DENPASAR, iNews.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bali mempercepat penerapan digitalisasi birokrasi. Pola manual yang menghabiskan banyak kertas diharapkan mulai dikurangi.
"Demikian kemajuan yang telah terjadi di luar sana, sementara kita masih ketinggalan terlalu jauh. Kita malu dengan nama besar Bali kalau masih bertahap dengan pola manual," kata Sekda Bali, Dewa Made Indra di Denpasar, Senin (3/2/2020).
Dia mengatakan, beberapa hal yang bisa mulai dengan pola digital adalah penyampaian materi pelatihan seperti Diklat, Bimtek, Prajabatan dan lainnya. Menurutnya, sudah saatnya birokrasi untuk memulai tradisi menyiapkan materi dalam bentuk digital.
Selain itu, setiap kali menyampaikan undangan agar jajaran birokrasi di Bali tak lagi dalam bentuk kertas.
"Ada beberapa hal yang polanya bisa diubah untuk mengurangi penggunaan kertas, seperti pengiriman surat undangan rapat tak perlu lagi dalam bentuk hard copy, namun dikirim melalui sistem online, seperti email, WA dan sejenisnya," katanya.
Dia berkeyakinan, aparat birokrasi Bali punya kemampuan untuk percepatan transformasi birokrasi ke arah digital.
Terkait transformasi birokrasi, ia juga tak ingin pola penumpukan anggaran di akhir tahun menjadi sebuah kebiasaan.
Menurutnya, proses tender pengadaan barang dan jasa sudah selesai di bulan Maret. Dengan pola ini, tak terjadi lagi penumpukan realisasi di akhir tahun anggaran.
"Utamakan program prioritas sesuai dengan arahan Bapak Gubernur," ujarnya.
0 comments:
Post a Comment