Monday, May 3, 2021
Home »
Kemkop dan UKM
,
UKM Digital
,
UMKM
» Semua Pihak Harus Ikut Terlibat Pulihkan Ekonomi Indonesia
Semua Pihak Harus Ikut Terlibat Pulihkan Ekonomi Indonesia
Jakarta, Beritasatu.com – Untuk mempercepat pemulihan ekonomi bukan hanya dilakukan pemerintah, tetapi oleh semua pihak. "Untuk itu dibutuhkan peran serta berbagai pihak termasuk dari lembaga koperasi dan berbagai elemen masyarakat," kata Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Br Simanungkalit.
Victoria mengatakan itu dalam acara webinar “Bangkitkan Entrepreneurship Melalui Kemitraan Keagenan Didukung Koperasi Modern Berbasis Platform Digital” yang diselenggarakan oleh Angkatan Muda Koperasi Indonesia (Amki) bekerja sama dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari, Senin (3/5/2021).
Data Kementerian Koperasi (Kemkop) dan UKM pada tahun 2020, menunjukkan bahwa jumlah koperasi yang aktif di Indonesia sebanyak 126.000 unit, tetapi seluruh koperasi ini menyumbang PDB hanya 5,1 persen.
Sedangkan jumlah UMKM Indonesia ada 64 juta, namun juga hanya menyumbang PDB sebesar 6,1 persen. Sedangkan perannya terhadap investasi 60,42 persen dan ekspor 14,37 persen.
Victoria mengatakan, UMKM di Indonesia masih menjadi tantangan untuk terus ditingkatkan agar perannya dalam perekonomian semakin besar. Unsur daya saing UMKM adalah jiwa kewirausahaan yang harus ditingkatkan dan menjadi juru kunci yang harus dijiwai pelaku UMKM, termasuk pengurus koperasi.
Victoria mengatakan, dari 64 juta UMKM hanya 8 juta UMKM yang memiliki kualitas baik, ini yang menjadi tantangan. UMKM Indonesia masih bergerak di sektor informal. “Upaya kita untuk menaik kelaskan mereka menjadi suatu tantangan berat,” kata Victoria.
Senada Chairman Nasari Cooperative Grup, Sahala Panggabean, mengungkapkan, banyak cara meningkatkan ekonomi kerakyatan ini.
“Di kondisi ini, kita tidak bisa berpangku tangan, ekonomi bisa kita kendalikan. Suatu kondisi sejajar harus kita jalankan, dimana tetap mematuhi protokol kesehatan, tapi juga bagaimana caranya agar dapur tetap mengepul,” ujar Sahala.
Lebih lanjut Victoria pun turut mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Amki yang berkolaborasi dengan KSP Nasari, PT Pos Indonesia, dan Smesco Indonesia yang mendukung pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Koperasi harus mengembangkan pelayanan dengan memberikan pendampingan sehingga memberikan inspirasi pada anggotanya untuk memulai bisnis lalu mereka dapat menjadi anggota dari koperasi simpan pinjam.
“Terlebih lagi, KSP Nasari punya aplikasi digital yang bisa memantau bisnis anggotanya. Big data yang terbentuk dari aplikasi itu bisa menjadi dasar untuk meningkatkan layanan simpan pinjam. Menurut kami, ini perlu dikembangkan. Lalu dengan pendampingan dan pelatihan yang dikerjasamakan dengan AMKI dan Smesco serta pengembangan digital menjadikan satu paket, yang cepat dan tepat sasaran,” ucap Victoria.
Ketua Umum Amki, Frans Meroga Panggabean turut menyebutkan, ini adalah sebuah aksi nyata bagi pelaku UMKM dengan koperasi sebagai agregator bangkitnya wirausahawan dibantu oleh organisasi seperti Amki.
Frans yakin bahwa dengan pengelolaan yang modern serta pelibatan generasi muda dalam manajemen koperasi, pasti akan membuka peluang bagi anggota koperasi untuk menjadi wirausaha yang didukung inovasi dan teknologi serta mampu ciptakan lapangan kerja.
“Amki siap membuktikan tantangan Ibu Deputi untuk menjadi agregator terciptanya wirausahawan di mana tidak lagi menciptakan usaha mikro karena mereka hanya kerja sendiri serta tidak menciptakan lapangan kerja. Kita harus ciptakan usaha kecil yang cepat skill up dengan adanya unsur teknologi,” tegas Frans.
Kolaborasi Pemerintah dan BUMN
Sementara itu, Chief Executive Officer at PT Pos Finansial Indonesia, Setyo Budianto, dalam paparannya mengatakan, platform digital PosPay adalah jawaban yang dihadirkan oleh PT Pos sebagai kesempatan memulai wirausaha yang dapat dikerjakan secara mudah dengan struktur laba yang menarik.
“Kami menyiapkan platform digital bagi koperasi dan pelaku UMKM, serta sangat welcome dan senang bekerjasama dengan KSP Nasari serta Amki. Masyarakat umum atau para anggota Nasari bisa langsung mengerjakan peluang ini oleh mereka ataupun keluarganya. Ini sebuah kesempatan yang sangat menarik dan segera bisa kita nikmati hasilnya,” tambah Setyo.
Peluang tersebut langsung disambut oleh GM Business Nasari, Koko Kiswoko. Menurut Koko, Nasari selama 23 tahun melayani para pensiunan sudah melayani anggotanya dengan memberikan arahan penggunaan dana yang produktif untuk usaha.
“Yang kita bina ada yang usaha laundry, sembako, dan pertamini. Anggota kami ada yang mempunyai usaha laundry selama ini mempunyai tenaga listrik dan kita arahkan ke tenaga gas, ini salah satu usaha kami dalam membina entrepreneur. Kita siap melayani dengan bekerjasama dengan PT Pos Indonesia,” tuturnya.
Turut mendorong pemasaran digital, Smesco Indonesia juga membuka kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya di seluruh Indonesia, baik secara offline maupun online. Saat ini Smesco sedang menggarap pemasaran online yakni cross border marketing dalam waktu dekat, Smesco mengkonsolidasi UMKM agar segera melakukan cross border ekspor ke Malaysia dan Singapura.
“Dulu sempat ngeboom keripik Mak Icih, ini sebenarnya fondasi bagi UMKM kita untuk mulai berjualan dengan memakai channel dari sosial media. Berjualannya melalui Twitter dan ini luar biasa. Waktu itu kita tidak pernah kepikiran, ternyata bisa jualan seperti itu,” ungkap Direktur Bisnis dan Marketing Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada.
Pengaruh digital untuk memasarkan produk UMKM memang dinilai akan signifikan pengaruhnya. Hal itu diakui pula oleh Wakil Ketua Umum Amki, Ricordias Domini sekaligus menutup Webinar yang berlangsung sangat hangat tersebut.
Oleh karena itu koperasi sekalipun harus segera bertransformasi mengikuti perkembangan zaman yang sudah sedemikian canggih.
“Nasari Digital adalah bentuk transformasi koperasi modern mengandalkan platform digital yang akan menjangkau masyarakat untuk bertransaksi secara real time, mudah digunakan, dan bisa mengaksesnya kapan saja dan di mana saja. Ada e-commerce koperasi. Memberikan modal kerja dan akses pelatihan. Dan mempertemukan calon customer secara online,” pungkas Ricordias.
Sumber : https://www.beritasatu.com/ekonomi/769377/semua-pihak-harus-ikut-terlibat-pulihkan-ekonomi-indonesia
0 comments:
Post a Comment