Sunday, May 27, 2018

Digitalisasi UMKM Jadi Senjata untuk Bersaing

"Digitalisasi UMKM adalah senjata untuk bersaing dengan daerah-daerah lainnya. Maka dari itu sebagai kota jasa dan perdagangan, Pangkalpinang tidak akan berkembang tanpa mengikuti perkembangan dunia digitalisasi," ujarnya ditemui Okezone.
Dhimas menjelaskan, akan terus menggelorakan semangat wirausaha agar pertumbuhan ekonomi di Kota Pangkalpinang khususnya harus meningkat, melalui beberapa program digitalisasi UMKM.
"Jadi dengan progam utama kita yakni digitalisasi UMKM, karena tanpa digitalisasi kami pikir untuk zaman sekarang ini era digital kita akan jauh tertinggal dengan daerah-daerah lain. Apalagi kota kita adalah jasa dan perdagangan, jadi digitalisasi adalah mutlak diperlukan," terangnya.
Kata dia, Hipmi akan terus menularkan virus-virus entrepreneurs, virus-virus wirausaha agar pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah meningkat dan tumbuh. Tentunya membutuhkan banyak pengusaha.
"Kita akan menularkan virus-virus entrepreneurs, dan wirausaha guna meningkatkan perekonomian di daerah dan itu memang harus banyak pengusaha. Kita juga siap berkontribusi, bersinergi lagi dengan pemerintah, masyarakat, para pengusaha pemula dan seluruh anak muda Pangkalpinang harus jadi pengusaha," tuturnya.
"Karena zaman sekarang udah enggak ada lagi alasan untuk tidak berusaha. Melalui smartphone, online pun kita sudah berusaha dan kita siap membangun Pangkalpinang lebih baik lagi ke depannya," timpal Dhimas.
Kehadiran mereka diharapkan menjadi magnet pengusaha pemula (newbie) untuk berwirausaha.
"Jadi tak ada lagi alasan anak muda untuk tidak berusaha, karena negara sudah menyediakan programnya pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), fasilitas, dan lainnya. Kami juga mengajak anak muda untuk bergabung dengan Hipmi, karena jaringan kami cukup luas untuk di seluruh Indonesia demi menghadapi kendala yang ada," ungkapnya.
Menurut Dhimas, sebagai kota jasa dan perdagangan. Pangkalpinang epicenternya Bangka Belitung, dan Pangkalpinang adalah etalase, semua berbasis industri yang harus dikembangkan selain wisata di Bumi Serumpun Sebalai ini. Pasalnya, dengan industri bisa menyiapkan lapangan pekerjaan yang lebih banyak.
"Kita juga selalu mendorong pemerintah daerah, dan pusat untuk selalu memberikan fasilitasnya. Karena kita tau permodalan menjadi kendala utama untuk menjadi pengusaha, padahal kita bisa bekerjasama. Di sini jaringan sangat luas untuk bisa menghadapi kendala-kendala yang ada untuk segera berwirausaha," imbuhnya.
Dikesempatan sama, Plt. Walikota Pangkalpinang, Asyraf Suryadin menyatakan Hipmi merupakan salah satu penggerak ekonomi dan para pengusaha serta pedagang.
"Kami juga berkeinginan mereka menjadi pintu masuk para pengusaha menjadi lebih baik. Pengusaha harus kreatif dan kami siap bersinergi. Ini merupakan bagian usaha kita untuk mendorong gerak ekonomi lebih maju," urainya seraya optimis.
Sejatinya, Asyraf menganggap kader Hipmi sangat penting bagi pergerakan ekonomi daerah khususnya di Bangka Belitung, Kota Pangkalpinang.
"Saya dulu waktu kuliah sempat menjadi pengusaha di Yogyakarta, mencoba bisnis konveksi, tetapi Tuhan menyesatkan jalan saya hingga menjadi Plt Walikota Pangkalpinang dan disambut gelak tawa kader Hipmi dan tamu undangan. Saya membuka pintu rumah dinas saya 24 jam buat teman-teman Hipmi untuk audiensi dengan pemerintah kota," pungkasnya.
(rzy)
sumber:https://economy.okezone.com/read/2018/02/26/320/1864702/digitalisasi-umkm-jadi-senjata-untuk-bersaing

0 comments:

Post a Comment