Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mencatat sekitar 5 juta pelaku UMKM bergabung dalam pasar digital atau e-commerce semenjak pandemi berlangsung atau selama setahun terakhir.
Ia menyebut angka tersebut naik drastis dari normal. Menurut dia, biasanya per tahun hanya sekitar 1 juta saja pelaku UMKM yang bergabung dalam marketplace.
"Kami mencatat sekitar 5 jutaan pemain baru yang main di marketplace pada saat pandemi, yang sebelumnya hanya 1 tahun sejuta," katanya pada webinar bertajuk Kreativitas UMKM Bertahan Di Masa Pandemi, Rabu (16/6).
Ikhsan menyebut suka atau tidak, para pelaku UMKM harus bergabung dalam marketplace bila ingin bertahan di tengah terpaan pandemi. Tak tanggung-tanggung, ia mengatakan sebanyak 30 juta UMKM merasakan dampak pandemi.
Selain melek teknologi, ia mengatakan resep UMKM untuk bertahan lainnya adalah dengan menangkap tren yang ada. Misalnya bergeser dari memproduksi pakaian menjadi masker.
Di sisi lain, ia juga menyoroti tantangan baru dengan naik daunnya penjualan lewat e-commerce dan bermunculannya pemain baru. Salah satunya, aturan main di perdagangan digital.
Ia menilai pemerintah harus mulai mengatur para penjual dari luar atau barang-barang impor yang diperdagangkan di e-commerce bila ingin para pelaku UMKM lokal selamat.
"Harus ada kesetaraan berbisnis, jadi UMKM luar boleh memasarkan barang-barangnya di marketplace tapi harus mengikuti kaidah-kaidah impor, sama dengan pemain offline," bebernya.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210616183116-92-655310/asosiasi-catat-ada-5-juta-umkm-baru-di-e-commerce-saat-corona
0 comments:
Post a Comment