Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Berikan Edukasi Digital Marketing pada Bisnis Tanaman Sambiloto di Masa Pandemi
Masa pandemi memberikan dampak yang signifikan terhadap pelaku umkm.
Menurut survei yang dilakukan bank sentral, pandemi memberi tekanan pada
pendapatan, laba, dan arus kas hingga para pemilik usaha memilih untuk
wait and see. Hal ini merupakan ancaman bagi perekonomian nasional
karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional yang mampu
menyerap banyak tenaga kerja. Berdasarkan data dari Kemenkop UKM, jumlah
pelaku UMKM di tanah air mencapai lebih dari 63 juta. Bank Indonesia
menyebutkan sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. Dari
jumlah ini, sekitar 93,2 persen di antaranya terdampak negatif di sisi
penjualan.
Bank Indonesia (BI) juga mengungkapkan ada 12,5 persen
umkm yang tidak terkena dampak ekonomi dari pandemi Covid-19, dan
bahkan 27,6 persen di antaranya menunjukkan peningkatan penjualan. Salah
satu yang paling menelatarbelakangi umkm ini dapat survive bertarung di
masa pandemi ini adalah strategi pemasarannya. Strategi pemasaran yang
tren pada masa pandemi saat ini yaitu Digital Marketing.
Bertepatan
dengan Pelaksanaan program Kerja Kuliah Nyata Tim II Undip yang
berlangsung selama 45 hari dimulai pada tanggal 31 Juni 2021 hingga
berakhir pada 12 Agustus 2021. Tema KKN tahun ini bertemakan
"Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid -- 19 Berbasis pada
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS)". Salah satu program Kerja
Kuliah Nyata yang dilakukan oleh Debi Sintia Dewi mahasiswa Undip
Jurusan Manajemen yaitu edukasi digital marketing pada bisnis tanaman
obat sambiloto. Program ini dilakukan dengan sasaran warga Aua
Kuniang,Pasaman Barat.
Pada umumnya masih banyak masyarakat yang
belum mengetahui peluang bisnis tanaman sambiloto terkhususnya warga
nagari aua kuniang padahal daerah ini memiliki potensi menjadi daerah
penghasil tanaman obat sambiloto yang berkualitas karena banyaknya
tanaman sambiloto yang tumbuh di daerah tersebut. Peluang usaha budidaya
tanaman sambiloto bisa dikatakan sangat menguntungkan. Tanaman ini
sedang naik daun karena banyaknya permintaan di pasaran. Dimasa pandemi
Covid-19 tanaman ini sangat diminati karena khasiatnya yang bisa
meningkatkan imun tubuh. Begitu dengan harga jual dari tanaman sambiloto
bernilai tinggi sehingga pembudidayaan tanaman sambiloto sangat
menjanjikan jika dilakukan dengan strategi pemasaran digital marketing
yang tepat.
Berdasarkan surat edaran P2KKN perihal kebijakan
pelaksanaan KKN secara daring (online). maka program ini dilakukan
melalui platform WhatsApp Group. Program ini diawali dengan membagikan
materi digital marketing pada bisnis sambiloto melalui WhatsApp Group.
Ketika materi dibagikan, masyarakat Aua kuniang khususnya Ibu-ibu sangat
antusias dan menyambut dengan baik maksud dari program yang
dilaksanakan.
Setelah materi dibagikan, program dilanjutkan
dengan membagikan poster penjualan sambiloto ke WhatsApp Group. Strategi
digital marketing yang akan dipraktekkan yaitu melalui social commerce.
Salah satu social commerce yang sangat mudah dilakukan yaitu melalui
platform digital Whatsapp. Langkah awal yang bisa dipraktekkan yaitu
dengan memposting poster penjualan di Status WhatsApp. Setelah poster
penjualan dibagikan, masing-masing anggota grup dapat membagikan poster
penjualan tersebut pada status WhatsApp masing-masing.
Dengan
melakukan pengedukasian digital marketing pada bisnis sambiloto
diharapkan masyarakat aua kuniang khususnya ibu-ibu dapat mengetahui
cara berbisnis dan strategi pemasaran yang tepat pada bisnis tanaman
obat sambiloto.
Sumber : https://www.kompasiana.com/debisintia2382/610a0f421525100fb311c192/mahasiswi-kkn-tim-ii-undip-berikan-edukasi-digital-marketing-pada-bisnis-tanaman-sambiloto-di-masa-pandemi
0 comments:
Post a Comment