Monday, May 17, 2021

Holding Ultra Mikro Pulihkan Industri Parekraf


 JAKARTA, investor.id – Pembentukan holding BUMN ultra mikro dinilai dapat membantu pemulihan industri pariwisata dan ekonomi kreatif dari dampak pandemi Covid-19 menjadi lebih cepat.


Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo mengatakan, pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif saat ini tengah bangkit dari lemahnya konsumsi dan mobilitas masyarakat akibat pandemi. Pembentukan holding yang akan menyasar penguatan pelaku usaha mikro ini diyakini akan membuat proses pemulihan tersebut akan lebih cepat.

"Kondisi usaha saat ini sudah mulai lumayan [membaik]. Dengan holding tentu membuat kondisi dan operasional pelaku usaha lebih baik lagi," kata Fadjar melalui keterangan tertulis, pada Senin (17/5).

Pemerintah berencana membentuk Holding BUMN ultra mikro yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Holding ini ditargetkan terbentuk pada semester II tahun ini.

Fadjar melanjutkan, Kemenparekraf melihat ada potensi efisiensi beban penjaminan lebih baik dengan pembentukan holding BUMN ultra mikro. Pasalnya, Bank BRI, Pegadaian, dan PNM akan membuat sebuah integrasi yang lebih baik sehingga dapat menekan beban penjaman kepada pelaku usaha.

"Lalu karenanya bisa memberikan layanan permodalan yang lebih baik, lebih murah, lebih berkualitas, lebih luas jangkauannya, tentu akan sangat relevan," sebutnya.

Menurut Fadjar, holding ultra mikro juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan proporsi kredit perbankan bagi UMKM menjadi 30% dan kenaikan pinjaman KUR tanpa jaminan hingga Rp100 juta.

"Kemudahan-kemudahan dan peningkatan kredit UMKM di atas dapat dimanfaatkan juga oleh usaha di sektor pariwisata. Melalui Direktorat Akses Pembiayaan yang kami akan lakukan adalah fasilitasi coaching clinic dengan Himbara untuk matchmaking dengan industri," jelasnya.

Adapun, dia menyebutkan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif saat ini perlu didorong lebih kuat lagi untuk adopsi teknologinya. "Kami tetap berupaya mendorong UKM go digital dan pembayaran digital. Bahkan, kami ikut mendorong program BBI dan Harbolnas dengan subsidi ongkir untuk brand lokal," sebutnya.

Asosisasi UMKM Indonesia (Akumindo) sebelumnya meminta pemerintah untuk mempercepat pembentukan holding BUMN ultra mikro.

Ketua Umum Akumindo Ikhsan Ingratubun mengatakan penggabungan Bank BRI, Pegadaian, dan PNM merupakan sebuah langkah strategis yang akan sangat membantu pelaku UMKM.

"Saya selalu bilang untuk penggabungan ini agar disegerakan. Karena ini bagus sekali. Ini langkah konkret," katanya.

Menurutnya, inovasi keuangan dari holding akan sangat kuat ke depannya. Dia berharap ada produk pembiayaan dengan pencairan super cepat dan pelunasan super cepat pula.

Dengan kemampuan likuiditas dan permodalan holding yang kuat, Ikhsan menyakini produk pembiayaan tersebut akan mampu didistribusikan dengan beban bunga yang sangat murah.

"Saya berharap sekali akan banyak produk yang bisa mendisrupsi bisnis para rentenir. Saya percaya holding ini bisa buat produk itu," sebutnya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan pembentukan holding ultra mikro sudah menjadi kebijakan pemerintah.

Pemerintah, lanjutnya, hanya ingin memastikan bahwa penyaluran pembiayaan kredit mikro akan jauh lebih terarah kepada mereka membutuhkan, dengan bunga yang lebih rendah, mudah. Selain itu juga diharapkan ada pertambahan nasabah baru yang signifikan.

"Jadi kita berharap porsi kredit perbankan untuk UMKM setidaknya bisa naik jadi 30% dengan dorongan dari pembentukan holding ini," katanya.

Sumber : https://investor.id/business/holding-ultra-mikro-pulihkan-industri-parekraf

0 comments:

Post a Comment