Friday, May 28, 2021

Sampoerna Melaporkan Hasil FY 2020, Tegaskan Komitmen Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional


 Jakarta 27 Mei, 2021 – PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna” atau “Perusahaan”/BEI: HMSP) mengumumkan hasil kinerja tahun 2020. Perusahaan tetap teguh dalam komitmen menyesuaikan bisnis serta mendukung upaya pemulihan dari pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui beragam inisiatif untuk karyawan dan mitra usaha, para pelaku UMKM, serta masyarakat luas.


Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis, menyadari dampak luas dari pandemi terhadap perekonomian. Langkah penanggulangan pandemi dan pembatasan sosial menciptakan lingkungan pasar yang menantang dan mempengaruhi permintaan domestik.

Lebih lanjut, pada 2020 terdapat kenaikan tarif cukai hasil tembakau secara rata-rata tertimbang sebesar 24% dan kenaikan harga jual eceran (HJE) sebesar 46%. Kedua faktor tersebut berdampak pada penurunan volume industri hasil tembakau nasional sebesar 9,7% pada tahun 2020, sekaligus juga berdampak pada kinerja Perseroan, yaitu pendapatan bersih senilai Rp92,4 triliun dan laba bersih Rp8,6 triliun dengan penurunan masing-masing sebesar 12,9% dan 37,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kondisi ekonomi yang menantang berakibat pada penurunan volume penjualan Perseroan yang signifikan, mencapai 19,3% pada tahun 2020. Pandemi Covid-19 memperburuk isu daya beli masyarakat yang bahkan sudah ada sejak sebelum pandemi. Terutama pembatasan sosial di wilayah perkotaan di mana pangsa pasar kami besar, yang mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap portofolio kami.

Namun begitu, kami tetap mempertahankan kepemimpinan pasar dengan pangsa pasar sebesar 28,8% di 2020,” ucap Mindaugas pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan virtual, Kamis (27/5), di mana Perusahaan mengumumkan dividen sebesar Rp72,8 per saham untuk 2020.

Pada 2020, kinerja Sampoerna disokong oleh portofolio SKT yang bertumbuh sebesar 1,2 poin persentase menjadi 7,2% pada tahun 2020. Hal ini termasuk Dji Sam Soe, Sampoerna Kretek, dan Sampoerna 234 yang diluncurkan pada bulan Maret 2020. Hal ini memperkukuh posisi kepemimpinan pasar Sampoerna di segmen SKT dengan pangsa pasar sebesar 37,7% pada tahun 2020.

Sementara untuk segmen sigaret kretek mesin dan sigaret putih mesin (SKM dan SPM), sejalan dengan data dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, peningkatan tarif cukai yang signifikan dan dampak ekonomi dari pandemi telah mengakselerasi peralihan pembelian ke produk yang memiliki pajak cukai lebih rendah (downtrading), yang mana hal ini mempengaruhi produk segmen menengah/bawah kami seperti Dji Sam Soe Magnum Mild, Marlboro Filter Black, dan Sampoerna U.

Di sisi lain, merek premium Sampoerna, Sampoerna A, mencatat pertumbuhan pangsa pasar sebesar 0,4 poin persentase menjadi 11,8% pada 2020. Hal ini mencerminkan keberhasilan dari kemasan baru yang diluncurkan pada kuartal keempat 2019 serta inisiatif-inisiatif merek lainnya. Begitu juga untuk merek premium sigaret kretek mesin dengan tar tinggi Dji Sam Soe Magnum Filter yang juga mengalami peningkatan pangsa pasar 0,4 poin persentase, mencapai 1,9% pada 2020.

Apresiasi Kebijakan Cukai 2021

Mindaugas mengatakan bahwa Sampoerna sangat menghargai keputusan Pemerintah untuk tidak menaikkan tarif bagi segmen SKT yang padat karya pada 2021 untuk melindungi para pekerja.

“Keputusan ini telah memungkinkan segmen SKT untuk tumbuh dan industri IHT untuk mempertahankan tenaga kerja.”

Terkait hal tersebut, Sampoerna terus berinvestasi pada segmen SKT yang mempekerjakan sekitar 70% dari pekerja industri. Kinerja positif segmen ini juga telah menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 6.000 orang melalui mitra produksi sigaret Sampoerna pada tahun 2021.

