Tuesday, April 14, 2020

Gandeng Microsoft, Pemerintah Dorong Transformasi Digital PLN dan Pertamina

Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan dalam acara 1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum di Jakarta, Senin (10/2/2020). Bisnis - Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggandeng Microsoft untuk mendorong transformasi digital di PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa kerja sama ini sejalan dengan salah satu pilar kementerian yakni, teknologi dan kepemimpinan. Dia mengharapkan kerja sama ini bisa menciptakan nilai tambah bagi kedua perusahaan pelat merah di sektor energi itu, serta mendukung transparansi data berbasis teknologi.
“Saat ini kita memiliki 800 BUMN, termasuk anak usahanya. Kita bisa terdistrupsi atau tertinggal jika kita masih mengelolanya dalam cara tradisional. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk bekerja sama dengan Microsoft untuk mengembangkan dan mengoptimalisasi teknologi,” ujarnya di tengah-tengah seremoni penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina, PLN, dan Microsoft, Rabu (8/4/2020).
Dia mengatakan bahwa optimalisasi ini termasuk penerapan teknologi canggih, seperti penggunaan kecerdasaan buatan atau artificial intelligence (AI), optik internet, dan komputasi tingkat tinggi atau high performance computing. Dia mengatakan bahwa kolaborasi ini juga menekankan pada transformasi digital dan lingkungan berbasis teknologi.
Erick menyampaikan kerja sama ini diharapkan dapat mendorong transparansi data yang lebih baik di dua perusahaan BUMN tersebut. Dalam jangka panjang, menurutnya, hal ini juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan, efisiensi biaya, dan transapransi pengelolaan data yang lebih efisien dari hulu hingga hilir.
“Saya harap hal ini bisa mendorong Pertamina dan PLN menjadi perusahaan yang lebih kuat dan kompetitif,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kerja sama ini mencakup empat hal. Pertama, peningkatan kapabilitas digitalisasi BUMN. Kedua, meningkatkan keberlanjutan bisnis BUMN. Ketiga, menjadikan BUMN sebagai pusat inovasi. Keempat, mendorong BUMN menjadi perusahaan global.
Salah satu kerja sama yang akan dilakukan antara Microsoft dengan PLN adalah pengembangan managemen pintar atau smart grade management. Pengembangan juga standar serba pintar juga akan diterapkan untuk pengelolaan rantai pasok.
“Efisiensi juga bagaimana procurement, supaya jangan sampai nanti jatuh tempo sistem pengadaan akrhinya membuat masalah-masalah yang pernah kita hadapi,” ujarnya.
Selain itu, kerja sama ini melibatkan analisis pengelolaan big data milik PLN agar bisa lebih efisien. Hal ini akan diikuti dengan pengembangan dasbor eksekutif bagi direksi PLN agar bisa memantau kinerja dan KPI-nya secara transparan.
“BOD juga punya data dashboard, sehingga mereka bisa pantau target dan KPI-nya, karena ini bagian transparansi, karena ke depan ktia harus lebih efisien, apalagi kita lihat corona virus hari ini, mau tidak mau konsolidasi harus terjadi, dan supaya kontribusi terhadap negara dan servis terhadap rakyat.”
Adapun, bagi Pertamina, Microsoft akan membantu perusahaan ini untuk mengembangan program filantropi berbasis kecerdasan buatan. Program ini akan berfokus pada isu kerberlanjutan bumi dan perubahan iklim.
“Selain itu, untuk kedua BUMN ini, Microsoft akan memberikan program kurikulum berbasis teknologi, dan eksplorasi model pembelajaran untuk pengembangan SDM,” tambahnya.
Terakhir, kerja sama yang akan dilakukan juga akan dilakukan pada modernisasi infrastruktur teknologi pendukung. Salah satunya pengembangan pusat data berbasis komputasi awan, aplikasi, dan pengelolaan data aset.
Dia mengatakan bahwa kerja sama ini akan menjadi awalan dari transformasi teknologi di BUMN. Erick mengharapkan kerja sama atau transformasi serupa dapat diikuti oleh perusahaan BUMN di sektor industri lainnya.

0 comments:

Post a Comment