Wednesday, April 7, 2021

Pembekalan Kewirausahaan Persiapkan Santri Menuju Era Digital 5.0

Pembekalan keilmuan santri menuju era digital. (Istimewa)

Para santri perwakilan pondok pesantren di Jember dibekali pelatihan kewirausahaan di Batu sejak 5-8 April. Capacity building ini digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember bersama Halal Center Bahrul Maghfiroh Malang.

Sebanyak 26 peserta yang hadir diberi pemahaman ilmu menyambut era digital 5.0 sehingga mampu bersaing dan mengembangkan ekonomi pesantren. Peserta diharapkan bukan hanya menguasai ilmu agama tapi mulai mengenal spirit entrepreneurship.

Ekosistem halal dan implementasi ekonomi syariah menjadi tema utama yang disampaikan lansung Prof Mohammad Bisri, MS, mantan rektor UB (Universitas Brawijaya) yang sekarang fokus mengelola Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang.

Pembekalan santri menuju era digital 5.0. (istimewa)

Selanjutnya Tri Darmanto, Direktur Halal Center Bahrul Maghfiroh, membekali peserta dengan materi business mindset terutama terkait unit-unit usaha yang ada di pondok pesantren. Para praktisi bisnis akan melengkapi dengan materi manajemen bisnis, manajemen keuangan, digital marketing, branding dan inovasi agrobisnis. Pengalaman semua pemateri diharapkan bisa meningkatkan kapasitas dan kompetensi para santri.

Disruptions terjadi di banyak sektor bisnis, memaksa banyak pebisnis berpikir keras agar bisa bertahan, bukan lagi memenangkan persaingan. UKM yang dikenal lebih lincah justru memiliki daya tahan lebih kuat dibanding perusahaan besar. Saat ini momentum UKM bisa menyalip di tikungan, diharapkan bisa dicapai para UKM binaan Bank Indonesia Jember.

“Sementara halal telah menjadi isu penting di segala aspek kehidupan, bahkan ke depan UKM harus sadar tentang Sistem Penjaminan Halal Internal (SPMHI). Saat ini banyak ditemukan fakta masih banyak pelaku bisnis belum memahami filosofi halal dengan benar,” kata pemateri.

Edukasi harus terus dilakukan agar muncul perilaku dan budaya baru di semua tahapan bisnis termasuk masyarakat sebagai konsumen. Halal harus terjadi dari hulu sampai hilir, semua proses dikawal secara ketat. Nantinya konsumen akan tenang ketika semua produk yang dibeli sudah memenuhi persyaratan halal. Halal bisa menjadi added value bagi UKM agar bisa memenangkan persaingan.

Bahrul Maghfiroh bekerja sama dengan PT Narendra Food BM sendiri telah memproduksi keju mozzarella dan bisa menjadi contoh produk kreatif yang dikelola pondok pesantren. Selama ini mampu memproduksi 4-5 ton keju per bulan mozzarella dan dipasarkan online ke seluruh kota di Indonesia. Peserta akan dikenalkan proses sejak produksi dan bagaimana menguasai pasar.


sumber : https://malangvoice.com/pembekalan-kewirausahaan-persiapkan-santri-menuju-era-digital-5-0/
 

0 comments:

Post a Comment