Mindaugas mengatakan bahwa dampak pandemi seperti daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih akan mengakibatkan peralihan ke produk dengan harga lebih murah (downtrading) akan terus berlangsung.

“Sampoerna berharap pemerintah dapat memperkecil perbedaan tarif cukai segmen rokok mesin Golongan I dengan Golongan II dan III guna mengurangi laju downtrading,” kata Mindaugas.

Transformasi Bisnis dan Dukungan Pemulihan Ekonomi Nasional

Pada masa yang penuh tantangan ini, Sampoerna tetap fokus pada komitmen jangka panjang untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dengan bertransformasi terhadap situasi pandemi dan senantiasa memprioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawan serta mitra dagang.

Bagi karyawan, selama pandemi kami menyemangati mereka melalui beragam program interaksi karyawan secara virtual serta bertransformasi dengan memanfaatkan teknologi dan sarana digital. Transformasi ini juga memperkuat distribusi kami kepada konsumen dimana kami telah berhasil meningkatkan jangkauan hingga mencapai 1,5 juta gerai ritel di seluruh Indonesia, setara dengan ekspansi sebesar 50% dibandingkan tahun sebelumnya.

Bagi masyarakat luas, selain memberikan bantuan ke fasilitas kesehatan dan komunitas, Sampoerna bekerja dengan para mitra untuk meningkatkan produksi yang berkelanjutan dan kondisi sosial ekonomi para petani; mendukung UMKM bertransformasi digital melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center; dan mendukung lebih dari 130.000 toko kelontong tradisional yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community dengan program pelatihan serta aplikasi digital AYO SRC yang dirancang untuk membantu usaha mereka berkembang dalam perekonomian digital.

Sampoerna juga turut serta dalam program vaksinasi mandiri Gotong Royong yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk mempercepat pencapaian kekebalan kelompok di Indonesia.

Perusahaan menyambut baik program ini dan mengapresiasi langkah pemerintah dan KADIN. Sejak peluncuran program pada 18 Mei 2021, Sampoerna telah memvaksinasi 1.000 karyawan dan berkomitmen untuk memvaksinasi seluruh karyawan langsung dan tidak langsung, dengan jumlah sekitar 65.000 orang.

“Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, kami tetap teguh dalam komitmen kami untuk menyesuaikan bisnis kami sesuai dengan tatanan normal baru dan mendukung upaya Indonesia menuju pemulihan ekonomi nasional. Kami sangat mengapresiasi dan mendukung penuh langkah-langkah pemulihan dari pemerintah, seperti melalui program Gotong Royong, dan melalui ragam inisiatif kami terus berupaya memberi dukungan bagi komunitas – khususnya bagi UMKM yang terdampak – dan juga bagi para karyawan dan mitra kami, tutup Mindaugas.

Tentang PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna)

Didirikan pada tahun 1913, Sampoerna – yang merupakan afiliasi dari Philip Morris International Inc. – adalah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia, dengan kegiatan utama berfokus pada produksi dan penjualan rokok kretek. Sampoerna memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang terkenal seperti Sampoerna A, Raja Kretek legendaris Dji Sam Soe, Sampoerna U, dan Sampoerna Kretek. Sampoerna juga mendistribusikan merek rokok Marlboro di seluruh Indonesia melalui perjanjian distribusi jangka panjang dengan PT Philip Morris Indonesia.

Sampoerna memiliki dan mengoperasikan enam pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Malang, dan Karawang. Sampoerna juga bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret di Pulau Jawa – dengan total jumlah tenaga kerja sekitar 65.000 karyawan, yang sebagian besar bekerja di lini produksi Sigaret Kretek Tangan. Sampoerna mendistribusikan produknya melalui 112 kantor area penjualan dan distribusi di seluruh Indonesia.

Sampoerna merupakan salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Saham Sampoerna diperdagangkan dengan kode saham “HMSP”.

Sumber : https://pressrelease.kontan.co.id/release/sampoerna-melaporkan-hasil-fy-2020-tegaskan-komitmen-dukung-pemulihan-ekonomi-nasional?page=all

0 comments:

Post a Comment