Friday, March 27, 2020

Gerakan “Di Rumah Aja” Lawan Corona Belum Menyasar Pekerja Harian, Politisi Demokrat Ungkap Penyebabnya

Image

AKURAT.CO, Pemerintah terus menggaungkan gerakan dirumah aja. Imbauan ini diberlakukan kepada seluruh masyarakat sebagai salah satu upaya perlawanan atau pencegahan penyebaran Covid-19 atau Virus Corona.

Namun nyatanya, Minggu (22/3/2020) ini, masih banyak warga khususnya di Kota Bekasi melakukan rutinitas kerja. Terutama pada para pekerja yang mendapat penghasilan harian.

“Salah satu penyebab sulitnya warga ‘diam di rumah’ adalah karena pekerjaannya yang menuntut untuk mencari nafkah harian. Utamanya adalah pekerja harian mandiri seperti UKM, Online transportasi dan sejenisnya,” kata Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bekasi Ronny Hermawan, Minggu (22/3/2020) saat dikonfirmasi.

Sebabnya adalah mereka tertuntut untuk melakukan pembayaran kredit bulanan. Dengan demikian, Ronny menyerankan agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat mengusahakan insentif kepada para debitur.

“Misalnya kredit UKM, kredit kendaraan roda dua yang biasa dipakai ojek online dan sejenisnya. Pemerintah bisa Kasih penundaan 2 bulan ini, lalu di pindahkan ke ujung agar dalam 2 bulan ini tidak kena beban (denda),” jelas dia.

Dengan diberlakukan sistem seperti ini, Ronny meyakini masyarakat bisa mewujudkan perintah pemerintah dalam menanggulangi dan menekan angka penyebaran Virus Corona dengan cara diam dirumah atau stay home.

“Semua cicilan masyarakat kelas menengah dan bawah seperti cicilan rumah, cicilan UKM, cicilan motor bisa dibatasi dengan nominalnya. Tidak dihapus tapi di tunda selama 2 bulan, akan sangat membantu orang untuk stay home sebagai upaya mendukung pemerintah memutuskan dan mengurangi rantai penyebaran Virus Corona,” pungkasnya.[]


0 comments:

Post a Comment