Melek Digital Jurus Bertahan di Tengah Pandemi, UMKM Harus Jemput Bola
EKONOMI
Pandemi Covid-19 telah memukul pertumbuhan ekonomi di dalam negeri,
termasuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang merupakan
pilar perekonomian Indonesia. Terpukulnya sektor UMKM diakibatkan oleh
pelaku usaha yang tidak menyesuaikan diri dengan kondisi terkini.
Ahli
Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan sekaligus Dosen Manajemen Universitas
Pembangunan Jaya (UPJ) Teguh Prasetio pun mengamini hal tersebut. Sebab,
tidak semua UMKM dapat beradaptasi secara cepat dan tepat.
“Situasi
ini bukan situasi yang dipersiapkan secara bertahap kemudian kita bisa
belajar dan menyesuaikan diri. Ini situasi yang mendadak, semua harus
melakukan penyesuaian tanpa ada kesempatan untuk belajar dengan waktu
yang cukup. Inilah yang tampaknya memang kemudian memukul para pelaku
usaha terutama di usaha mikro, kecil dan sebagian menengah,” terang dia
dalam Bincang Redaksi JawaPos.com, Senin (2/8).
Meskipun begitu,
tidak bisa dipungkiri juga bahwa pandemi ini turut memberikan peluang
dan menciptakan orang kaya baru di Indonesia. Kata dia, mereka adalah
pelaku usaha yang mampu memanfaatkan kondisi ini secara baik.
“Mereka
mampu memanfaatkan peluang, misalkan memanfaatkan teknologi digital,
itu mampu meredam dampak pandemi secara efektif,” terangnya.
Dari
pihak pelaku usaha, Founder of Nagesushi Egan Amriel juga mengakui
bahwa saat ini UMKM pun ikut terdamapak dengan adanya pandemi ini.
Khususnya mereka yang masih belum ekspansi ke teknologi digital.
“UMKM
yang menggunakan teknologi digital untuk mengembangkan bisnis, mereka
minimal bertahan, tidak sampai harus tutup, mereka bisa bertahan seperti
itu,” jelasnya.
Teguh pun mengatakan, apabila para pelaku UMKM
ini dapat beralih ke digital, mereka kemungkinan bisa menjadi harapan
penopanv perekonomian bangsa. Sebab, diketahui juga bahwa pelaku bisnis
di Indonesia lebih dari 90 persen merupakan UMKM.
Kini, di masa yang
serba terbatas, interaksi langsung yang biasanya dilakukan antara pelaku
usaha dan konsumen tidak ada lagi. Namun, dengan adanya teknologi
keterbatasan tersebut bisa diatasi, contohnya adalah memanfaatkan
platform marketplace.
“Kontribusi UMKM terhadap perekonomian luar
biasa. Salah satu hal yang bisa saifandilakukan untuk mengurangi dampak
tersebut adalah dengan melibatkan 1 penghubung (marketplace) yang bisa
membantu UMKM yang belum melek digital tadi untuk kemudian memanfaatkan
atau menggunakan teknologi digital tersebut,” tambah dia.
Sepemahaman
dengan itu, Egan menambahkan bahwa untuk bisa bertahan di masa pandemi,
seluruh peluang harus dimanfaatkan. Hal itu agar terbukanya peluang
pasar yang baru.
“UMKM harus aktif menjemput bola, bukan jaman
menunggu, kalau kita tidak bisa menciptakan added value, saya rasa itu
agak sulit bertahan, makanya perlu tidak hanya perlu merubah pola pikir,
tapi juga bagaimana untuk membangun branding,” pungkasnya.
Sumber : https://www.jawapos.com/ekonomi/02/08/2021/melek-digital-jurus-bertahan-di-tengah-pandemi-umkm-harus-jemput-bola/
0 comments:
Post a Comment