Thursday, May 6, 2021

Peluang dan Tantangan Pasar UMKM Bagi Startup Indonesia

 


Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) saat ini merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, dengan kontribusi sekitar 60 persen dari Produk Domestik Bruto tanah air. Data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah mencatat bahwa jumlah pelaku UMKM mencapai lebih dari 64,2 juta orang dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

Dalam mengembangkan usahanya, pelaku UMKM kerap menghadapi berbagai tantangan. Menurut Ketua Asosiasi UMKM Ikhsan Ingratubun, beberapa permasalahan klasik yang masih menjadi persoalan bagi pelaku UMKM di antaranya adalah soal pemasaran, tingkat pendidikan, akses teknologi, permodalan, Sumber Daya Manusia (SDM), hingga iklim usaha yang kurang kondusif.

“Yang terpenting adalah iklim usaha yang kondusif. Seperti kemarin ada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), itu sangat berdampak ke UMKM. Sekarang perkembangannya cukup menggembirakan walau belum sepenuhnya pulih,” ungkapnya.

Berdiri sejak 2016, Rahsa Nusantara adalah UMKM penjual racikan jamu herbal dan rempah yang dikemas secara modern. Untuk proses produksi, mereka bekerja sama dengan petani dan perempuan-perempuan di area urban. Dan salah satu tantangan terbesar yang mereka alami, menurut sang Chief Financial Officer (CFO) Sandy Triadi, adalah pengembangan SDM.

Seiring dengan perkembangan bisnisnya, Rahsa Nusantara membutuhkan karyawan untuk mengatur pembukuan, akuntansi, hingga perpajakan. Sayangnya, kondisi keuangan perusahaan belum mencukupi untuk merekrut karyawan penuh waktu.
Setelah bertemu dengan komunitas sesama pelaku UMKM dalam sejumlah acara, Sandy pun mendengar informasi mengenai berbagai layanan dan teknologi yang ditawarkan oleh startup teknologi, yang disebut-sebut dapat mengatasi persoalannya. Alhasil sejak tahun 2018, dia pun memutuskan untuk mulai menggunakan layanan asisten virtual Halofina. Setahun setelahnya, ia pun berlanjut menggunakan aplikasi pembukuan dari startup lain yang memang dibuat khusus untuk UMKM.

“Untuk memperbaiki record dan tata kelola, karena kalau manual kami tidak punya kemampuannya. Kalau dibantu software jadi ketahuan untung ruginya berapa,” ungkapnya.

Sumber : https://id.techinasia.com/peluang-dan-tantangan-pasar-umkm-bagi-startup-indonesia

0 comments:

Post a Comment