Sunday, February 13, 2022

Saat UMKM Lamongan Unjuk Gigi di Acara Iwapi


 Lamongan - Lamongan memiliki beragam produk UMKM yang megilan (mantap). Seperti dalam pameran produk UMKM yang dihelat Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Lamongan.

Beragam produk mulai dari makanan ringan hingga produk tenun dan batik khas Lamongan, mulai bergeliat dan bangkit dari pandemi. Beragam produk ini mampu menggerakkan roda ekonomi di Lamongan yang sempat terpuruk karena pandemi COVID-19.

"Lamongan memiliki beragam produk UMKM dari mulai makanan ringan hingga kain tenun dan batik yang memang memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan produk UMKM dari daerah lain," kata Bupati Lamongan Yuhronur Effendi saat mengantar Pimred detikcom Alfito Deanova Ginting, jalan-jalan melihat pameran produk UMKM yang berlangsung di halaman Pendopo Lokatantra Lamongan, Sabtu (12/2/2022).

Ketua Iwapi Lamongan Anis Yuhronur Effendi menambahkan, di pameran yang digelar dalam rangka HUT Iwapi ke-47 ada 25 pelaku UMKM. Mulai olahan makanan hingga kerajinan dan aksesoris.

Pelaku UMKM ini, lanjut Anis, menampilkan beragam produk mereka di pameran yang berlangsung selama sehari itu. Tercatat ada lebih dari 100 produk yang dipamerkan di acara ini.

"Produk yang ditampilkan di antaranya olahan makan dan minuman, batik tulis konveksi, tas sepatu, tenun ikat hingga kerajinan aksesoris," imbuhnya.

Sementara Bupati Lamongan Yuhronur Effendi atau yang akrab disapa Pak Yes menambahkan, pandemi yang sudah berlangsung hampir 2 tahun ini dirasakan sangat berat. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Lamongan juga sempat terkontraksi karena pancemi ini. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Lamongan perlahan-lahan mulai bangkit berkat peran serta UMKM Lamongan.

"Terima kasih kepada Iwapi yang juga turut serta menggerakkan roda ekonomi masyarakat sehingga perlahan pertumbuhan ekonomi Lamongan semakin naik," tutur Pak Yes.

Menurut Pak Yes, fokus Lamongan untuk mendorong pemulihan sosial ekonomi terus dilakukan melalui pemberdayaan UMKM dan pengembangan ekonomi kreatif melalui program peningkatan nilai tambah ekonomi kerakyatan, dengan memberikan ruang yang lebih luas kepada UMKM untuk bisa bangkit.

"Pada APBD 2022 tema pembangunan kami adalah pembangunan sosial ekonomi serta pemantapan terutama pada pelayanan dasar, pengentasan kemiskinan serta pembangunan infrastruktur. Itu artinya apa yang kita lakukan ini adalah ikut serta untuk mendukung kebangkitan ekonomi yang kita mulai di tahun 2022. Ini khususnya bagaimana kita memberikan ruang yang lebih luas lagi kepada UMKM untuk bisa bangkit," terang Pak Yes.

Untuk memberikan spirit dan ruang yang lebih untuk UMKM, Lamongan memfasilitasi pemasaran baik melalui online maupun offline. Fasilitasi secara offline dilakukan melalui berbagai gerakan seperti #ayobeliproduklamongan, #ayoditumbasi, juga kerja sama dengan waralaba bahkan ekspor internasional.

Sedangkan fasilitasi secara online, Pemerintah Kabupaten Lamongan menyediakan aplikasi Pasar Online Lamongan (POL) dan Lala (Lapak Lamongan). Selain itu, diungkapkan pula oleh Pak Yes, upaya untuk mengangkat UMKM di Lamongan untuk dapat tetap bertahan saat pandemi adalah dengan adanya taman tematik atau desa wisata, juga melalui gerakan #ayodolennanglamongan yang mana upaya tersebut merupakan pasar bagi pelaku UMKM.

"Alhamdulillah setelah kita evaluasi taman-taman ini cukup efektif untuk dijadikan pasar bagi UMKM, untuk berjualan dan bertahan di tengah pandemi. Di Lamongan ini di desa wisata tidak hanya sektor UMKM yang bergerak, di dalamnya ada sektor hiburan, tempat bermain anak, bahkan perpustakaan desa, itu semua luar biasa dan ini dilakukan dalam rangka Jatim moncer," pungkas Pak Yes.

0 comments:

Post a Comment