Monday, July 12, 2021

Wali Kota Mojokerto Borong Makanan di Warteg


KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Wali Kota Ika Puspitasari memborong makanan di warteg Bu Wiwin Jalan Brawijaya, Kecamatan Kranggan, Jumat (9/7). Ning Ita, sapaan akrab wali kota mengatakan, langkah membeli makanan itu sebagai bentuk dukungan terhadap para pelaku usaha kuliner selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Kota Mojokerto yang berlaku 3-20 Juli.

Ning Ita mengatakan, dengan diberlakukannya PPKM darurat membawa dampak besar terhadap banyak sektor. Terutama para pelaku usaha mikro (UKM) yang bergerak pada bidang kuliner. ’’Adanya PPKM darurat memang banyak sekali yang merasa berat. Apalagi masyarakat Kota Mojokerto yang didominasi oleh pelaku UKM dan pekerja kuliner,’’ terangnya.

Terlebih, selama PPKM darurat ini, hampir seluruh kegiatan masyarakat dilakukan pembatasan. Pun demikian dengan pelaku usaha makanan dan minuman. Meski tetap diperbolehkan membuka usahanya, namun jam operasional dibatasi maksimal hingga pukul 20.00.

Selain itu, para pedagang juga tidak boleh lagi melayani masyarakat secara dine-in atau makan di tempat. ’’Tapi bukan berarti aturan PPKM darurat ini menutup rezeki bagi mereka (pelaku usaha). Karena masih ada alternatif delivery dan take away atau dibungkus yang masih menjadi peluang sangat besar,’’ tandasnya.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto ini menyebutkan, aturan PPKM darurat tersebut sejauh ini telah diterapkan pengelola Warung Bu Wiwin. Warteg yang berada di Jalan Brawijaya Kota Mojokerto ini sebelumnya membuka pelayanan penuh 24 jam.

Namun, sejak diberlakukannya PPKM darurat, pengelola taat untuk menutup warung pada pukul 20.00. Selain itu, warung Bu Wiwin juga hanya melayani pesan antar dan bungkus saja. Meskipun, kata Ning Ita, salah satu warteg favorit dengan menu terlengkap di Kota Onde-Onde tersebut sebenarnya telah memiliki pelanggan tetap yang tak terhitung lagi jumlahnya. ’’Tapi Warung Bu Wiwin ini tetap taat dengan aturan PPKM darurat. Dan, itu bukan berarti mengurangi rezeki dari seluruh pekerjanya yang ada puluhan jumlahnya,’’ bebernya.

Karena itu, wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini mengajak semua para pelaku usaha kuliner lainnya untuk patuh terhadap PPKM darurat. Dan, pihaknya juga meminta pedagang untuk tidak patah semangat. Sebab, tujuan dari pembatasan tak lain untuk menyelamatkan dan melindungi masyarakat dari paparan Covid-19.

’’Semoga ikhtiar dalam dua minggu ini benar-benar menghasilkan menurunkan angka keterpaparan Covid-19 secara drastis. Sehingga nanti tanggal 20 Juli sudah menjadi hari terakhir PPKM darurat dan tidak ada perpanjangan lagi seperti harapan kita bersama. Agar bisa berhasil, maka ayo kita semuanya harus taat,’’ pungkasnya.

Sumber : https://radarmojokerto.jawapos.com/read/2021/07/13/275103/wali-kota-mojokerto-borong-makanan-di-warteg 

0 comments:

Post a Comment