Tuesday, August 24, 2021

Tim PPPUD Ikan Hias Karang Ajar UKM di Pulau Barrang Lompo Cara Karantina Ikan di Akuarium Modular

 

Tim PPPUD Ikan Hias Karang Ajar UKM di Pulau Barrang Lompo Cara Karantina Ikan di Akuarium Modular

MAKASSAR - Tim Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) Politani Pangkep melatih UKM di Pulau Barrang Lompo, Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar.

Pelatihan untuk Usaha Kecil dan Menengah atau UKM di Pulau Barrang Lompo tersebut berupa Cara Karantina Ikan Yang Baik (CKIB) jenis Ikan Hias dan Koral melalui Akuarium Sistem Modular.

Kegiatan tersebut dilakukan Jurusan Agribisnis Perikanan dan Teknologi Budidaya Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep selama dua hari pada bulan Juli 2021 lalu.

Tampak pula hadir Lurah Pulau Barrang Lompo Kecamatan Sangkarrang yaitu Kurnia SPi pada kegiatan pelatihan tersebut.

Dalam sambutannya, Kurnia SPi meminta warga yang menjadi peserta untuk serius mengikuti pelatihan yang diberikan Tim PPPUD Politani Pangkep.

"Semoga pelatihan ii bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga Barrang Lompo. Terutama nelayan yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Penangkap Ikan Hias," ujarnya.

Dikutip dalam rilis ke tribun-timur.com, peserta pelatihan adalah kelompok nelayan mitra UKM Rezky Bahari dan Kelompok Nelayan Penangkap Ikan Hias (KLOMPIS).

Mereka dilatih “Penerapan Cara karantina Ikan yang Baik (CKIB) Ikan Hias dan Koral melalui Akuarium Sistem Modular” hingga terampil.

Tim PPPUD Politani Pangkep ini diketuai Ir Asriany MSi dari Program Studi Administrasi Bisnis Internasional Jurusan Agribisnis Perikanan.

Kemudian anggota tim Dr Ir Dahlia MP dari Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan Jurusan Teknologi Budidaya Perikanan.

Lalu Sumarni SE MSi dari Program Studi Agribisnis Perikanan Jurusan Agribisnis Perikanan.

Program tersebut merupakan bagian dari Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) untuk Desain akuarium resirkulasi tertutup sistem modular.

PPPUD adalah penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dari perguruan tinggi sebagai usaha mengembangkan produk unggul di daerah.

Tim PPPUD Politani Pangkep untuk Ikan hias dan karang mengajar nelayan dan UKM bagaimana Cara Karantina Ikan Hias yang Baik (CKIB).

Model CKIB ini sangat diharuskan untuk mencegah stress pada ikan serta meminimalisir penyakit yang dibawa ikan dari air sebelumnya agar tidak tertular oleh ikan lainnya.

Tim PPPUD Politani Pangkep hadir memberikan pelatihan cara karantina ikan hias yang baik, Jumat (16/7/2021) lalu dengan dukungan pelatih berpengalaman.

Ketua Tim PPPUD Politani Pangkep, Ir Asryani MSi mengatakan karantina ikan merupakan hal yang wajib dilakukan para pelaku usaha pengiriman ikan dan koral.

"Kegiatan pelatihan ini sebagai wujud nyata dari pengamalan Tri Dharma Perguruan tinggi bidang pengabdian masyarakat," kata Asriyani.

Melalui pengabdian tim PPPUD Politani Pangkep ini diharapkan peran perguruan tinggi dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat itu sendiri.

"Oleh karena itu kami menggelar kegiatan pelatihan CKIB selama 2 hari ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman ke nelayan dan pelaku usaha," lanjutnya.

Para nelayan dan UKM mitra juga diberikan pemahaman tentang sistem jaminan kesehatan ikan hias secara terintegrasi.

"Semoga dengan kegiatan ini, nelayan UKM Rezky Bahari dan UKM KLOMPIS dapat menjadi pengelola usaha yang bijak.

"Terutam secara berkelanjutan atau sustainable dan menerapkan prinsip-prinsip keamanan dan jaminan kesehatan," jelas Asriyani.

