Thursday, June 3, 2021

Enam Juta UMKM Ditargetkan Masuk Pasar Digital Tahun ini



 JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menargetkan sebanyak 6 juta usaha mikro, kecil, dan menengah masuk ke pasar digital tahun 2021. Untuk mencapai target itu, gerakan memasarkan dan membeli produk buatan Indonesia terus digulirkan.


Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Odo RM Manuhutu mengemukakan, ekosistem digital yang berpihak pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diperlukan untuk mendorong pembelian produk-produk dalam negeri. Konsumen pun dapat menikmati produk lokal yang berkualitas.

Pada 2020, pelaku UMKM yang masuk ke pasar digital atau go digital bertambah 3,7 juta atau melampaui target 2 juta UMKM. Hal itu tercapai berkat kolaborasi erat antara kementerian/lembaga dan ekosistem digital, serta gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia. Tahun ini, pemerintah menargetkan 6 juta pelaku UMKM untuk go digital.

Dengan populasi 260 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar yang besar untuk menjual produk dalam negeri. Oleh sebab itu, akselerasi digitalisasi UMKM sangat penting dalam memperluas jangkauan pasar.

”Terobosan (promosi) tidak hanya terpusat di Jakarta, tetapi juga ke daerah-daerah. Tujuannya, meningkatkan kesadaran gerakan Bangga Buatan Indonesia sehingga yang dibeli adalah produk lokal buatan anak bangsa,” kata Odo, dalam konferensi pers virtual ”Kolektivisme 3 Startup untuk Maju Produk Indonesia”.

Dalam 1-2 bulan ke depan, pemerintah juga berencana meluncurkan program Go Digital Kredit untuk UMKM melalui kerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Asosiasi Ecommerce Indonesia (Idea). Dalam program kredit digital itu, pelaku usaha mikro bisa memperoleh kredit Rp 20 juta-Rp 25 juta dalam waktu 15-20 menit tanpa tatap muka. ”Tujuannya memberikan pinjaman kepada usaha-usaha mikro,” katanya.

Di sisi lain, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Keuangan berencana meluncurkan program Diskon Produk Bangga Buatan Indonesia. Tujuannya, menciptakan permintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri.

Upaya pemerintah mendorong pasar produk lokal melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia diperkuat dengan ekosistem jual-beli produk lokal. Usaha rintisan (start up) teknologi berbasis jaringan kemitraan, Mapan, menggandeng platform e-dagang Blibli.com dan usaha rintisan inkubasi bisnis UMKM Kaya.Id untuk mengampanyekan ”Maju Produk Indonesia”, melalui ekosistem jual beli produk lokal berbasis digital.

CEO Mapan Hendra Tjanaka menyebutkan, upaya memperkuat ekosistem jual beli produk lokal memerlukan strategi bisnis berbasis kolektivisme. Tidak hanya mendukung mitra usaha untuk berpenghasilan, tetapi juga perlu ekosistem yang kuat; mulai dari sisi konsumen, distribusi, hingga produsen produk lokal. Untuk tahap awal, pihaknya fokus pada mitra usaha di Jawa dan Sumatera Selatan.

”Kolaborasi ini bertujuan memperkuat ekosistem jual-beli produk-produk Indonesia. Produk lokal bisa mendapatkan ekosistem yang tepat untuk tumbuh. Ini kesempatan untuk menjadi mitra usaha dan menawarkan produk lokal dalam ekosistem ini,” kata Hendra.

Kolaborasi tiga usaha rintisan itu diharapkan mendukung usaha hulu-hilir UMKM, yakni lini produksi hingga distribusi, agar lebih efisien dan berdaya saing. Mapan yang saat ini menjaring 250.000 mitra usaha dan produsen yang menjual 82 persen produk lokal akan menjadi agen distribusi dan pemasaran, Blibli sebagai platform e-dagang untuk menopang sistem rantai suplai, dan Kaya.ID sebagai inkubator merek UMKM akan membantu menjamin kualitas produk dan mengembangkan merek produk UMKM.

Executive Vice President (EVP) Blibli for Business Heriyadi Janwar mengemukakan, kolaborasi itu diharapkan mempercepat transformasi digital produsen lokal Indonesia, bahkan di wilayah pelosok. Konsumen juga diuntungkan karena bisa mendapatkan produk lokal berkualitas tinggi. Blibli saat ini telah memiliki 32 titik penghubung dan bekerja sama dengan 20 perusahaan logistik untuk menjangkau distribusi produk ke seluruh Indonesia.

Nita Kartikasari, CEO Kaya.ID, mengatakan, pihaknya siap memberikan pendampingan terhadap UMKM yang merupakan mitra Mapan agar bisa menghasilkan produk berkualitas dan mampu bersaing dengan produk lokal dari produsen besar. Ekosistem jual beli tersebut dinilai akan melengkapi gerakan Bangga Buatan Indonesia.

”Kolaborasi usaha rintisan ini bisa memberikan solusi terhadap ekosistem Bangga Buatan Indonesia dan memperkuat UMKM untuk lebih berdaya saing dengan kualitas dan merek yang baik. Dengan demikian, menimbulkan kepercayaan konsumen untuk membeli produk lokal berkali-kali,” kata Nita.

Sumber : https://www.kompas.id/baca/desk/2021/06/04/enam-juta-umkm-ditargetkan-masuk-pasar-digital-tahun-ini/

0 comments:

Post a Comment