Sunday, July 4, 2021
MenkopUKM Dukung Wirausaha Mahasiswa Majukan Sektor Riil
INFO NASIONAL - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendukung mahasiswa untuk berwirausaha serta aktif terjun ke sektor riil. “Pada kesempatan ini saya ingin mengajak mahasiswa memaksimalkan kompetensi yang dimiliki untuk memajukan sektor riil seperti pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan,” katanya pada acara Pelepasan KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2021 ke Seluruh Indonesia, Jumat 2 Juli 2021.
Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor Universitas Gadjah Mada, Panut Mulyono; Direktur DPKM, Irfan Dwidya Prijambada; Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat KAGAMA, Ganjar Pranowo; serta seluruh peserta KKN-PPM Universitas Gadjah Mada.
Dalam paparannya, Teten mengucapkan selamat dan sukses atas Prosesi penerjunan/ pelepasan KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2021. “Semoga segera melahirkan wirausahawan-wirausahawan unggul dan tangguh menghadapi setiap perubahan,” katanya.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) 2021 itu diikuti sebanyak 6.029 mahasiswa baik secara daring maupun bauran ke-74 Kabupaten/Kota di 24 Provinsi seluruh Indonesia.
Teten sekaligus mengingatkan semua untuk bersama-sama meningkatkan penerapan dan sosialisasi protokol kesehatan di manapun berada sehingga bisa bersama-sama memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
Ia menyambut baik salah satu tema KKN-PPM UGM tahun ini yakni Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Pemberdayaan Ekonomi Berbasis UMKM dan Bumdes yang disebutnya relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.
“Sebagaimana kita ketahui, struktur ekonomi nasional didominasi 99 persen oleh UMKM. UMKM berkontribusi 60 persen terhadap PDB nasional dan 97 persen tenaga kerja. Baiknya ekonomi nasional kita sangat ditentukan baiknya UMKM kita,” kata Teten.
Di sisi lain, ia menambahkan, pandemi mengubah gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat. UMKM yang bertahan di tengah pandemi adalah yang mampu beradaptasi dan bertransformasi masuk ke dalam ekosistem digital.
Pihaknya mencatat, saat ini 21 persen (sekitar 13,7 juta) UMKM Indonesia telah hadir dalam platform digital, tahun 2020 lalu masih di angka 13 persen (sekitar 8 juta) dan target 30 juta UMKM (sekitar 47 persen) onboarding digital di akhir 2024.
“Digitalisasi memegang peranan penting dalam percepatan pemulihan ekonomi dan mendorong UMKM Indonesia semakin kuat dan berdaya,” kata Teten.
Selama pandemi, terdapat 38 persen pengguna internet baru dengan rerata waktu online per harinya 4,3-4,7 jam per orang sebagaimana riset Google, Temasek, Bain, pada 2020.
Bahkan World Bank (2021) juga menyebutkan 80 persen UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital memiliki daya tahan lebih baik di mana 74,1 persen mengandalkan e-commerce; dengan profil usaha 51 persen adalah reseller; dan produsen hanya mencapai 11 persen.
Sementara asosiasi e-commerce Indonesia (IdEA) pun mencatat selama pandemi terjadi kenaikan penjualan pada platform e-commerce sebesar 25 persen. Artinya, masyarakat Indonesia terutama pelaku UMKM telah keluar dari zona nyaman dan beradaptasi untuk bertahan.
“Kami terus mendorong UMKM Go-Digital dengan beberapa pendekatan yakni peningkatan literasi digital, kapasitas dan kualitas usaha. Dan perluasan pasar digital melalui Kampanye BBI, On-boarding platform pengadaan barang & jasa (LKPP, PaDI), Live Shopping dan Sistem Informasi Ekspor UMKM,” kata Teten.
Di samping itu juga mengoptimalkan dropshipper yang memiliki rekanan UMKM lokal untuk dikerjasamakan sebagai agen penyedia produk UMKM yang sudah masuk ke dalam ekosistem digital. Hal ini untuk memperkuat keberlanjutan dan meningkatkan transaksi UMKM yang sudah onboarding.
Sumber : https://nasional.tempo.co/read/1479621/menkopukm-dukung-wirausaha-mahasiswa-majukan-sektor-riil/full&view=ok
0 comments:
Post a Comment