 |
| UKM : Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi dan UKM Sumsel, Dr Mega Nugraha. (SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA) |
Salah satunya sektor usaha masyarakat yang menjadi lebih banyak tiga kali lipat dari sebelum adanya wabah ini.
Dalam catatan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel, ada lebih dari 427 ribu Usaha Kecil Menengah (UKM) di berbagai kota dan kabupaten di Sumsel.
Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi dan UKM Sumsel, Dr Mega Nugraha mengatakan, jumlah UKM yang terdata pada Tahun 2020 melonjak drastis dibandingkan tahun 2019.
Pada tahun 2019 hanya ada162 ribu UKM, kemudian pada Tahun 2020 lalu per Desember sudah 427 ribu UKM.
"Artinya sudah lebih dari dua kali lipat bertambah, paling banyak penambahan di Kota Palembang dan di daerah sekitarnya," ujarnya, Selasa (12/1/2021).
Bertambah banyaknya jumlah UKM ini dipengaruhi banyak faktor, seperti banyak karyawan yang terdampak atau terkena PHK perusahaan, dirumahkan dan lain sebagainya.
Sehingga ketika dalam keadaan pengangguran, dan peluang kerja yang sempit, ide untuk membuka usaha sangat mungkin untuk dilakukan.
"Banyak dari warga kita yang kena PHK atau yang sementara dirumahkan.
Atau bisa jadi pegawai sebuah UKM juga tapi dirumahkan, nah itu mereka ada yang buka usaha sendiri juga untuk bertahan," ujarnya.
Ide membuka usaha banyak dilakukan dengan memproduksi makanan, barang atau kerajinan yang menarik.Hal ini terlihat dari penambahan UKM yang masih didominasi sektor kuliner dan handcraft.
Bahkan tidak hanya pegawai yang memiliki ide berbisnis, namun kalangan UKM juga berasal dari pemilik tenant mal hingga mahasiswa yang berkuliah daring."Seperti yang kita tahu PSBB beberapa waktu yang dilakukan membuat mal minim jam operasi, sehingga banyak yang tutup.
Akhirnya banyak yang beralih dari penjual baju menjadi pelaku usaha UMKM," kataya.
0 comments:
Post a Comment