Menteri Teten: Kondisi UKM membaik pada kuartal II 2021
Bandung - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki 
mengatakan meski sempat mengalami keterpurukan pada awal pandemi 
COVID-19, kondisi usaha kecil menengah (UKM) telah menunjukkan perbaikan
 pada kuartal II 2021.
"Hal itu ditunjang oleh sejumlah kebijakan
 pemerintah dalam membantu UMKM pada masa sulit pandemi COVID-19," kata 
Teten Masduki mengungkapkan itu dalam acara "The 6th International 
Conference on Management in Emerging Market 2021" yang diadakan secara 
virtual, Rabu.
Tahun ini, acara tersebut mengambil tema 
"Nurturing New Business Landscapes to Embrace the Next Normal". Acara 
ini diselenggarakan oleh Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut 
Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Universitas Teknologi Mara, 
Yamaguchi University, MDI Ventures, dan IEEE Indonesia Section.
Pada
 kesempatan itu, Menteri Teten mengatakan pelaku UKM menghadapi sejumlah
 tantangan karena pandemi COVID-19. Di antaranya, kesulitan memperoleh 
modal, kesulitan mengakses modal dari perbankan hingga kesulitan 
mendapat bahan baku karena suplai bahan baku berkurang.
Dengan 
bantuan dari pemerintah, kata dia, pelaku UKM bisa mengatasi berbagai 
tantangan tersebut. Bantuan dari pemerintah di antaranya berupa 
keringanan pajak, relaksasi pinjaman bank, meningkatkan kemampuan 
penggunaan teknologi digital hingga memperluas pasar.
Ketika 
pelaku UKM mampu memanfaatkan teknologi digital, maka pasar produknya 
bisa diperluas ke mancanegara. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan
 UKM juga mendorong UKM meningkatkan standar produknya sehingga bisa 
diterima di pasar global.
"Perlu dukungan dari berbagai pihak 
untuk mempercepat pemulihan sektor UKM, seperti mempercepat penerapan 
teknologi oleh UKM," kata Teten.
Sementara itu, Direktur SMESCO 
Leonard Theosabrata menambahkan UKM Indonesia harus bisa memenangkan 
kompetisi tingkat global agar bertahan pada masa kondisi normal baru.
Leonard
 mengusulkan agar UKM Indonesia memanfaatkan keunikan kultur Indonesia 
dalam menciptakan produk untuk memenangkan kompetisi. SMESCO mendorong 
penggunaan cara tersebut kepada para pengusaha muda Indonesia.
"Kembali ke akar, balik ke kampung, kami coba implementasikan cara itu kepada pengusaha muda Indonesia," ujar Leonard.
Untuk
 membantu pemulihan UKM saat pandemi, SMESCO juga membuat basis data UKM
 yang bisa dimanfaatkan pemerintah. Dengan berbasis data, kebijakan yang
 diambil pemerintah dalam menangani UKM bisa tepat.
Sementara 
itu, Dekan SBM ITB Utomo Sarjono Putro berharap "The 6th International 
Conference on Management in Emerging Market 2021" menjadi kolaborasi 
antara akademisi, pemerintah, dan praktisi dalam menghasilkan ide yang 
bisa membantu UKM pada kondisi normal baru.
Acara juga dibuka 
oleh Rektor ITB, Profesor Reini Wirahadikusumah, juga diikuti oleh 
peserta dari berbagai negara. Selain Indonesia, turut hadir peserta dari
 Amerika Serikat, Jepang, Australia, Thailand dan Belanda.
Sumber : https://m.antaranews.com/berita/2320702/menteri-teten-kondisi-ukm-membaik-pada-kuartal-ii-2021
 







0 comments:
Post a Comment