Tuesday, June 8, 2021
Memperkenalkan e-Market untuk Kemajuan UMKM Bangsa
Jakarta, 8 Juni 2021– Secara umum, literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Dengan diluncurkannya Program Literasi Digital Nasional, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri; saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti kesiapan-kesiapan penggunanya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif.”
Dalam rangka mendukung Program Literasi Digital Nasional, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital untuk meluncurkan Seri Modul Literasi Digital yang memfokuskan pada empat tema besar; Cakap Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Aman Bermedia Digital. Diharapkan dengan adanya seri modul ini, masyarakat Indonesia dapat mengikuti perkembangan dunia digital secara baik, produktif, dan sesuai nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara.
Proses sosialisasi dan pendalaman Seri Modul Literasi Digital dilakukan dalam ranah media digital pun, dalam bentuk seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital yang menjangkau sebanyak 514 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Pada Senin, 7 Juni 2021 pukul 09:00 WIB, webinar dengan tema “Sosialisasi e-Market bagi Para Pelaku UMKM” diselenggarakan khusus bagi 14 Kabupaten/Kota di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yaitu Zainudin Muda Z. M., S.I.Kom., M.A (Dosen UGM & Japelidi), Alviko Ibnugroho, S.E., M.M (IAPA), Sandy Nayoan (Pengacara & Dosen Universitas Gunadarma), dan Pri Anton Subardio (CEO BUMDesa Mutiara Soka & Nemolab).
Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Zainudin Muda Z. M., S.I.Kom., M.A membuka webinar dengan berbagi tips bagi UMKM dalam cakap bermedia digital. “Mengapa (UMKM) harus cakap? Tidak cukup hanya mampu mengoperasikan berbagai perangkat TIK dalam Kehidupan sehari-hari, tetapi juga harus bisa mengoptimalkan penggunaanya untuk sebesar-besar manfaat bagi diri sendiri dan orang lain,” ia jelaskan. “Dengan bermedia sosial, UMKM bisa berbisnis; mereka akan dikenal luas, biaya lebih efisien, toko bisa diatur kapan buka kapan tutup, dan potensi pasar lebih luas,” tambahnya.
Topik “Tantangan dan Peluang E-marketing dalam UMKM” disampaikan oleh Sandy Nayoan. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bagaimana kita dapat memanfaatkan UMKM yang merupakan “Penyedia lapangan kerja tebesar, pemain penting dalam pengembangan, pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta penyumbang neraca pembayaran Indonesia.” Walau begitu, tidak jarang terjadi kasus yang berbasis etika perdagangan elektronik, seperti barang tidak sesuai yang dipromosikan. Pada dasarnya, sudah ada aturan legal e-marketing dalam PP No. 8 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). “Dalam melakukan PMSE, para pihak harus memperhatikan beberapa prinsip, yaitu itikad baik, berhati-hatilah, transparansi, keterpercayaan, akuntabilitas, keseimbangan, serta harus adil dan sehat,” jelasnya.
Alviko Ibnugroho melanjutkan seminar dengan pemaparan yang berjudul “Basic Knowledge dan Rules Usaha Online”, di mana ia jelaskan bahwa “Menurut data dari GlobalWebIndex, Indonesia adalah negara dengan tingkat adopsi commerce atas transaksi daring paling tinggi di dunia pada tahun 2019, dan pengguna internet digambarkan sebanyak 90% berada pada usia 19 hingga 60 tahun pernah melakukan pembelian produk atau jasa secara daring. Pada masa pandemi dari Januari hingga Juli 2020, pembelian daring terus meningkat, dan 72% responden menyatakan akan tetap melakukan transaksi daring pasca pandemi.” Ia pun menambahkan beberapa tips untuk mendukung kelancaran penjualan barang dan jasa di ranah online, seperti “Kenali nilai pada produk Anda, ciptakan website toko online, eksekusi content marketing, aktifkan media sosial, coba strategi email marketing (ikuti kursus chatbot), dan optimalkan word of mouth,” ia jelaskan pada peserta webinar.
Bicara soal digital safety, Pri Anton Subardio mengingatkan peserta webinar mengenai jenis-jenis penipuan di internet dan bagaimana menghindarinya. “Digital safety adalah sebagai sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman dan nyaman. Beberapa tips untuk melindungi data pribadi yang dapat diterapkan, misalnya gunakan password yang kuat dan berbeda pada setiap akun platform digital, selalu lakukan pembaruan perangkat lunak yang digunakan untuk meminimalisir risiko dan celah kebocoran, dan selalu waspada jika ada komunikasi mencurigakan, baik dari akun dengan identitas digital yang kita kenal maupun bukan,” ujarnya. Selain itu, ia memaparkan beberapa situs dan cara untuk melakukan pelaporan penipuan digital. “Laporkan kejahatan siber di sekitar kita melalui www.patrolisiber.id, laporkan SMS spam ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia atau kirim aduan ke akun Twitter-nya, dan jika kita mengalami penipuan digital melalui Instagram, kita dapat melaporkan ke akun @indonesiablacklist,” ia tambahkan.
Peserta seminar ikut berkontribusi pada pembahasan melalui beberapa pertanyaan yang diajukan saat sesi tanya-jawab. Sebagian besar dari pertanyaan itu mengarah pada strategi untuk memperkuat UMKM di Indonesia, seperti bagaimana cara mendorong para penggerak UMKM yang masih belum melek pada digitalisasi, khususnya di daerah atau wilayah terpencil. Adapun pertanyaan yang mengarah ke bagaimana membangun networking dan kolaborasi bagi UMKM sehingga kita dapat bersaing dengan kompetitor lainnya di pasar global maupun domestik, serta apa saja indikator yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk di e-Market.
Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital.” Ia juga memberikan apresiasi pada seluruh pihak yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional. “Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkrit di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Presiden Joko Widodo.
Seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital terbuka bagi siapa saja yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai literasi digital, sehingga sangat diharapkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Rangkaian webinar ini akan terus diselenggarakan hingga akhir 2021, dengan berbagai macam tema yang pastinya mendukung kesiapan masyarakat Indonesia dalam bermedia digital secara baik dan etis. Para peserta juga akan mendapatkan e-certificate atas keikutsertaan webinar. Untuk info lebih lanjut, silakan pantau akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.
Sumber : https://kilaskementerian.kontan.co.id/news/memperkenalkan-e-market-untuk-kemajuan-umkm-bangsa
0 comments:
Post a Comment