Ibu Kota Pindah, Tahap Awal Pembangunan Seluas 6 Ribu Hektare
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil mengatakan tahap awal pembangunan Ibu kota baru di Kalimantan akan dimulai pada lahan seluas 6 ribu Ha.
"Sebagian besar itu tanah hutan, tak ada masalah. Kalau tanah masyarakat akan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya saat konferensi pers di Hotel Shangri-La, Jakarta, selasa (21/1/2020).
"Sebagian besar itu tanah hutan, tak ada masalah. Kalau tanah masyarakat akan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya saat konferensi pers di Hotel Shangri-La, Jakarta, selasa (21/1/2020).
Dia mengatakan sudah menggelar rapat delineasi terkait persiapan lahan untuk pembangunan ibu kota baru di Kalimantan. Rapat tersebut diantaranya membahas lahan mana yang bisa menjadi ibukota baru.
"Kita perkirakan yang dibicarakan sekitar 400 ribu Ha. Dalam rapat delineasi ada 256 ribu, akan diambil 56 ribu untuk ibu kota," katanya lagi.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Himawan Arief mengatakan akan dibuat percepatan tata ruang dan master plan. "Akan membuat suatu perencanaan matang, sustainable. Isinya macam-macam di dalam kawasan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Himawan Arief mengatakan akan dibuat percepatan tata ruang dan master plan. "Akan membuat suatu perencanaan matang, sustainable. Isinya macam-macam di dalam kawasan," ujarnya.
Sebagai informasi, pekan lalu Presiden Joko Widodo sempat memamerkan soal ibu kota baru kepada bankir, CEO industri jasa keuangan hingga Gubernur DKI Anies Baswedan. Dia mengungkapkan, Ibu kota baru ini tak hanya menjadi Green City, tapi juga smart City.
"Jangan berpikir kita ingin memindahkan gedungnya. Tapi untuk lebih detailnya kalau perencanaannya sudah selesai 100 persen. Sangat hijau. Green city. Smart city. Otonomy city. Otonomus dan electric vehicle saja. Selain itu tak boleh," tegasnya.
"Jangan berpikir kita ingin memindahkan gedungnya. Tapi untuk lebih detailnya kalau perencanaannya sudah selesai 100 persen. Sangat hijau. Green city. Smart city. Otonomy city. Otonomus dan electric vehicle saja. Selain itu tak boleh," tegasnya.
0 comments:
Post a Comment