
"Kegiatan pelatihan ini sebagai wujud nyata dari
pengamalan Tri Dharma Perguruan tinggi bidang pengabdian masyarakat,"
kata Asriyani.
Melalui pengabdian tim PPPUD Politani Pangkep ini
diharapkan peran perguruan tinggi dapat dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat itu sendiri.
"Oleh karena itu kami menggelar kegiatan
pelatihan CKIB selama 2 hari ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
ke nelayan dan pelaku usaha," lanjutnya.
Para nelayan dan UKM mitra juga diberikan pemahaman tentang sistem jaminan kesehatan ikan hias secara terintegrasi.
"Semoga dengan kegiatan ini, nelayan UKM Rezky Bahari dan UKM KLOMPIS dapat menjadi pengelola usaha yang bijak.
"Terutam secara berkelanjutan atau sustainable dan menerapkan prinsip-prinsip keamanan dan jaminan kesehatan," jelas Asriyani.
Tak
ketinggalan pula, peserta pelatihan diajar segala kegiatannya
berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeliharaan dan
manajemen dalam penerapan CKIB.
Rutin Digelar Tiap Tahun
Pengabdian
kepada masyarakat oleh Tim PPPUD Politani Pangkep telah rutin
dilaksanakan dalam dua tahun terakhir ini dari rencana tiga tahun.
Tim
PPPUD Politani Pangkep memenangkan hibah pengabdian masyarakat multi
tahun yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
(DRPM).
TIM PPPUD Politani Pangkep mengangkat judul Penerapan
Resirkulasi Modular Ikan Hias Karang dan Alat Tangkap Jaring Kleopatra
di Makassar.
Sementara itu pemateri dari Gabungan Pengusaha Koral
dan Ikan Hias Indonesia (GAPEKHI) Sulkifli SPi MSi menerangkan
pentingnya perlakuan ikan pascatangkap.
"Untuk penanganan ikan
hias karang pascatangkap banyak hal yang harus diperhatikan, Seperti
bagaimana menangkap ikan hias karang dengan bijak tanpa merusak
lingkungan," tegas Sulkifli di hadapan peserta.
"Lalu kemudian
yang tidak kalah pentingnya saat pemeliharaan di dalam akuarium yang
layak sebelum dijual karena terkait dengan kualitas," lanjutnya.
Lebih
lanjut dikatakan Asriany, Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) intinya
harus benar-benar memperhatikan buku petunjuk yang telah dibuat oleh tim
PPPUD.
"Khususnya prosedur operasional standar (POS) lalu dicatat sebagai dokumen;
"Mulai dari penerimaan, aklimatisasi, pengamatan visual, kontrol system pipanisasi untuk resirkulasi dalam akurium.
"Sehingga
ikan dan karang hias mampu beradaptasi melalui proses simbiosis
mutualisme di dalam akurium seperti layaknya habitat aslinya," jelas
Asriany.
Bantuan Akuarium Sistem Resirkulasi Modular
Pada
kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan Akuarium Sistem Resirkulasi
Modular ke UKM KLOMPIS yang telah dilengkapai alat protein skimmer.
Dr
Ir Dahlia MP menambahkan fungsi protein skimmer itu sebagai penyaring
logam berat di dalam air dan system kerjanya sederhana dan efesien.
"Dengan
akuarium modular ini, UKM diharapkan sudah meninggalkan model
penanganan ikan hias dan koral secara tradisional," kata Dahlia.
Tujuan
dari bantuan satu unit akurium sistem modular skala semi industry ini
diharapan kualitas ikan hias dan koral jauh lebih bagus.
"Karena
produk ini akan dipasarkan ke luar negeri untuk kepentingan akuarium
rumahan, kantor dan hotel," jelas Dahlia disela-sela penyerahan satu
unit akurium modular buatan tim PPPUD.
Sedangkan anggota tim
PPPUD lain, Sumarni menambahkan, selain teknis penanganan ikan hias dan
koral kedua UKM juga diajarkan prosedur mendapatkan perijinan.
Khususnya
izin untuk memulai usaha khusus terkait ikan hias dan koral. Sehingga
usaha dapat berjalan dengan baik tanpa ada kendala apapun saat di
lapangan.
Dengan pelatihan ini, kedepannya khusus UKM atau kelompok nelayan di Pulau Barrang Lompo ini dapat bersaing secara professional.
Terutama setelah mendapat bekal berupa pengetahuan dan keterampilan untuk menjalankan usahanya secara berkelanjutan.
"Kami
tim PPPUD berharap bekal ini bisa diterapkan dan semoga usahanya
berjalan dengan baik, aman tanpa keraguan serta endingnya menghasilkan
profit,” tegas Asriany.
Pada kesempatan itu, tim PPPUD juga
memberikan buku ikan hias sebagai referensi. Penyerahan buku dilakukan
tim PPPUD Politani Pangkep ke Luranh Barrang Lompo Kurnia SPi.
Sumber : https://makassar.tribunnews.com/2021/08/07/tim-pppud-ikan-hias-karang-ajar-ukm-di-pulau-barranglompo-cara-karantina-ikan-di-akuarium-modular?page=all
0 comments:
Post a Comment