Keren! UMKM Fesyen Bantul Ini Ekspor 1.000 Kain/Bulan ke India
Jakarta - Produk fesyen yang mengusung ramah lingkungan ternyata punya pasar yang luas, termasuk di pasar global. Hal itu dialami salah satu Entrepreneur Heroes BNI, Arane Indonesia dari Bantul, Yogyakarta yang sudah mengirim ekspor 1.000 kain per bulan ke India selama dua tahun terakhir sebelum pandemi terjadi.
Pemilik Arane Indonesia, Elsana
Bekti Nugroho menjelaskan produk fesyen yang diproduksi Arane
menggunakan teknik ecoprinting, yaitu teknik yang memanfaatkan daun,
batang, bunga, dan akar untuk dijadikan hiasan bentuk organik lewat
proses pengukusan bersama kainnya.
"Dan Arane membuktikan dan
mewujudkan ecoprinting Indonesia di tahun 2017 itu. Ecoprinting
mengusung (produk fesyen untuk) para pecinta gaya hidup sehat atau
lifestyle," ujarnya dalam acara Festival Ide Bisnis, Sabtu (31/7/2021).
"Dan
juga teknik ini menjunjung tinggi terjadinya kanker kulit ke depannya
jika kita terpapar oleh pewarna sintetis berlebih sesuai yang ditetapkan
WHO. Waktu isu sustainability mulai merangkak dan kita jadi pioneer
waktu itu," imbuhnya.
Diungkapkannya, fesyen yang dijual Arena
sudah melalui proses riset yang lama, baik untuk menemukan bahan maupun
cara yang tepat. Proses ecoprinting yang membutuhkan proses yang lama
ini juga yang membuat fesyen Arane memiliki harga yang lumayan tinggi,
yaitu sekitar Rp 500 ribu ke atas.
Meskipun memiliki harga yang
tinggi, fesyen ini memiliki pasar tersendiri. Bahkan sebelum pandemi,
Arane sudah rutin mengekspor 1.000 kainnya yang berbahan sutra, yang
tentu harganya bisa lebih tinggi, ke India.
"Pas di (pameran)
Inacraft tahun 2018 saya bertemu dengan Mas Bhin dari India yang
nanya-nanya tentang produk Arane. Namun jeda hampir 1 tahun tidak ada
lagi kabar. Lalu tiba-tiba ada wanita Rusia yang ingin mencoba belajar
teknik ecoprinting di Arana selama tiga bulan," ujarnya.
"Pas di
akhir, ternyata dia bilang saya ada bos, Mas Bhin itu saya ingin
mengidentifikasi apakah Arana jadi perusahaan yang layak untuk saya
order untuk export acitivty-nya. Akan saya telpon dan datang hari ini.
Ternyata (sebelum ekspor) ada proses pengujian itu, kita akhirnya ekspor
1.000 kain per bulan," imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi
dan UKM Teten Masduki dalam pembukaannya mengapresiasi gelaran Festival
Ide Bisnis by Xpora yang digelar detikcom dan BNI. Sebab gelaran ini
dapat mendorong UMKM lainnya menembus pasar ekspor.
"Ini
merupakan kesempatan yang baik untuk kita yang didominasi oleh pahlawan
ekonomi nasional, para UMKM untuk mendapatkan inspirasi, tips dan trik,
hingga ide bisnis inovatif dalam upaya menembus pasar ekspor," ujarnya.
"UMKM
adalah kita, 99% postur pelaku usaha, 97% serapan tenaga kerja, bahkan
berkontribusi sebesar 61% kepada PDB nasional, namun bicara rasio
kewirausahaan baru di angka 3,47%, sedangkan syarat negara maju sebesar
4%," imbuhnya.
"Dibutuhkannya gerakan
seluruh stakeholder untuk menciptakan masa depan UMKM Indonesia berbasis
kreativitas dan teknologi," tutup Teten.
Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5664546/keren-umkm-fesyen-bantul-ini-ekspor-1000-kainbulan-ke-india
0 comments:
Post a Comment