Tak ketinggalan pula, peserta pelatihan diajar segala kegiatannya berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeliharaan dan manajemen dalam penerapan CKIB.

Rutin Digelar Tiap Tahun

Pengabdian kepada masyarakat oleh Tim PPPUD Politani Pangkep telah rutin dilaksanakan dalam dua tahun terakhir ini dari rencana tiga tahun.

Tim PPPUD Politani Pangkep memenangkan hibah pengabdian masyarakat multi tahun yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM).

TIM PPPUD Politani Pangkep mengangkat judul Penerapan Resirkulasi Modular Ikan Hias Karang dan Alat Tangkap Jaring Kleopatra di Makassar.

Sementara itu pemateri dari Gabungan Pengusaha Koral dan Ikan Hias Indonesia (GAPEKHI) Sulkifli SPi MSi menerangkan pentingnya perlakuan ikan pascatangkap.

"Untuk penanganan ikan hias karang pascatangkap banyak hal yang harus diperhatikan, Seperti bagaimana menangkap ikan hias karang dengan bijak tanpa merusak lingkungan," tegas Sulkifli di hadapan peserta.

"Lalu kemudian yang tidak kalah pentingnya saat pemeliharaan di dalam akuarium yang layak sebelum dijual karena terkait dengan kualitas," lanjutnya.

Lebih lanjut dikatakan Asriany, Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) intinya harus benar-benar memperhatikan buku petunjuk yang telah dibuat oleh tim PPPUD.

"Khususnya prosedur operasional standar (POS) lalu dicatat sebagai dokumen;

"Mulai dari penerimaan, aklimatisasi, pengamatan visual, kontrol system pipanisasi untuk resirkulasi dalam akurium.

"Sehingga ikan dan karang hias mampu beradaptasi melalui proses simbiosis mutualisme di dalam akurium seperti layaknya habitat aslinya," jelas Asriany.

Bantuan Akuarium Sistem Resirkulasi Modular

Pada kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan Akuarium Sistem Resirkulasi Modular ke UKM KLOMPIS yang telah dilengkapai alat protein skimmer.

Dr Ir Dahlia MP menambahkan fungsi protein skimmer itu sebagai penyaring logam berat di dalam air dan system kerjanya sederhana dan efesien.

"Dengan akuarium modular ini, UKM diharapkan sudah meninggalkan model penanganan ikan hias dan koral secara tradisional," kata Dahlia.

Tujuan dari bantuan satu unit akurium sistem modular skala semi industry ini diharapan kualitas ikan hias dan koral jauh lebih bagus.

"Karena produk ini akan dipasarkan ke luar negeri untuk kepentingan akuarium rumahan, kantor dan hotel," jelas Dahlia disela-sela penyerahan satu unit akurium modular buatan tim PPPUD.

Sedangkan anggota tim PPPUD lain, Sumarni menambahkan, selain teknis penanganan ikan hias dan koral kedua UKM juga diajarkan prosedur mendapatkan perijinan.

Khususnya izin untuk memulai usaha khusus terkait ikan hias dan koral. Sehingga usaha dapat berjalan dengan baik tanpa ada kendala apapun saat di lapangan.

Dengan pelatihan ini, kedepannya khusus UKM atau kelompok nelayan di Pulau Barrang Lompo ini dapat bersaing secara professional.

Terutama setelah mendapat bekal berupa pengetahuan dan keterampilan untuk menjalankan usahanya secara berkelanjutan.

"Kami tim PPPUD berharap bekal ini bisa diterapkan dan semoga usahanya berjalan dengan baik, aman tanpa keraguan serta endingnya menghasilkan profit,” tegas Asriany.

Pada kesempatan itu, tim PPPUD juga memberikan buku ikan hias sebagai referensi. Penyerahan buku dilakukan tim PPPUD Politani Pangkep ke Luranh Barrang Lompo Kurnia SPi.

Sumber : https://makassar.tribunnews.com/2021/08/07/tim-pppud-ikan-hias-karang-ajar-ukm-di-pulau-barranglompo-cara-karantina-ikan-di-akuarium-modular?page=all

0 comments:

Post a Comment