Sunday, February 9, 2020

Tempat Ibadah di Samarinda Disediakan Quick Response Code

Tempat Ibadah di Samarinda Disediakan Quick Response Code

Indonesiainside.idSamarinda – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim telah mengizinkan penggunaan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) pada tempat-tempat ibadah di Kota Samarinda. Penggunaan QRIS ini diharapkan dapat mempermudah bagi jamaah dan umat keagamaan jika ingin menyumbangkan sedekahnya.
“Di Samarinda telah kita serahkan sistem QRIS ini kepada pengelola Masjid Sirathal Mustaqim Samarinda Seberang, Gereja Immanuel Samarinda kota, hingga Buddhist Center. Nantinya penggunaan QRIS ini akan kita perluas untuk kota-kota lainnya di Kaltim,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono, Sabtu (8/2).
Menurutnya penempatan QRIS di tempat-tempat ibadah akan memudahkan penderma yang ingin menyumbangkan uangnya. Tentu penggunaan QRIS ini akan jauh lebih mudah karena penyumbang hanya menempelkan telepon pintar mereka ke kode QR (Quick Response) yang tersedia.
Penggunaan QRIS ini akan menyasar kaum yang lebih berumur, yang selama ini jika ingin menyumbang atau bersedekah selalu menggunakan uang tunai.
“QRIS ini selain mudah digunakan, minim dalam investasi dan praktis, tentu saja juga merupakan salah satu gaya hidup modern yang mengikuti perkembangan zaman,” ucapnya.
Hingga Januari 2020, terdapat 32.452 merchant QRIS di Kaltim, dengan merchant terbanyak berada di Kota Balikpapan sebanyak 11.377 merchant dan di Kota Samarinda sebanyak 9.761 merchant.
Selanjutnya, ujar Tutuk, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim bersama lembaga Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) akan memperluas penggunaan QRIS dan merchant penyedia layanan di lingkungan perguruan tinggi, pasar tradisional dan lokasi wisata.
“Kita akan terus kembangkan metode mobile payment yang berkembang pesat saat ini dengan memanfaatkan Quick Response Code. Ini merupakan salah satu bentuk transformasi digital di sistem pembayaran Indonesia untuk membantu percepatan pengembangan Ekonomi Keuangan Digital,” ujarnya. (YAN)

0 comments:

Post a Comment